B. Faktior Eksternal
Teori motivasi eksternal menjelaskan kekuatan-kekeuatan yang ada di dalam individu yang di pengaruhi faktor-faktor intern.untuk itu : gaji, kondisi
kerja, penghargaan, hub. Kerja, tanggung jawab ,teori motivasi eksternal tidak mengabaikan teori motivasi internal, tetapi justru mengembangkan nya.
Pimpinan dan manajer dapat menggunakan motivasi eksternal yang positif maupun negatif. Motivasi positif merupakan penghargaan atas prestasi yang
sesuai, sedangkan motivasi negatif mengenakan sanksi jika prestasi tidak dapat dicapai. Siagian 2008 menyatakan bahwa faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi motivasi individu dalam bekerja dijelaskan pula oleh Teori Dua Faktor dari Herzberg Herzberg Two Factor Theory. Teori Dua Faktor
Herzberg didasarkan pada pembagian Hierarki Maslow menjadi kebutuhan atas dan kebutuhan bawah. Faktor yang dapat memenuhi kebutuhan tingkat
bawah dinamakan faktor higyene yang merupakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi motivasi individu dalam bekerja, yaitu:
1 Administrasi dan Kebijakan Perusahaan, merupakan derajat kesesuain yang dirasakan individu dari semua kebijakan dan peraturan yang berlaku
dalam perusahaan. 2 Penyeliaan, merupakan derajat kewajaran penyeliaan yang dirasakan
diterima individu. 3 Gaji, merupakan derajat kewajaran dari gaji yang diterima sebagai
imbalan unjuk kerjanya.
Universitas Sumatera Utara
4 Hubungan antar Pribadi, merupakan derajat kesesuaian yang dirasakan dalam berinteraksi dengan individu lain.
5 Kondisi Kerja, merupakan derajat kesesuaian kondisi kerja dengan proses pelaksanaan tugas pekerjaannya.
Pendapat ini didukung oleh Teori Keseimbangan Equity Theory yang menyatakan bahwa setiap orang yang memasuki dunia kerja
mengharapkan hasil outcome yang diterima sesuai dengan yang telah diberikannya untuk organisasi input dan dengan yang diterima orang lain di
lingkungan pekerjaannya atau organisasi lain dalam Mondy, 2010. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi kerja adalah faktor internal dan faktor eksternal.
2. 4. Komitmen 2.4.1. Pengertian
Komitmen organisasi secara umum dapat diartikan sebagai keterikatan pegawai pada organiasasi dimana pegawai tersebut bekerja. Komitmen
dibutuhkan oleh organisasi agar sumber daya manusia yang kompeten dalam organisasi dapat terjaga dan terpelihara dengan baik. Komitmen organisasi
didefinisikan sebagai pengukur kekuatan pegawai yang berkaitan dengan tujuan dan nilai organisasi Steers, dalam Robbins dan Judge, 2008.
Komitmen dalam berorganisasi dapat terbentuk karena adanya beberapa faktor, baik dari organisasi, maupun dari individu sendiri. pendapat
Allen dan Meyer 1997 yang mengklasifikasikan komitmen organisasional dalam tiga dimensi, yaitu komitmen afektif affective coummitment,
Universitas Sumatera Utara