residual berdistribusi normal. Nilai kolmogorov-smirnov Z dari Tabel 4.8 yaitu 1,001 dan lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi
teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heteroskedastisitas terjadi jika
residual tidak memiliki varian yang konstan. Alat untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan alat analisis grafik scatter plot atau
dengan pendekatan statistik yang disebut sebagai Uji Glejser Situmorang, 2011:109.
a. Uji Glejser Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikasi 0,05, maka tidak mengalami gangguan
heteroskedastisitas. 2. Jika nilai signifikansi
0,05, maka mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Tabel 4.9 Hasil Uji
Glejser Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
6.777 1.803
3.758 .000
Komunikasi_Organ isasi
-.044 .077
-.079 -.568
.571 Kepuasan_Kerja
-.075 .040
-.261 -1.876
.064
Universitas Sumatera Utara
a.
Dependent Variable: absUt
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 data diolah Pada Tabel 4.9 menunjukkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas, dimana
hasil uji signifikan variabel komunikasi organisasi dan kepuasan kerja menunjukkan nilai lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat
adanya heteroskedastisitas dalam model regresi. b. Pendekatan Grafik
Heteroskedastisitas dapat juga dilihat melalui gambar scatter plot. Gambar scatter plot dapat mengindikasi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas.
Apabila grafik membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. Jika grafik tidak membentuk pola
atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 data diolah Gambar 4.4 Scatter plot heterokedastisitas
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat titik-titik yang berpencar dan tidak membentuk pola. Kesimpulan yang
dapat diperoleh adalah tidak terdapat gejala heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi prestasi kerja, berdasarkan
masukan variabel komunikasi organisasi dan kepuasan kerja.
3. Uji Multikolinearitas