Pengujian Asumsi Klasik Hasil Penelitian 1. Sejarah Singkat BP3TKI Medan

Pada Tabel 4.13 terlihat dari jawaban keseluruhan pernyataan mengenai variabel kualitas pelayanan, mayoritas responden menjawab setuju dengan total rata-rata 18 orang responden 52.5 dan kemudian sangat setuju jumlah 9 orang responden 24.9 . Hal menunjukkan bahwa hasil jawaban responden rata - rata berkategori tinggi mengenai pernyataan variabel kualitas pelayanan , walaupun demikian kualitas pelayanan juga perlu ditingkatkan dalam memberikan pelayanan yang terbaik buat TKI ataupun Calon TKI dan masyarakat nantinya. Sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 6 orang responden 15.6 dan tidak setuju berjumlah 2 orang responden 7 ditununjuk dengan hasil jawaban responden berkategori rendah pada penyataan sebagai pegawai peka terhadap keluhan CTKITKI 3,89 dan pernyataan mensosialisasikan jenis pelayanan yang dapat meningkatkan pemahaman bagi TKI untuk aman dan selamat apabila bekerja diluar negeri 3,89.

4.1.7. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan untuk mengetahui apakah model atau alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji ini terpenuhi maka alat uji dimaksud dapat dipergunakan untuk menguji model, uji ini terdiri dari :

4.1.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah regresi telah berdistribusi normal atau tidak. Santoso 2011 menyatakan dapat dilihat pada diagram pencar hasil olah data SPSS dengan kesimpulan bahwa apabila data Universitas Sumatera Utara menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model tersebut memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal maka model tidak memenuhi asumsi normalitas.Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada Gambar 4.2 sebagai berikut : Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Gambar 4.2 : Diagram Pencar Hasil SPSS Berdasarkan Gambar 4.2 maka data menyebar disekitar garis diagonal. hal ini menunjukkan bahwa model berdistribusi normal.

4.1.7.2. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar variabel independen. Dan ini dapat dilihat dari Variance Inflation Factor VIF dengan catatan apabila VIF10 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas, dan apabila VIF10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dilihat pada Tabel 4.14 di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Kepemimpinan .161 6.212 MotivasiKerja .194 5.167 Komitmen .176 5.681 a. Dependent Variable: KualitasPelayanan Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Berdarsarkan Tabel 4.14 variabel independen nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal ini menunjukkan variabel independen tidak terjadi gejala multikolonieritas.

4.1.7.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah regressi terjadi kesamaan varians residual, dimana jika varians pengamatan tetap maka disebut homokedasitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas, dan model yang baik tentunya tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil pengolahan dengan menggunakan SPSS hasil pengolahan data penelitian untuk scatter plot dengan Regression Studentized Residual dapat dilihat pada gambar 4.3 : Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Gambar 4.3 : Uji Heteroskedastisitas Dari Gambar 4.3 terlihat titik yang menyebar yang tidak membentuk pola- pola tertentu dan tersebar baik dibawah angka 0 pada sumbu Regression Studentized Residual y dan berdasarkan gambar tersebut maka tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regressi layak dipakai untuk memprediksi Kualitas Pelayanan berdasarkan variabel independen. 4.1.8. Pengujian Hipotesis 4.1.8.1 Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda

Dokumen yang terkait

EVALUASI KEBIJAKAN PERLINDUNGAN BURUH MIGRAN PEREMPUAN (STUDI PADA BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) BANDUNG)

2 47 99

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TENAGA KERJA INDONESIA OLEH BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA LAMPUNG

0 22 56

(ABSTRAK) PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) KE LUAR NEGERI MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (Studi Pada Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Propinsi.

0 0 3

Pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai di balai pelayanan, penempatan dan perlindungan tenaga kerja indonesia (bp3tki) Medan Repository UIN Sumatera Utara

0 2 93

ANALISIS PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA PEGAWAI MELALUI KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA PEGAWAI BALAI PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Fidya Martiy

0 1 20

LAPORAN HASIL PENELITIAN ANALISA PENGARUH KEPUASAN KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN KEMAMPUAN PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) MEDAN

0 0 71

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Peneliti Terdahulu - Analisa Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Komitmen Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Teaga Kerja Indonesia di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Medan

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisa Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Komitmen Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Teaga Kerja Indonesia di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Medan

0 0 12

Analisa Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Komitmen Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Teaga Kerja Indonesia di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Medan

0 0 18

PELAYANAN BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI) SERANG DALAM PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL KABUPATEN SERANG

0 0 271