VIF dengan catatan apabila VIF10 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas, dan apabila VIF10 maka tidak terjadi multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi liner kesalahan pengganggu e mempunyai varians yang sama atau tidak
dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain menurut Arikunto 2005. Untuk menguji Heteroskedastisitas dapat diketahui dari nilai signifikan korelasi Rank
Spearman antara masing-masing variabel independen dengan residualnya. Jika nilai signifikan lebih besar dari α 5 maka tidak terdapat Heteroskedastisitas,
dan sebaliknya jika lebih kecil dari α 5 maka terdapat Heteroskedastisitas. Jika variance tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka
terjadi problem
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk
mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat scatter plot nilai prediksi dependen ZPRED dengan residual SRESID, uji Gletjer, uji Park, dan uji
White.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat BP3TKI Medan
Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI BP3TKI sebagai UPT BNP2TKI adalah lembaga pemerintah non departemen di daerah yang
mengemban amanah UU No. 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI dan bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemprosesan
seluruh dokumen penempatan, dokumen penempatan, perlindungan dan penyelesaian masalah TKI secara terkoordinasi dan terintegrasi bersama dengan
instansi terkait di wilayah kerja masing masing BP3TKI. Pada tahun 1984 sampai dengan 2012 BP3TKI telah mengalami perubahan nama sebanya 3 kali dapat
dilihat pada Tabel 4.1. berikut :
Tabel 4.1. Perubahan nama BP3TKI 1984 - 2012
Tahun Nama Instansi
Instansi Induk Alamat kantor
1984 s.d 2000 Balai Antar Kerja
Antar Negara Kanwil Depnakertrans
Sumatera Utara Jl. Asrama No. 43
Medan
2000 sd 2008 Balai Penempatan
Tenaga KErja Indonesia BP2TKI
Ditjen PPTKLN Depnakertrans RI
Jl. Pendidikan No. 357 Marindal
Medan
Universitas Sumatera Utara
2007 s.d sekarang Balai Pelayanan Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
BP3TKI Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia BNP2TKI Jl. Pendidikan
No. 357 Marindal Medan
Sumber : BP3TKI Medan, 2012
4.1.2. Visi dan Misi BP3TKI Medan 4.1.2.1. Visi BP3TKI Medan
Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia BP3TKI Medan sebagai Unit Pelayanan Teknis BNP2TKI di daerah
mempunyai visi “ terwujudnya Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI
yang berkualitas, bermartabat dan kompetitif”. 4.1.2.2. Misi BP3TKI Medan
Memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahterahan masyarakat dalam Penempatan dan Perlindungan
TKI melalui : 1.
Meningkatkan pelayanan informasi program Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.
2. Membina calon TKI yang berkualitas dan Lembaga Penempatan yang
professional. 3.
Meningkatkan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI yang baik dan benar secara terkoordinasi dan terintegrasi.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi BP3TKI Medan
1. Tugas Pokok
Berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 81 tahun 2006 Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI mempunyai tugas memberikan kemudahan
pelayanan pemprosessan seluruh dokumen penempatan, perlindungan dan penyelesaian masalah kerja Indonesia secara terkoordinasi dan terintegrasi
dengan instansi terkait baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah di wilayah kerjanya.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya BP3TKI menyelenggarakan fungsi : a.
Penyusunan dan pengembangan program dan anggaran; b.
Pembinaan, pemantauan dan evaluasi kinerja lembaga penempatan perlindungan TKI;
c. Penyelenggaraan pemasyarakatan program penempatan perlindungan TKI;
d. Pengumpulan dan pengolahan data dan pelayanan informasi penempatan
perlindungan TKI; e.
Pemberdayaan, PAP TKI; f.
Pelayanan penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri KTKLN; g.
Pemantauan penempatan dan perlindungan TKI di Negara penempatan; h.
Pelaksanaan rekrut CTKI penempatan Pemerintah G to G; i.
Monitoring penyediaan dan pelaksanaan sertifikasi Calon TKI; j.
Pemantauan pelaksanaan kerjasama luar negeri dan promosi;
Universitas Sumatera Utara
k. Pelaksnaan fasilitasi penyelesaian masalah TKI;
l. Fasilitasi unit PTSP dan P4TKI;
m. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, dan
n. Pelaksanaan urusan Tata Usaha dan rumah tangga balai.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4. Struktur Organisasi BP3TKI Medan
STRUKTUR ORGANISASI BP3TKI MEDAN
Sumber : BP3TKI Medan, 2012
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi BP3TKI Medan
KEPALA BP3TKI
KASI KELEMBAGAAN DAN PERMASYARAKATAN
PROGRAM
KASI PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN
KASUBBAG TATA USAHA
KASI PENYIAPAN DAN PENEMPATAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Universitas Sumatera Utara
4.1.5. Karakteristik Responden 4.1.5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Hasil pengumpulan data yang dilakukan pada 35 pegawai yang dijadikan sebagai responden diperoleh karakteristik responden berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 4.2:
Tabel 4.2 Karateristik Pegawai BP3TKI Medan Berdasarkan Usia
No Usia
Tahun Jumlah
Orang
1 18 – 25
5 14,29
2 26 – 35
15 42,86
3 36 – 45
10 28,57
4 46 – 55
4 11,43
5 55
1 2,86
Jumlah 35
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar pegawai
berusia antara 26 tahun sampai dengan 45 tahun. Pegawai berusia 26 – 35 tahun sebanyak 15 orang 42,86, dan sisanya pegawai dengan usia antara 36 – 45
tahun sebanyak 10 orang 28,57. Berdasarkan usia responden menyatakan bahwa pegawai yang bekerja di BP3TKI Medan mayoritas pegawai yang lebih
Universitas Sumatera Utara
produktif dan masih memiliki kesempatan untuk bekerja dengan baik untuk berkarir.
Tabel 4.3 menunjukkan data karateristik responden berdasarkan usia pada 35 orang Tenaga Kerja Indonesia TKI yang dijadikan sampel dapat dilihat
dibawah ini :
Tabel 4.3 Karateristik TKI Berdasarkan Usia
No Usia
Tahun Jumlah
Orang
1 18 – 25
25 71,43
2 26 – 35
10 28,57
Jumlah 35
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Sebagian besar usia para TKI adalah antara 18 tahun sampai 25 tahun
sebanyak 25 orang 71,43, sedangkan sisanya TKI yang berusia antara 26 tahun sampai dengan 35 tahun yakni sebanyak 10 orang TKI 28,57. Disimpulkan
dari tabel diatas menjelaskan mayoritas TKI yang masih bekerja masih produktif untuk bekerja dengan baik dan berkarir.
4.1.5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakterisitik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Karakteristik Pegawai BP3TKI Medan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Orang
1 Laki-Laki
22 62,86
2 Perempuan
13 37,14
Jumlah 35
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Tabel 4.5 Karakteristik TKI Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Orang
1 Laki-Laki
10 28,57
2 Perempuan
25 71,43
Jumlah 35
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa jenis kelamin responden
yang bekerja di BP3TKI Medan lebih dominan pegawai yang berjenis kelamin
laki-laki yaikni sebanyak 22 orang pegawai 62,86, sedangkan pegawai yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 13 orang pegawai 37,14. Kemudian
pada Tabel 4.5 menjelaskan bahwa jenis kelamin responden TKI yang bekerja di luar Negeri sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu 25 orang 71,43,
sedangkan sisanya TKI yang berjenis kelamin laki - laki hanya berjumlah 10
Universitas Sumatera Utara
orang 28,57. Dengan demikian bahwa jumlah TKI yang diambil menjadi sampel lebih banyak berjenis kelamin perempuan dibandingkan dengan TKI yang
berjenis kelamin laki-laki.
4.1.5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Karakterisitik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 :
Tabel 4.6 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja
Tahun Jumlah
Orang
1 5
3 8,33
2 6 –10
5 13,89
3 11 – 15
16 44,44
4 16 – 20
10 27,78
5 20
2 5,56
Jumlah 35
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Karakteristik TKI Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja
Tahun Jumlah
Orang
1 4
14 40
2 5 – 10
21 60
Jumlah 35
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Pada Tabel 4.6 dapat menjelaskan masa kerja pegawai di BP3TKI Medan
sangat bervariasi, didapati yang paling dominan adalah pegawai yang telah lama bekerja antara 11 tahun sampai dengan 15 tahun sebanyak 16 orang 44,44. Hal
ini menunjukkan bahwa pegawai yang bekerja di BP3TKI Medan telah memiliki pengalaman bekerja yang baik sehingga pegawai dapat berkembang dan
meningkatkan karirnya di BP3TKI Medan. Dan pada Tabel 4.7 menjelaskan jumlah TKI dan lamanya masa kerja TKI bekerja di luar negeri, TKI yang
mempunyai masa bekerja antara 5 tahun sampai dengan 10 tahun sebanyak 21 orang 60, sedangkan lainnya adalah TKI yang bekerja kurang dari 4 tahun
dengan jumlah 14 orang 40. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar TKI masa kerja 5 tahun telah beberapa kali mendapati pelayanan untuk pengurusan
dokumen, pelayanan informasi maupun pelayanan lainnya di BP3TKI Medan sewaktu pulang untuk cuti perpanjangan masa kerja.
Universitas Sumatera Utara
4.1.5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan Tabel 4.9 :
Tabel 4.8 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Pendidikan
No Bagian
Pendidikan Formal Jumlah
SMP SMA
D3 S1
S2
1 Sub Bag Tata Usaha
1 1
- 9
- 11
2 Seksi Kelembagaan
1 -
- 4
- 5
3 Seksi Penyiapan
- 2
1 5
- 7
4 Seksi Perlindungan
- -
- 8
- 9
5 FungsionalPengantar
Kerja -
- -
3 -
3
Jumlah 2
3 1
29 -
35
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Karakteristik TKI Berdasarkan Pendidikan
No Negara Penempatan
Pendidikan Formal Jumlah
SMP SMA
D3 S1
S2
1 Malaysia
6 25
- -
- 31
2 Singapura
- -
1 1
- 2
3 Arab Saudi
- -
- 1
- 1
4 Hongkong
- -
- 1
- 1
Jumlah 6
25 1
3 -
35
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa latar belakang pendidikan
pegawai BP3TKI Medan yang paling dominan adalah pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan Stara I S-1 berjumlah 29 orang 83, pegawai
berlatar belakang tamatan pendidikan SMP berjumlah 2 orang 6 , pendidikan SLTA yang berjumlah 3 orang 8, dan pegawai yang berlatar belakang
pendidikan Diploma III D3 yaitu sebanyak 1 orang 3. Adapun pegawai yang bekerja di BP3TKI Medan yang terbanyak adalah berlatar belakang pendidikan
tamatan Stara I S-1 . Pada Tabel 4.9 dijelaskan bahwa latar belakang pendidikan responden TKI
yang paling dominan adalah TKI dengan latar belakang tamatan pendidikan Sekolah Menengah Atas SMA yakni sebanyak 25 orang 71,42 , sedangkan
Universitas Sumatera Utara
lainnya TKI yang berlatar belakang pendidikan tamatan SMP sebanyak 6 orang 17,14.
4.1.6. Analisis Statistik Deskripsi
Pada penelitian ini variabel bebas independent variable yang diamati ada tiga yaitu kepemimpinan X1, Motivasi Kerja X2 dan Komitmen X3
sedangkan varibel terikat dependent variable yang diamati hanya satu yaitu Kualitas Pelayanan Y.
4.1.6.1. Penjelasan Responden Atas Kepemimpinan X1
Kepemimpinan adalah Kemampuan mempengaruhi kegiatan – kegiatan atau pekerjaan para bawahannya dimana pemimpin memberikan dukungan,
komunikasi, kesempatan berinnovasi, berinpirasi dan mengupayakan partisipasi sukarela para bawahannya dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran
organisasiinstansi.. Berdasarkan hasil pengolahan data, tanggapan
respondenpegawai mengenai variabel kepemimpinan dapat dilihat pada tabel 4.10 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Penjelasan Responden Atas Kepemimpinan
No Pernyataan
Kategori Jawaban Responden SS
S RR
TS STS
Bobot Jlh
Jlh Jlh
Jlh Jlh
Jlh Rata
rata
1 Pemberian instruksi yang
lengkap serta jelas mengenai peranan tugas pegawai.
10 29
12 34
8 23
5 14
35 3.77
2 Pengamatan terhadap pegawai
dalam melakukan pekerjaan. 7
21 19
54 5
14 4
11 35
3.83
3 Pengarahan agar pegawai dapat
melaksanakan perkerjaan dengan baik untuk tercapainya
tujuan BP3TKI Medan. 9
26 18
51 6
17 2
6 35
3.97
4 Pemberian dukungan terhadap
keputusan pegawai dalam pengambilan keputusan.
11 31
17 49
5 14
2 6
35 4.06
5 Mau bekerja sama ikut bertugas
dengan bawahan maupun instansi lain dalam
melaksanakan sosialisasi dan monitoring ke lembaga –
lembaga terkait penempatan dan perlindungan TKI.
10 29
13 37
6 17
6 17
35 3.77
6 Pola komunikasi dua arah yaitu
lebih banyak mendengarkan pegawai mengenai penugasan.
8 23
15 43
9 26
3 9
35 3.80
7 Pendelegasian pelaksanaan
wewenang kepada pegawai tanpa banyak ikut campur
tangan lagi. 14
40 13
37 7
20 1
3 35
4.14
8 Melibatkan pegawai untuk
berperan serta secara aktif dalam proses pengambilan
keputusan 11
31 14
40 9
26 1
3 35
4.00
Total Rata-rata 10 28.8
15 43.1 7 19.6
3 8.6
0.0 0.0
Sumber : Hasil Penelitian, 2012data diolah Keterangan : SS = Sanga Setuju, S = Setuju, RR = Ragu Ragu, TS = Tidak Setuju,
STS = Sangat Tidak Setuju
Universitas Sumatera Utara
PadaTabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 12 orang 34 dan sangat setuju sebanyak 10 orang 29
pemimpin memberikan memberikan instruksi yang lengkap serta kejelasan mengenai peranan tugas pegawai karena dalam hal ini pegawai lebih merasa
kejelasan peranan tugas yang akan dikerjakannya, sedangkan sisanya menjawab ragu-ragu sebanyak 8 orang 23 dan tidak setuju sebanyak 5 orang 14
dengan alasan beberapa pegawai ini tidak mempedulikan soal pekerjaan yang dilakukannya.
Sebanyak 19 orang 54 responden dan menyatakan setuju sebanyak 7 orang 21 responden bahwa pemimpin melakukan salah satu tugasnya yaikni
menunjukkan perhatiaanya dengan melakukan pengamatan sebagai upaya mengontrol pekerjaan pegawai, terlihat dari jawaban responden menjawab tidak
setuju sebanyak 4 orang 11, yang tidak ingin diamati dan ragu-ragu sebanyak 5 orang 14 dengan alasan tidak sepenuh perkerjaan yang mereka lakukan
diamati oleh pemimpin karena sebagian pegawai menunda tugasnya untuk kepentingan lain diluar pekerjaannya.
Mayoritas responden yang menyatakan setuju sebanyak 18 orang 51 keterlibatan pemimpin memberikan arahan kepada pegawai dalam melaksanakan
tugas-tugas pokoknya dengan baik, sangat setuju sebanyak 9 orang 26. Hal ini instansi yang berhasil dalam mencapai tujuan serta mampu memenuhi tanggung
jawab sosialnya akan tergantung pada para pimpinan. Bila pimpinan mampu mengarahkan dengan baik, sangat mungkin organisasi tersebut akan mencapai
sasarannya. Instansi BP3TKI Medan membutuhkan pemimpin yang efektif, yang
Universitas Sumatera Utara
mempunyai kemampuan mengarahkan perilaku anggotanya atau anak buah. Sebanyak 6 orang 17 responden merasa ragu dan 2 orang 6 responden
tidak setuju karena merasa ketidaksesuain kepribadian dengan pemimpin dan sebagian tidak memiliki kemauan untuk menerima pengarahan serta tidak peduli
akan tujuan instansi. Responden Sebanyak 17 orang 49 menyatakan setuju dan sebanyak 11
orang responden 31 menyatakan sangat setuju pemimpin memberikan dukungan terhadap keputusan pegawai secara moril maupun material karena
memelihara komunikasi efektif dan membuat para pegawai aman dan nyaman sehingga merasa mempunyai peranan penting terutama dalam pengambilan
keputusan, hal ini sangat membantu pimpinan dalam melaksanakan tugasnya pada suatu instansi. Sedangkan responden sebanyak 5 orang 14 merasa ragu – ragu
dan responden sebanyak 2 orang 6 yang menyatakan tidak setuju . Sebanyak 13 orang 37 menyatakan setuju dan sebanyak 10 orang
29 menyatakan sangat setuju pimpinan di BP3TKI Medan mereka sering ikut turun ke lapangan melaksanakan kegiatan sosilalisasi dan monitoring dengan
pegawainya bahkan mengajak PPTKIS, SARKES maupun lembagainstansi lain terkait Program Penempatan dan Perlindungan TKI. pemimpin memiliki sikap
peduli terhadap mutu kerja pegawai dalam memberikan sosialisasi dan dengan memonitoring evaluasi kerja instansi terkait pelayanan penempatan dan
perlindungan TKI. Kemudian sebanyak 6 orang 17 yang ragu ragu akan hal ini dikarenakan belum pernah ikut bertugas langsung dengan pimpinan BP3TKI
Medan, terkadang mereka bekerja dengan sendirinya karena ada beberapa
Universitas Sumatera Utara
pegawai yang tidak diikutkan maupun diberikan kesempatan dalam tugas tersebut dan sebanyak 6 orang responden 17
Dalam konteks Pola komunikasi sebanyak 15 orang 43 setuju dan sebanyak 8 orang 23 sangat setuju mengenai pola komunikasi dua arah yang
dilakukan pemimpin yaitu lebih banyak mendengarkan pegawai mengenai penugasan mereka karena menurut mereka tidak terlepas dari pemasalahan,
pemimpin melakukan komunikasi aktivis yang baik dan merasa memperhatikan mereka. Sedangkan sebanyak 3 orang saja 9 yang menyatakan tidak setuju
karena merasa kurang harmonis berkomunikasi degan pimpinan tersebut. Responden menyatakan sangat setuju sebanyak 14 orang 40 dan 13
orang 37 menyatakan setuju pemimpin telah memberikan pendelegasian wewenang terhadap pegawai. Pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang
vital dalam organisasi kantor dapat membangkitan rasa bergairah pegawai untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan yakin apa yang dikerjakan berharga.
Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan baik karena itu Bila atasan menghadapi banyak
pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Adapun 7 orang 20 menyatakan ragu ragu dan sebamyak 1 orang
saja 3 yang tidak setuju terhadap hal ini, mereka mempunyai rasa ketakutan seperti tidak dihargai nantinya, tidak aman sehingga muncul keraguan. Salah satu
efek pendelegasian wewenang adalah mengungkapkan kelemahan-kelemahan dalam suatu pekerjaan. Tentu akan sangat tidak mengenakkan bagi seorang bila
kelemahan kerja mereka diketahui.
Universitas Sumatera Utara
Pernyataan mengenai keterlibatkan pegawai untuk berperan serta secara aktif dalam proses pengambilan keputusan yang diberikan pimpinan sebanyak 14
orang 40 menyatakan setuju dan sebanyak 11 orang 30 menyatakan sangat setuju dikarenakan merasa bahwa harga dirinya diberikan perhatian, mendorong
karyawan di lingkungan kerja dengan dilibatkan pegawai sesuai peranannya. Beberapa Pegawai di BP3TKI Medan sering dilibatkan dalam melaksanakan
kegiatan sosialisasi benar – benar untuk koordinasi ke instansi terkait dan ke lingkungan masyarakat lainnya demi meningkatkan kualitas pelayanan. Beberapa
pegawai yang tidak ada tugas dikerjakan juga diikutkan untuk kegiatan lainnya terkait pelayanan. Sedangkan pegawai sebanyak
9 orang 26 yang menyatakan ragu-ragu , karena mereka kadang – kadang dilibatkan mendapatkan
kegiatan oleh pimpinan, dan hanya 1 orang 3 yang menyatakan tidak setuju dikarenakan pegawai ini sering mangkir dan jarang masuk kerja jadi tidak sering
dilibatkan. Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat dari seluruh pernyataan mayoritas
responden menjawab setuju berjumlah total rata-rata 15 orang 43.1 dan kemudian sangat setuju jumlah 10 orang 28.8 . Hal menunjukkan bahwa
variabel kepemimpinan memberikan manfaat bagi pegawai dalam meningkatkan kualitas pelayanan, sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 7
orang 19.6 dan tidak setuju berjumlah 3 orang 8.6.
Universitas Sumatera Utara
4.1.6.2. Penjelasan Responden Atas Motivasi Kerja X2
Motivasi Kerja adalah Sesuatu kondisi berpengaruh terhadap seseorang yang membangkitkan, menggerakkan, mendorong, dan mengarahkan untuk
bertindak dan berperilaku secara tertentu sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan, serta meningkatkan kebersamaan.
Berdasarkan hasil pengolahan data, tanggapan responden pegawai menganai variabel motivasi kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.11 Penjelasan Responden Atas Motivasi Kerja
No Pernyataan
Kategori Jawaban Responden SS
S RR
TS STS
Bobot Jlh
Jlh Jlh
Jlh Jlh
Jlh Rata
rata
1 Bertanggung jawab terhadap
masing- masing tugas yang diberikan.
8 23
22 63
3 9
2 6
35 4.03
2 Promosi Jabatan dapat
meningkatkan motivasi kerja dalam memberikan pelayanan
untuk kemajuan BP3TKI Medan.
9 26
17 49
5 14
4 11
35 3.89
3 Termotivasi memberikan
pelayanan terbaik jika pekerjaan saya itu sesuai
dengan keahlian. 5
14 20
57 4
11 6
17 35
3.69
4 Pengembangan mutu melalui
pelatihan-pelatihan yang diberikan BP3TKI Medan
sudah dapat meningkatkan semangat bekerja yang tinggi
kepada pegawai. 13
37 12
34 3
9 7
20 35
3.89
Universitas Sumatera Utara
5 Pelayanan yang terbaik bila
sistem kebijakan instansi dapat meningkatkan motivasi
kerja. 6
17 18
51 6
17 5
14 35
3.71
No Pernyataan
Kategori Jawaban Responden SS
S RR
TS STS
Bobot Jlh
Jlh Jlh
Jlh Jlh
Jlh Rata
rata
6 Penentuan besarnya gaji
yang diterima sesuai dengan tingkat pendidikan pegawai.
7 20
23 66
1 3
4 11
35 3.94
7 Hubungan antar atasan dan
bawahan dapat mempengaruhi motivasi pegawai dalam
melakukan pelayanan. 6
17 19
54 9
26 1
3 35
3.86
8 Kondisi lingkungan kerja
meningkatkan motivasi untuk memberikan pelayanan
terbaik. 8
23 21
60 3
9 3
9 35
3.97
Total Rata-rata 8 22.1
19 54.3 4 11.4
4 11.4
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Keterangan : SS = Sanga Setuju, S = Setuju, RR = Ragu Ragu, TS = Tidak Setuju,
STS = Sangat Tidak Setuju
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 22 orang responden 63 dan sangat setuju
sebanyak 8 orang respomdem 23 lebih bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing karena mendapat kesempatan melaksanakan tugas sesuai
jabatannya dan ingin mendapat penilaian kerja yang baik. Dan sebanyak 2 orang responden 6 yang tidak bertanggung jawab dengan tugasnya disebabkan tidak
sesuai denganketerampiland an latarbelakangnya. Mayoritas responden sebanyak 17 orang responden 49 menyatakan
setuju dan responden sebanyak 9 orang responden 26 menyatakan sangat
Universitas Sumatera Utara
setuju Promosi Jabatan dapat menambah motivasi kerja untuk memajukan instansinya yakni BP3TKI Medan dalam memberikan pelayanan karena karir
merupakan perkembangan karyawan secara individual dalam jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja tertentu dalam suatu
organsiasi. Dan Respoden sebanyak 5 orang responden 14 menyatakan ragu- ragu dan 4 orang responden 11 tidak setuju
Responden sebanyak 20 orang responden 57 menyatakan setuju karena pegawai tersebut
merasa yang berhak memperoleh promosi haruslah memiliki kecakapan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan Instansi sebab pegawai tersebut
merasa tidak memiliki kecakapam kualifikasi yang dia bidangi saat itu Karena karyawan tersebut akan memiliki tugas dan tanggung jawabyang lebih
besar dibandingkan dengan jabatan sebelumnya.
memiliki kecakapan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan Instansi, pekerjaan yang dilaksanakan dengan sesuai keahlian akan menunjukkan hasil yang lebih
efektif dan tepat karena merupakan faktor penunjang tingkat kinerja, dan sebanyak 5 orang responden 14 menyatakan sangat setuju. Sedangkan
responden menyatakan tidak setuju sebanyak 6 orang responden 17 bahwa mereka merasa kemampuan hanya merupakan salah satu faktor motivasi pegawai
dalam melakukan pelayanan terbaik karena disamping itu ada faktor lain seperti faktor organisasi, demografi dan faktor psikologi sebagai syarat penunjang kinerja
pegawai yang dapat terwujudnya pelayanan terbaik, begitu juga dengan responden sebanyak 4 orang responden11 yang menyatakan ragu untuk
Universitas Sumatera Utara
membenarkan memiliki kemampuan sesuai keahlian dalam bidangnnya belum tentu melaksanakan pelayanan yang terbaik.
Pada Tabel 4.11 diatas juga menjelaskan pernyataan bahwa pengembangan mutu melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan dapat
meningkatkan semangat bekerja yang tinggi untuk pencapaian kemajuan BP3TKI Medan, pegawai termotivasi buat kemajuan karirnya hingga semangat bekerja
yang tinggi dapat mencapai keberhasilan di BP3TKI Medan , mayoritas sebanyak 13 orang responden 37 menyatakan setuju dan sangat setuju
sebanyak 12 orang 34, kegairahan atau antusias dalam bekerja berarti juga memiliki motivasi atau dorongan dalam melakukan pekerjaannya. Sedangkan
pernyataan ini dinilai berkategori rendah yakni sebanyak 3 orang responden 9 menyatakan keraguannya adalajh pegawai yang sering di mutasikan ke bagian lain
hingga sulit mengaplikasikan ilmu dari pelatihan yang pernah dikutkannya karena fenomena dalam instansi pemerintah tidak selamanya mereka
dipromosikan pada jabatan yang mereka sukai dan dengan jumlah yang lumayan banyak ytaitu 7 orang responden 20 menyatakan ketidak setujuannya adalah
pegawai yang merasa tidak pernah berkesempatan di pilih pimpinan untuk diikutkan pada pelatihan – pelatihan sesuai bagian atau jabatannya hingga
memiliki kecemburuan sosial terhadap pegawai lain dan mempengaruhi semangat kerja yang mereka punya.
Sebanyak 18 pegawai 51 dan sebanyak 7 pegawai 17 menyatakan sangat setuju sistem kebijakan instansi BP3TKI Medan dapat meningkatkan
pelayanan berdasarkan fungsi dan berpedoman keputusan Menpan selaku
Universitas Sumatera Utara
pegawai instansi pemerintah memberikan Kepuasan kepada masyarakat adalah sebagai contoh kebijakan Instansi yang diberikan BP3TKI Medan yakni alur
Prosedur pelayanan yang sederhana yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan dan persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif
yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya dan banyak kebijakan lainnya yang menyangkut dorongan kepada pegawai
meningkatkan pelayannya. Sedangkan masih ada sebanyak 5 orang 14 pegawai yang menyatakan tidak setuju dan 6 orang 17 pegawai menyatakan
ragu ragu akan hal tersebut karena beradaptasi dengan perubahan yang sering terjadi didalam maupun diluar instansi BP3TKI Medan.
Adapun sebanyak 23 orang 66 menyatakan setuju dan 7 orang 20 menyatakan sangat setuju atas Penentuan besarnya gaji yang diterima
sesuai dengan tingkat pendidikan pegawai karena Pada umumnya diinstansi pemerintah pangkat seseorang umumnya didasarkan pada tingkat pendidikan dan
pengalaman kerja. produktivitas kerja seseorang berbeda menurut pendidikan dan latihan yang diperolehnya. Sedangkan sebanyak 4 orang 11 responden yang
menyatakan tidak setuju akan hal tersebut karena merasa gaji mereka masih kurang akan memenuhi kebutuhan yang mereka penuhi dikarenakan juga pada
umumnya mereka para senior yang terkendala akan umur ataupun mau pensiun dan yang tidak melanjutkan pendidikan sejak dulunya tapi merasa masih
mempunyai kemampuan akan tingkatan pekerjaannya. Mayoritas 19 responden 54 setuju dan 6 respoden 17 menyatakan
sangat setuju Komunikasi efektif tergantung dari hubungan atasan bawahan yang
Universitas Sumatera Utara
memuaskan yang dibangun berdasarkan kepercayaan atau suasana organisasi yang positif dalam instansi ini . Dalam rapat dan diskusi sering dilakukan, atasan
memberi mereka informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan.contoh sering dilakukan diskusi dan rapat ini bertujuan agar karyawan mengetahui
bagaimana pekerjaan, prosedur, aspek maupun hasil pekerjaan yakni keterbukaan komunikasi dalam penyampaian informasi.
Kondisi lingkungan kerja meningkatkan motivasi untuk memberikan pelayanan terbaik pada pernyataan diatas responden menyatakan setuju 21 orang
60 dan menyatakan sangat setuju 8 orang 23, lingkungan kerja merupakan suatu lingkungan dimana para karyawan melaksanakan tugas dan kewajiban
sehari-hari yang meliputi pelaksanaan pelayanan. menurut responden tersebut lingkungan kerja segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja dan dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan pekerjaannya, yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 3 orang 9 dan ragu – ragu 3 orang 9 hal ini mereka
memang sudah tidak berperan aktif di dalam instansi berhubung mau pension atau mau dipindahkan jadi kondisi lingkungan kerja tetap tidak memberikan motivasi.
Pada Tabel 4.11 dijelaskan juga bahwa mayoritas responden menyatakan setuju dan sangat setuju lebih mementingkan kepentingan organisasiinstansi
daripada imbalan gaji yang diterima dalam melaksanakan tugas, terlihat dari jawaban responden menjawab setuju sebanyak 23 orang 66, sangat setuju
sebanyak 7 orang 20, sedangkan sisanya menjawab ragu-ragu 1 orang 14 dan tidak setuju sebanyak 4 orang 11 dengan alasan pegawai lebih
Universitas Sumatera Utara
mementingkan imbalan gaji yang diterima dalam melaksanakan tugas daripada kepentingan organisasiinstansi.
Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat dari seluruh pernyataan mayoritas responden menjawab setuju dengan total rata-rata 19 orang 54.3 dan
kemudian sangat setuju jumlah 8 orang 22.1. Hal menunjukkan bahwa variabel Motivasi kerja memberikan manfaat bagi pegawai dalam meningkatkan
kualitas pelayanan, sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 4 orang responden 11.4 dan tidak setuju berjumlah 4 orang responden 11.4.
4.1.6.3. Penjelasan Responden Atas Komitmen X3
Komitmen adalah Suatu orientasi nilai terhadap organisasi yang menunjukkan bahwa individu sangat memikirkan dan mengutamakan pekerjaan
dan organisasinya. Berdasarkan hasil pengolahan data, tanggapan
respondenpegawai dengan variabel komitmen dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Penjelasan Responden Atas Komitmen
No Pernyataan
Kategori Jawaban Responden SS
S RR
TS STS
TOTAL Jlh
Jlh Jlh
Jlh Jlh
Jlh
1 Tidak akan mempertimbangkan tugas
yang diberikan atasan meskipun diluar dari tugas pokok
3 9
24 69
4 11
3 9
1 3
35 3.71
2 Bersikaf aktif dalam melaksanakan
pekerjaan yang diberikan atasan. 9
26 18
53 7
20 1
3 35
4.00
3 Merasa puas dalam menjalankan
tugas pelayanan di BP3TKI Medan. 8
23 19
54 6
17 2
6 35
3.94
4 loyal bekerja di BP3TKI Medan
karena memberi inspirasi terbaik mengenai cara memberikan
pelayanan.. 6
17 22
63 5
14 2
6 35
3.91
5 Bekerja keras serta menerima tugas
apa saja untuk tetap bekerja di BP3TKI Medan.
7 20
21 60
7 20
35 4.00
No Pernyataan
Kategori Jawaban Responden SS
S RR
TS STS
TOTAL Jlh
Jlh Jlh
Jlh Jlh
Jlh
6 Melaporkan kesalahan pekerjaan
yang dibuat pegawai lain jika melanggar peraturan di BP3TKI
Medan. 8
23 20
57 5
14 2
6 35
3.97
7 Merasa terikat secara emosional pada
instansi BP3TKI Medan. 5
14 22
63 8
23 35
3.91
8 Setia serta bangga merupakan bagian
dari BP3TKI Medan. 7
20 19
54 6
17 3
9 35
3.86
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Keterangan : SS = Sanga Setuju, S = Setuju, RR = Ragu Ragu, TS = Tidak Setuju,
STS = Sangat Tidak Setuju
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju 24 orang 69 dan sangat setuju sebanyak 3 orang 9,
apapun tugas yang diberikan kepada pegawai, mereka akan terlibat dengan peranan pekerjaan di instansi tersebut. pegawai yang memiliki komitmen tinggi
akan menerima hampir semua pekerjaan yang diberikan padanya menunjukkan keloyalan mereka terhadap instansi, sedangkan 4 orang respodnen 11 yang
menyatakan tidak setuju dan sebanyak 3 orang responden 9 menyatakan ragu-ragu dan mempertimbangkan akan kewenangan dan tugas yang diberikan
diluar tugas pokok, ini akan memakan waktu dan juga mereka memikirkan kesibukan di luar pekerjaan karena ada sebagian pegawai yang berwirausaha dan
melanjutkan studi di luar kantor. Adapun sebanyak 1 0rang 3 yang menyatakan sangat tidak setuju, pegawai tersebut tidak mempunyai keinginan
lagi untuk berada di instansi tersebut dikarenakan meminta mutasi belum pada waktunya dan belum diijinkan oleh pimpinan.
Kedua, sebanyak 18 orang 53 menyatakan setuju dan 9 orang 26 menyatakan sangat setuju dirinya aktif dalam melaksanakan tugas yang diberikan
pimpinan. Kesediaan pegawai tersebut berusaha yang sebesar - besarnya untuk instansi, keikutsertaan dalam rapat -rapat evaluasi, kehadiran sebagai narasumber
9 Yakin bisa bekerja secara maksimal
untuk mencapai visi dan misi BP3TKI Medan.
12 34
15 43
5 14
3 9
35 4.03
Total Rata-rata 6 20.7
20 57.3 6 16.7
2 5.3
1 0.3
Universitas Sumatera Utara
dalam sosialisasi yang telah diberikan tanggung jawab kepadanya, dan berkeinginan melaksanakan tugas setiap pekerjaan dari pimpinan, kemudian
7.orang 20 menyatakan ragu ragu akan kebenaran bersikap aktif dalam pekerjaannya, tidak terlalu aktif pada pekerjaan diluar tugas pokoknya dan juga
belum merasa maksimal mempunyai keterampilan dan keahlian yang cukup sehingga rasa bergairah terhadap pekerjaan kurang. Sebanayak 1 orang 3
yang menyatakan tidak setuju, orang tersebutberkeinginan menarik diri dai instansi baik melalui ketidakhadiran dan ketidakterlibatannya dalam instansi.
Ketiga, pegawai sebanyak 19 orang 54 setuju dan pegawai sebanyak 9 orang 26 sangat setuju merasa puas dalam menjalankan tugas pelayanan di
intansinya. kedisiplinan dan kehadiran mereka salah satu hal menunjukkan kesetiaan mereka yang tinggi terhadap instansi BP3TKI Medan , ini berarti
mereka mempunyai keinginan yang tinggi dan komitmen untuk membuat instansi menjadi sukses dikenal dan disenangi TKI maupun masyarakat. Seseorang yang
tidak puas akan pekerjaannya atau yang kurang berkomitmen pada organisasi akan terlihat menarik diri dari organisasi baik melaui ketidakhadiran atau masuk-
keluar ditunjukan dengan 2 orang 6 pegawai menyatakan tidak setuju dan Sebanyak 6 orang 17 menyatakan ragu-ragu dikarenakan unsur kesedian dan
keterlibatan mereka yang kurang, akan menimbulkan kekurangyakinan mereka dalam melaksanakan pelayanan yang baik.
Keempat, mayoritas responden yang loyal bekerja di BP3TKI Medan karena memberi inspirasi terbaik mengenai cara dalam memberikan pelayanan,
terlihat dari jawaban responden menjawab setuju sebanyak 22 orang 63 dan
Universitas Sumatera Utara
sangat setuju sebanyak 6 orang 17 yang merasa kebijakan maupun peraturan yang berlaku sudah sangat baik menginpirasikan mereka dalam melakukan
pekerjaan untuk pemberian pelayanan yang baik kepada PPTKIS,CTKI maupun TKI, hal ini terbukti mereka lakukan dengan mentaati dan melakukan sesuai
standarisasi baik sikap dan waktu pelayanan yang tepat, sedangkan sisanya menjawab ragu-ragu sebanyak 5 orang 14 dan tidak setuju sebanyak 2 orang
6 dengan alasan belum dapat loyal bekerja di instansi BP3TKI karena pegawai-pegawai ini kurang diberdayakan, kurang termotivasi dan sebagian
pegawai yang punya penilaian kerja rendah dari bidang kerjaannya semula hingga beberapa kali dimutasi oleh pimpinan sehingga masih belum terinspirasi
mengenai cara memberikan pelayanan yang terbaik. Kelima, mayoritas rersponden yang bekerja keras dan menerima tugas apa
saja untuk tetap bekerja di organisasi sejumlah 21 orang 60 setuju dan sejumlah 7 orang 20 sangat setuju halitu menunjukkan keyakinan mereka yang
kuat untuk mendukung tujuan Instansi untuk sukses. Pegawai - pegawai ini banyak yang sudah terikat dikarenakan mempunyai masa jabatan di BP3TKI
yang telah memberikan mereka kesejahterahan - kesejaterahan baik kemajuan karir mereka selama bekerja di BP3tKI Medan yang sebagai instansi tempat
mereka bekerja selama ini. Terlihat sejumlah 7 orang 20 responden yang ragu - ragu dengan akan hal diatas tesebut karena ketidaksesuaian kerja yang diberikan
belum tentu dapat memberikan kepuasan hasilnya sesuai dengan diharapkan. Karasteristik pekerjaan juga mempengaruhi tingkat kinerja pagawai ini dan
beberapa pegawai yang sudah usia lanjut pensiun juga tidak terlalu kerja keras ada
Universitas Sumatera Utara
juga yang beralasan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai yang baru agar meningkatkan komitmennya terhadap BP3TKI Medan.
Sejumlah 20 responden 57 yang setuju dan 8 responden 27 yang sangat setuju akan melaporkan kesalahan pekerjaan yang dibuat pegawai lain jika
melanggar aturan di BP3TKI Medan, hal ini dilakukan pegawai untuk menghindari dari ancaman ataupun kerugian terhadap instansi BP3TKI Medan
sebagai suatu tempat yang melibatkan banyak waktu mereka dalam bekerja, menurut mereka pegawai dalam suatu instansi yang sama- sama tempat mereka
bekerja harus saling mengisi segala bentuk kekurangan dan selalu berusaha untuk mengadakan pengembangan demi kemajuan BP3TKI Medan. Sedangakan 5
orang responden 24 merasa ragu ragu akan melaporkan karena takut hubungan komunikasi terhadap pegawai yang dilaporkan menjadi tidak baik,
begitu juga dengan sejumlah 2 orang 6 responden yang menyatakan tidak setuju.
Pernyataan pegawai merasa terikat secara emosional pada instansi BP3TKI Medan ini dijawab sejumlah 2 orang 63 responden setuju dan
sejumlah 5 orang 14 responden menyatakan sangat setuju dikarenakan banyak pegawai yang bersedia setia membantu pimpinan dalam mewujudkan misi
organisasi. Pimpinan yang sering memberikan mereka pelatihan, pendelegasian wewenang, kesempatan dalam mengambil keputusan sehingga mereka merasa
dihargai dari apa yang mereka kerjakan dan mendapat dukungan penuh dalam mewujudkan misi dan nilai-nilai yang jelas dalam organisasi. Akan tetapi
sejumlah 8 orang 23 responden menyatakan keragu-raguannya akan
Universitas Sumatera Utara
mempunyai ikatan emosional dengan organisasi, Namun, jika seseorang pimpinan leader bisa dipercaya dan disenangi oleh karyawannya, maka para karyawan itu
akan memberi usaha yang lebih. Artinya, yang tak sekedar melaksanakan tugasnya saja , akan tetapi merekapun bersedia untuk setia kepada organisasi
karena ikatan emosionalnya dengan pimpinan leader itu. Mayoritas pegawai sejummlah 19 orang 54 yang setuju dan sejumlah7
orang 20 menyatakan sangat setuju akan kebanggaam kesetiaannya terhadap organisasinya.dukungan yang diberikan organisasi seperti sering dikutkan
pelatihan peningkatan sumberdaya aparatur dan jabatannya sehingga mempunyai hubungan positif terhadap kecintaanya kepada organisasi, akhirnya Pegawai ini
loyalitas terhadap organisasi, kemauan untuk mempergunakan usaha atas nama organisasi, Kesiapan dan kesediaan untuk berusaha dengan sungguh – sungguh
atas nama organisasi. sedangkan 6 orang 17 responden merasa ragu-ragu akan setia dan bangga, karena bekerja hanya memikirkan beberapa faktor termasuk
sekedar mendapatkan penghasilan dan menjalankan perintah karena sebagian pegawai merupakan pindahan dari dinas lain instansi lamanya yang pernah dia
jabati jadi organisasi ini merupakan nama yang baru baginya. Selanjutnya sejumlah 15 orang responden 43 menyatakan setuju dan
12 orang 34 responden yang menyatakan sangat setuju akan keyakinannya bekerja secara maksimal akan mewujudkan visi dan misi BP3TKI Medan.
BP3TKI Medan sendiri memberikan mereka ruang yang cukup untuk terlibat dalam pekerjaan, dilibatkan dalam pelatihan guna peningkatan mutu dan karir
mereka, juga diberikan kesempatan untuk menggunakan keahlian yang mereka
Universitas Sumatera Utara
punya lebih maksimal. Sedangkan 3 orang 9 responden ragu ragu dan sejumlah 1 orang responden 3 ada yang menyatakan tidak setuju, beberapa
dari mereka memandang lebih kepada manajemen dan tata kerjanya dilakukan dengan kerjasama yang baik, pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada
dapat dilakukan secara tepat dan lebih terordinir akan cepat mewujudkan mendekati cita cita organisasi.
Berdasarkan Tabel 4.12 diatas terlihat dari keseluruhan pernyataan mayoritas responden menjawab setuju dengan total rata-rata 20 orang responden
57.3 dan kemudian sangat setuju jumlah 6 orang responden 20.7. Hal menunjukkan bahwa variabel komitmen memberikan manfaat bagi pegawai dalam
meningkatkan kualitas pelayanan, sedangkan responden yang menjawab ragu- ragu berjumlah 6 orang responden 16.7, tidak setuju berjumlah 2 orang 5.3
dan sangat tidak setuju berjumlah 1 orang responden 0.3.
4.1.6.4. Penjelasan Responden Atas Kualitas Pelayanan Y
Kualitas Pelayanan Kegiatan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI antara lain rekrutmen, Pelatihan, Pembekalan akhir pemberangkatan PAP,
Pembuatan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri KTKLN, pemberangkatan, pemberian konsultasi, perlindungan, keamanan, asuransi, pemulangan,
pemberdayaan, penempatan kembali reentry dan lain-lain. Hasil tanggapan responden CTKITKI dengan kualitas pelayanan dapat dilihat pada Tabel 4.9 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Penjelasan Responden TKI Atas Kualitas Pelayanan
No Pernyataan
Kategori Jawaban Responden SS
S RR
TS STS
Bobot Jlh
Jlh Jlh
Jlh Jlh
Jlh Rata
Rata
1 Pelayanan informasi yang
diberikan kepada TKI sudah tepat sesuai dengan yang
dibutuhkan mereka. 8
23 19
54 4
11 4
11 35
3.89
2 Pegawai telah berusaha
memberikan pelayanan informasi dengan cepat
terhadap TKI. 11
31 18
51 5
14 1
3 35
4.11
3 Selama bekerja petugas peka
terhadap keluhan TKI 6
17 20
57 8
23 1
3 35
3.89
4 Pelayanan yang diberikan
mempermudah TKI untuk mengakses informasi.
9 26
17 49
7 20
2 6
35 3.94
5 Informasi Pelayanan yang
diberikan membuat rasa aman dan nyaman sehingga
menimbulkan kepercayaan
CTKITKI. 8
23 20
57 4
11 3
9 35
3.94
6 Reputasi BP3TKI Medan
tergantung terhadap pelayanan yang diberikan
kepada TKI. 9
26 14
40 9
26 3
9 35
3.83
7 Telah memberikan perhatian
individual terhadap keluhan TKI.
7 20
21 60
5 14
2 6
35 3.94
8 Memberikan sosialisasi guna
meningkatkan pemahaman bagi TKI untuk aman dan
selamat apabila bekerja diluar negeri.
8 23
19 54
4 11
4 11
35 3.89
Universitas Sumatera Utara
No Pernyataan
Kategori Jawaban Responden SS
S RR
TS STS
Bobot Jlh
Jlh Jlh
Jlh Jlh
Jlh Rata
Rata
9 Sarana dan prasarana yang
dimiliki BP3TKI Medan sudah cukup memadai.
9 26
21 60
2 6
3 9
35 4.03
10 Penampilan pegawai BP3TKI
Medan yang sopan dan rapi dapat menyenangkan TKI.
12 34
15 43
7 20
1 3
35 4.09
Total Rata-rata 9 24.9
18 52.5
6 15.6 2
7 3.99
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Keterangan : SS = Sanga Setuju, S = Setuju, RR = Ragu Ragu, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju
Pada Tabel 4.13 diatas sebanyak 19 orang responden TKI 54 menyatakan sangat setuju yakin dengan ketepatan pelayanan informasi yang
diberikan pegawai BP3TKI Medan kepadanya dengan alasan pegawai yang melayani di setiap counter pelayanan petugas berperan aktif, mempunyai
wawasan dan memberikan informasi yang jelas sehingga memuaskan TKI yang mendapat pelayanan, sebanyak 8 orang responden TKI 23 sangat setuju.
Sedangkan ada 4 orang 11 yang menyatakan ragu-ragu dan sebanyak 4 orang 11 yang tidak setuju dengan alasan petugas yg di pelabuhan bandara
kurang cepat dan tepat memberikan informasi, kadang didapati ada pegawai yang bertugas melayani sendirian sehingga kurang efisien melayani KebKed
TKI yang dalam jumlah besar dikarenakan teman satu posnya tidak hadir.
Universitas Sumatera Utara
Mayoritas sejumlah 8 orang responden TKI 23 sangat setuju dan sejumlah 19 orang responden TKI 54 menyatakan setuju pelayanan petugas
informasi di BP3TKI Medan sudah berusaha memberikan pelayanan yang cepat karena pegawai yang menjadi petugas telah mengikuti standar prosedur durasi
waktu yang sudah ditetapkan, sedangkan 5 orang responden TKI 14 merasa ragu-ragu dengan alasan mereka mendapati pegawai yang belum terlatih bagian
prosedur penempatan dan perlindungan TKI yang melayani mereka dengan cepat. Mayoritas sebanyak 20 orang responden TKI 57 menyatakan setuju
dan sebanyak 6 orang responden TKI 17 menyatakan sangat setuju bilamana ada pengaduan ataupun keluhan yang mereka alami ditanggapi oleh petugas.
dalam, hal ini mereka buktikan dengan menghampiri TKI dan memberikan solusi dalam penyelesaian buat mereka ataupun petugas yang berada di bandara dan
pelabuhan menyatakan mereka sering menghampiri dan membantu TKI yang akan mengadukan permasalahannya. sebanyak 8 orang responden 23 merasa ragu-
ragu, beberapa responden tersebut adalah mendapati pegawai baru dan tidak terlatih yang mempunyai sedikit ilmu dalam menaggapi dan melayani
permasalahan TKI yang ditemukan. Sebanyak 17 orang responden 49 menyatakan setuju pelayanan
BP3TKI Medan mempermudah CTKITKI untuk mengakses informasi. Hal ini mereka sampaikan dengan datang ke BP3TKI Medan banyak terdapat kegaiatan
pelayanan seperti Job Informasi cara akses info lowongan kerja ke Luar Negeri maupun sosialisai terkait informasi penempatan TKI dan ada loket pos
keberangkatan dan kedatangan TKI juga s memberikan pelayanan info prosedur
Universitas Sumatera Utara
penempatan re-entry maupun perlindungan menjadi TKI ke luar negeri, sebanyak 6 orang responden 17 menyatakan sangat setuju. Sedangkan 7 orang
responden 20 menyatakan ragu - ragu karena belum terdapat keterampilan dan pelatihan kepada mereka sehingga merasa kurang dalam memberikan pelayanan
informasi. Mayoritas sejumlah 20 orang responden 57 menyatakan setuju dan
sejumlah 8 orang responden 23 menyatakan sangat setuju bahwa informasi pelayanan yang telah diberikan membuat rasa aman dan nyaman sehingga dapat
menimbulkan kepercayaan CTKITKI. Ini dibuktikan dari TKI yang semakin banyak dating ke kantor meminta info lowongan kerja dan keterangan prosedur
penempatan yang benar. Sedangkan 4 oramg reponden 11 yang merasa ragu- ragu akan hal tersebut dan sejumlah 3 orang responden 9 yang menyatakan
tidak setuju karena sebagian TKI dari luar kota yang tidak mengurus dokumen yang benar bahkan sebagian tidak mengikuti saran petugas untuk mengikuti
program asuransi terkait perlindungan mereka sesuai yang ditunjuk Permenakertrans.
Reputasi BP3TKI Medan tergantung terhadap pelayanan yang diberikan kepada CTKITKI dinyatakan setuju oleh responden sejumlah 14 orang 40
dan 9 orang 26 yang menyatakan sangat setuju dengan alasan tugas dan Fungsi BP3TKI Medan selaku instansi pemerintah yang didirikan semenjak tahun
2006 untuk melaksanakan pelayanan dan pembinaan Kualitas CTKITKI, sehingga semakin banyak TKI berhasil khususnya dibidang formal. BP3TKI
Medan selaku Unit Pelaksana Teknis di daerah pun sering mendapat penghargaan
Universitas Sumatera Utara
dari BNP2TKI dan Kementrian lain. Adapun 9 orang 26 responden menyatakan ragu-ragu BP3TKI Medan juga mempunyai tugas pelaksnaan
pelayanan lainnya kepada PPTKIS, Sarana Kesehatan maupun Koordinasi Instansi terkait. Sisanya sejumlah 3 orang responden 9 menyatakan tidak setuju.
Mayoritas Responden sebanyak 7 orang 20 mnyatakan sangat setuju dan 21 orang responden 60 BP3TKI Medan telah memberikan perhatian
individual terhadap keluhan CTKITKI, sedangkan 5 orang responden 14 menyatakan ragu-ragu dan 2 orang responden 6 tidak setuju, hal ini karena
mereka sering mendapati beberapa permasalahan yang merupakan kesalahan dari TKI sendiri tersebut, dan kadang pendekatan secara individual menjadi gambaran
negatif dalam melaksanakan pelayanan bagi orang lain. Mayoritas responden sebanyak 19 orang 54 menyatakan setuju dan
sejumlah 8 orang 23 responden menyatakan sangat setuju BP3TKI Medan telah melaksanakan pelayanan mensosialisasikan jenis pelayanan yang dapat
meningkatkan pemahaman bagi CTKITKI agar aman dan selamat apabila bekerja diluar negeri. Hal ini dibuktikan dengan terpenuhi target sosialiasi –
sosialisasi dikantong TKI, penampungan CTKI dan di penampungan TKI di Negara penempatan.para responden juga sering mendapati undangan pelatihan
dan bimbingan yang dilaksanakan oleh BP3TKI Medan didaerah mereka. Sedangkan sejumlah 4 orang responden 11 merasa ragu-ragu dan ada sejumlah
4 orang responden 11 juga yang menyatakan tidak setuju hanya dengan terlaksana sosialisasi saja, kemungkinan yang lain di beberapa kebijakan-
kebijakan yang disosialisikan tersebut membuat CTKITKI kurang paham dan
Universitas Sumatera Utara
bingung hal ini disebabkan beberapa kebijakan prosedur penempatan dan perlindungan bagi TKI yang tumpah tindih.
Sebanyak 12 responden 26 menyatakan sangat setuju dan 21 responden 60 menyatakan setuju sarana dan prasarana yang dimiliki BP3TKI Medan
sudah cukup memadai untuk melakukan pelayanan. Sedangkan 2 orang responden 6 menyatakan ragu-ragu dan 3 orang 9 responden meyatakan tidak setuju
dengan alasan terkadang tidak kebagian beberapa sarana yang layak seperti hal yang mereka alami ketika PAP mendapati kursi yang usang digunakan ataupun ac
dan kipas yang rusak. Terakhir pernyataan mengenai penampilan pegawai BP3TKI Medan yang
sopan dan rapi dapat menyenangkan CTKITKI yang menyatakan setuju 15 responden 43 dan 12 responden 34 menyatakan sangat setuju dikarenakan
kesopanan dan kerapian penampilan unsur yang menunjukkan individual yang baik dalam pelaksanaan pelayanan prima.Hal ini membuat mereka nyaman dan
lebih percaya mendapati pelayanan dari pegawai yang sopan dan berpenampilan rapi tersebut. Sebanyak 7 responden 20 menyatakan ragu-ragu akan hal
tersebut dan sebanyak 1 responden 3 tidak setuju dengan alasan penampilan yang sopan, rapid an menarik belum tentu mempunyai kepribadian dan pelayanan
yang baik kadang bisa sebaliknya, dengan adanya temuan keluhan dari CTKITKI yang mengadu pelayanan beberapa petugas yang kurang sopan selalu ada,
termasuk yang petugas pelayanan di embarkasi dan debarkasi tentu saja setiap hari ganti – ganti petugas yang juga individual dan karakternya berbeda.
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.13 terlihat dari jawaban keseluruhan pernyataan mengenai variabel kualitas pelayanan, mayoritas responden menjawab setuju dengan total
rata-rata 18 orang responden 52.5 dan kemudian sangat setuju jumlah 9 orang responden 24.9 . Hal menunjukkan bahwa hasil jawaban responden rata - rata
berkategori tinggi mengenai pernyataan variabel kualitas pelayanan , walaupun demikian kualitas pelayanan juga perlu ditingkatkan dalam memberikan
pelayanan yang terbaik buat TKI ataupun Calon TKI dan masyarakat nantinya. Sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu berjumlah 6 orang responden
15.6 dan tidak setuju berjumlah 2 orang responden 7 ditununjuk dengan hasil jawaban responden berkategori rendah pada penyataan sebagai pegawai
peka terhadap keluhan CTKITKI 3,89 dan pernyataan mensosialisasikan jenis pelayanan yang dapat meningkatkan pemahaman bagi TKI untuk aman dan
selamat apabila bekerja diluar negeri 3,89.
4.1.7. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan untuk mengetahui apakah model atau alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji ini terpenuhi
maka alat uji dimaksud dapat dipergunakan untuk menguji model, uji ini terdiri dari :
4.1.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah regresi telah berdistribusi normal atau tidak. Santoso 2011 menyatakan dapat dilihat
pada diagram pencar hasil olah data SPSS dengan kesimpulan bahwa apabila data
Universitas Sumatera Utara
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model tersebut memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari
garis diagonal maka model tidak memenuhi asumsi normalitas.Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada Gambar 4.2 sebagai berikut :
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Gambar 4.2 : Diagram Pencar Hasil SPSS
Berdasarkan Gambar 4.2 maka data menyebar disekitar garis diagonal. hal ini menunjukkan bahwa model berdistribusi normal.
4.1.7.2. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar variabel independen. Dan ini dapat dilihat dari Variance Inflation Factor VIF
dengan catatan apabila VIF10 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas, dan apabila VIF10 maka tidak terjadi multikolinieritas.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dilihat pada Tabel 4.14 di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Kepemimpinan
.161 6.212
MotivasiKerja .194
5.167 Komitmen
.176 5.681
a. Dependent Variable: KualitasPelayanan Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Berdarsarkan Tabel 4.14 variabel independen nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal ini menunjukkan variabel independen tidak terjadi gejala multikolonieritas.
4.1.7.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah regressi terjadi kesamaan varians residual, dimana jika varians pengamatan tetap
maka disebut homokedasitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas, dan model yang baik tentunya tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil pengolahan
dengan menggunakan SPSS hasil pengolahan data penelitian untuk scatter plot dengan Regression Studentized Residual dapat dilihat pada gambar 4.3 :
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Gambar 4.3 : Uji Heteroskedastisitas
Dari Gambar 4.3 terlihat titik yang menyebar yang tidak membentuk pola- pola tertentu dan tersebar baik dibawah angka 0 pada sumbu Regression
Studentized Residual y dan berdasarkan gambar tersebut maka tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regressi layak dipakai untuk memprediksi
Kualitas Pelayanan berdasarkan variabel independen.
4.1.8. Pengujian Hipotesis 4.1.8.1 Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda
Analisis persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.15 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Hasil Uji Regressi linear berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
5.591 2.246
2.489 .018
Kepemimpinan .392
.154 .373
2.543 .016
MotivasiKerja .339
.142 .319
2.383 .023
Komitmen .316
.151 .294
2.098 .044
a. Dependent Variable: KualitasPelayanan Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.11 tersebut di atas maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini sebagai berikut :
Y = 5,591 + 0,392 X
1
+ 0,339 X
2
+0,316X
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:
3
a. Variabel kepemimpinan, motivasi kerja dan komitmen pegawai
mempunyai arah koefisien yang bertanda positif terhadap kualitas pelayanan dengan nilai konstanta b diperoleh sebesar 5,591. Hal ini
menunjukkan arah koefisien bertanda positif terhadap kualitas pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
b. Koefisien Kepemimpinan memberikan nilai sebesar 0,392 yang berarti jika
kepemimpinan semakin baik dengan asumsi variabel lain tetap maka kualitas pelayanan akan mengalami peningkatan.
c. Koefisien motivasi kerja memberikan nilai sebesar 0,339 yang berarti jika
motivasi semakin ditingkatkan dengan asumsi variabel lain tetap maka kualitas pelayanan semakin baik.
d. Koefisien komitmen pegawai memberikan nilai sebesar 0,316 yang berarti
jika komitmen pegawai semakin tinggi dengan asumsi variabel lain tetap maka kualitas pelayanan akan mengalami peningkatan.
4.1.8.2. Koefisien Determinasi R Square
Koefisien Determinasi R Square dapat di lihat pada Tabel 4.16 di bawah ini
Tabel 4.16 Nilai Koefisien Determinasi R Square
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.945
a
.893 .882
1.11675 a. Predictors: Constant, Komitmen, MotivasiKerja, Kepemimpinan
b. Dependent Variable: KualitasPelayanan Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.16 nilai Koefisien Determinasi R Square dapat dilihat adanya pengaruh yang kuat antara Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan
Universitas Sumatera Utara
Komitmen terhadap Kualitas Pelayanan dengan nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,893 atau 89,3. Hal ini menunjukkan kemampuan variabel
kepemimpinan, motivasi kerja dan komitmen pegawai dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap kualitas pelayanan sedangkan sisanya adalah sebanyak
10,7 merupakan indikasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas pelayanan seperti disiplin, semangat kerja.
4.1.8.3. Uji SerempakUji F
Uji serempakuji F dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji serempakUji F
dapat dilihat pada Tabel 4.17 :
Tabel 4.17 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Serempak
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 322.025
3 107.342
86.071 .000
a
Residual 38.661
31 1.247
Total 360.686
34 a. Predictors: Constant, Komitmen, MotivasiKerja, Kepemimpinan
b. Dependent Variable: KualitasPelayanan Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.17 diperoleh hasil F
Hitung
sebesar 86,071 dengan Sig adalah 0,000 sedangkan F
Tabel
pada α = 0,05 dengan derajat pembilang 3 dan derajat penyebut 31 diperoleh F
table
2,83 dari hasil ini diketahui F
hitung
F
table
adalah 86,071 2,83 dan signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari α = 0,05 jadi posisi titik uji signifikansi berada pada wilayah penolakan H
o
atau dapat disimpulkan H
1
4.1.8.4. Uji Parsial
diterima yang artinya bahwa variabel kepemimpinan, motivasi kerja dan komitmen secara bersemaaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel kualitas pelayanan BP3TKI Medan.
Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.18 :
Tabel 4.18 Hasil Uji Hipotesis Secara ParsialUji t
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
5.591 2.246
2.489 .018
Kepemimpinan .392
.154 .373
2.543 .016
MotivasiKerja .339
.142 .319
2.383 .023
Komitmen .316
.151 .294
2.098 .044
a. Dependent Variable: KualitasPelayanan Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.18 di atas diperoleh hasil sebagai berikut: 1.
Variabel Kepemimpinan nilai t hitung 2,543 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel 1,680, atau nilai sig t untuk variabel kepemimpinan
0,016 lebih kecil dari alpha 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak Ho dan menerima H1 untuk variabel kepemimpinan.
Dengan demikian, secara parsial kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan. Hal ini memberi arti bahwa
kepemimpinan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan. 2.
Variabel motivasi kerja nilai t hitung 2,383 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel 1,680, atau nilai sig t untuk variabel motivasi kerja
0,023 lebih kecil dari alpha 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak Ho dan menerima H1 untuk variabel motivasi kerja.
Dengan demikian, secara parsial motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan. Hal ini memberi arti bahwa
motivasi kerja berpengaruh terhadap kualitas pelayanan. 3.
Variabel komitmen pegawai nilai t hitung 2,098 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel 1,680, atau nilai sig t untuk variabel komitmen
pegawai 0,044 lebih kecil dari alpha 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak Ho dan menerima H1 untuk variabel komitmen
pegawai. Dengan demikian, secara parsial komitmen pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan. Hal ini memberi arti
bahwa komitmen pegawai berpengaruh terhadap kualitas pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pembahasan 4.2.1. Pengaruh Kepemimpinan terhadap kualitas pelayanan Tenaga Kerja
Indonesia di BP3TKI Medan
Hasil penelitian adalah kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan Tenaga Kerja Indonesia di BP3TKI Medan.
Kepemimpinan sebagai Kemampuan mempengaruhi kegiatan – kegiatan atau pekerjaan para bawahannya dimana pemimpin memberikan dukungan,
komunikasi, kesempatan berinnovasi, berinpirasi dan mengupayakan partisipasi sukarela para bawahannya dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran
organisasiinstansi. Hasil jawaban responden mayoritas menjawab setuju dan sangat setuju
pemimipin memberikan instruksi yang lengkap serta jelas mengenai peranan tugas pegawai, pemimpin melakukan pengamatan terhadap pegawai dalam melakukan
pekerjaan, pemimpin mengarahkan pegawai agar dapat melaksanakan perkerjaan dengan baik untuk tercapainya tujuan BP3TKI Medan, pemimpin memberikan
dukungan terhadap keputusan pegawai dalam pengambilan keputusan, pemimpin mengutamakan kebersamaan dalam melaksanakan tugas yang diberikan,
pemimpin melakukan pola komunikasi dua arah yaitu lebih banyak mendengarkan pegawai sehinga paham apa yang diharapkan dari pegawai mengenai penugasan,
pemimipin mendelegasikan pelaksanaan wewenang kepada pegawai tanpa banyak ikut campur tangan lagi dan pemimpin melibatkan pegawai untuk berperan serta
secara aktif dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini berpengaruh sosial pada bawahan yang akan merasa diberi jalan dan diberdayakan. Sehingga variabel
Universitas Sumatera Utara
kepemimpinan yang paling dominan mempengaruhi kualitas pelayanan pegawai terhadap TKI di BP3TKI Medan.
Menurut Robbins dan Judge 2008:49 kepemimpinan leadership adalah sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok
guna mencapai suatu visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan. Hasil penelitian ini juga didukung penelitian terdahulu oleh Harahap
2007, melakukan penelitian dengan Judul Peningkatan Kualitas Pelayanan penyaluran Tenaga Kerja Indonesia Analisis Pengaruh antara Kepemimpinan,
Pendidikan Latihan Pegawai dan Komitmen Kerja terhadap Kualitas Pelayanan TKI Kinerja pegawai di BNP2TKI. Hasil penelitian dinyatakan bahwa variabel
Kepemimpinan, Pendidikan Latihan dan Komitmen Kerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap mutu pelayanan kepada TKI, melalui uji t pengujian
secara individu berpengaruh signifikan terhadap Y Pelayanan.
4.2.2. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kualitas Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia di BP3TKI Medan
Hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan Tenaga Kerja Indonesia di BP3TKI
Medan. Motivasi kerja sebagai kondisi yang berpengaruh terhadap seseorang yang membangkitkan, menggerakkan, mendorong, dan mengarahkan untuk bertindak
dan berperilaku secara tertentu sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan, serta meningkatkan kebersamaan.
Universitas Sumatera Utara
Mayoritas responden menjawab setuju pada pernyataan pegawai bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing yang diberikan wewenang
kepadanya, promosi Jabatan dapat menambah motivasi kerja dalam memberikan pelayanan untuk kemajuan BP3TKI Medan, termotivasi memberikan pelayanan
terbaik jika pekerjaan itu sesuai dengan keahlian pegawai, pengembangan mutu melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada pegawai dapat meningkatkan
semangat bekerja yang tinggi untuk pencapaian kemajuan BP3TKI Medan, pegawai akan terdorong memberikan pelayanan yang terbaik bila sistem kebijakan
instansi dapat meningkatkan motivasi, lebih mementingkan kepentingan instansi daripada imbalan gaji yang diterima dalam melaksanakan tugas, hubungan antar
atasan dan bawahan dapat mempengaruhi motivasi pegawai dalam melakukan pelayanan dan kondisi lingkungan kerja bagi pegawai meningkatkan motivasi
untuk memberikan pelayanan terbaik. Menurut Mondy 2010 motivasi kerja adalah sebagai kesediaan untuk
melaksanakan upaya tinggi, untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi, yang di kondisikan oleh kemampuan upaya demikian, untuk memenuhi kebutuhan
individual tertentu. Motivasi dapat pula dipandang sebagai bagian integral dari administrasi kepegawaian dalam rangka proses pembinaan, pengembangan dan
pengarahan tenaga kerja dalam suatu organisasi. Hasil penelitian ini juga didukung penelitian terdahulu oleh Lestari 2007,
melakukan penelitian dengan Analisis Faktor – Faktor yang berpengaruh Terhadap Pelayanan Pengurusan dokumen TKI pada Penyaluran Tenaga Kerja
Indonesia TKI ke Timur Tengah Studi Kasus Pada PT. Satria Muda Utama
Universitas Sumatera Utara
Jakarta. Menganalisis menggunakan Structural Equation Modeling SEM yang dijalankan dengan perangkat lunak AMOS . Hasil penelitian dinyatakan bahwa
variabel Kepemimpinan dan variabel Motivasi Kerja memberikan kaitan erat dan pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas Pelayanan Pengurusan paspor TKI.
4.2.3. Pengaruh Komitmen Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia di BP3TKI Medan
Hasil penelitian diperoleh bahwa komitmen pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan Tenaga Kerja Indonesia di BP3TKI
Medan. Komitmen sebagai Suatu orientasi nilai terhadap organisasi yang menunjukkan bahwa individu sangat memikirkan dan mengutamakan pekerjaan
dan organisasinya. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju akan
mempertimbangkan tugas yang diberikan atasan apabila diluar dari tugas pokok saya, bersikap aktif dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan atasan, merasa
puas dalam menjalankan tugas pelayanan di BP3TKI Medan, loyal bekerja di BP3TKI Medan karena memberi inspirasi terbaik mengenai cara memberikan
pelayanan, akan bekerja keras serta menerima tugas apa saja untuk tetap bekerja di BP3TKI Medan, akan melaporkan kesalahan pekerjaan yang dibuat pegawai
lain jika melanggar peratruran di BP3TKI Medan, merasa terikat secara emosional pada instansi, setia dan bangga mengatakan kepada orang bahwa saya merupakan
bagian dari BP3TKI Medan dan yakin bisa bekerja secara maksimal untuk mencapai visi dan misi BP3TKI Medan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Luthans 2006 Komitmen adalah sebagai suatu orientasi nilai terhadap organisasai yang menunjukan individu sangat memikirkan dan
mengutamakan pekerjaan dan organisasinya. Individu akan berusaha memberikan segala usaha yang dimilikinya dalam rangka membantu organisasi mencapai
tujuannya. Hasil penelitian ini juga didukung penelitian terdahulu oleh Harahap
2007, melakukan penelitian dengan Judul Peningkatan Kualitas Pelayanan penyaluran Tenaga Kerja Indonesia Analisis Pengaruh antara Kepemimpinan,
Pendidikan Latihan Pegawai dan Komitmen Kerja terhadap Kualitas Pelayanan TKI Kinerja pegawai di BNP2TKI. Hasil penelitian dinyatakan bahwa variabel
Kepemimpinan, Pendidikan Latihan dan Komitmen Kerja pegawai memberikan pengaruh yang signifikan terhadap mutu pelayanan kepada TKI, melalui uji t
pengujian secara individu berpengaruh signifikan terhadap Y Pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan Hasil Penelitian dan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa secara simultan kepemimpinan, motivasi kerja dan komitmen
perpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan pegawai BP3TKI Medan kepada Tenaga Kerja Indonesia. Hal ini berarti bahwa kepemimpinan,
motivasi kerja dan komitmen sangat mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan Tenaga Kerja Indonesia di BP3TKI Medan.
Secara parsial menunjukkan masing-masing variabel kepemimpinan, motivasi kerja dan komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
pelayanan. Kepemimpinan merupakan faktor yang dominan dalam mempengaruhi kualitas pelayanan pegawai BP3TKI Medan terhadap Tenaga Kerja Indonesia.
Hal ini menunjukkan pengarahan dari atasan berpotensi dalam menjalankan tugas yang diberikan, kemudian dengan adanya dukungan yang diberikan pimpinan
terhadap pegawai dapat menimbulkan rasa percaya diri para pegawai, merasa diberdayakan hingga mereka siap memikul tanggung dan lebih bersemangat
dalam melaksanakan tugas. Koefisien determinasi menjelaskan besarnya pengaruh kemampuan
variabel Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Komitmen Pegawai terhadap
Universitas Sumatera Utara
Kualitas Pelayanan sebesar 89,3, sedangkan sisanya sebesar 10,7 dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya yang belum diteliti.
5.2. Saran 1.