Jika tujuan tersebut di atas tercapai maka akan diperoleh beberapa manfaat antara lain:
1 Guru dapat melakukan inovasi pembelajaran.
2 Guru  dapat  meningkatkan  kemampuan  pemecahan  masalah
pembelajaran yang muncul. 3
Melalui PTK guru terlatih mengembangkan secara kreatif kurikulum di kelas.
4 Kemapuan  refleksi  guru,  keterlibatan  guru  dalam  inovasi
pembelajaran  dan  kurikulum  akan  bermuara  pada  peningkatan profesionalisme guru.
d. Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas PTK
Menurut  Suharsimi  Arikunto  2007:6-8  dalam  Rubiyanto 2009:112 prinsip PTK meliputi:
1 Kegiatan nyata dalam situasi rutin, artinya PTK dilakukan oleh guru
dalam situasi pembelajaran nyata di kelas yang berjalan secara rutin. Oleh  karena  itu  PTK  tidak  perlu  menggunakan  waktu  khusus,  tidak
perlu  membuat  jadwal  baru.  Di  samping  itu  hal  yang  dilaksanakan PTK harus berkaitan dengan profesi guru.
2 Adanya kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja. PTK mendasarkan
diri pada sebuah filosofi bahwa setiap manusia tidak menyukai hal-hal yang  bersifat  statis,  tetapi  selalu  menginginkan  hal  yang  baru,  yang
lebih baik. Peningkatan diri untuk hal  yang baik ini dilakukan secara terus  menerus  sampai  tujuan  tercapai  walaupun  hanya  sementara
karena  akan  dilanjutkan  lagi  dengan  keinginan  yang  lebih  baik  yang datang susul menyusul. Di samping itu PTK dilakukan bukan karena
paksaan  pihak  lain,  tetapi  harus  atas  dasar  suka  rela  yakni  dengan senang  hati  karena  memiliki  pengharapan  sesuatu  yang  lebih
memuaskan. 3
SWOT sebagai dasar pijak. PTK  diawali  dengan  SWOT  analisis.  Keempat  unsur  tersebut
kekuatan,  kelemahan,  kesempaatan  dan  ancaman  dilihat  dari  sudut
guru  yang  melaksanakan  dan  sudut  siswa  yang  dikenai  tindakan, sehingga  PTK  akan  dilaksanakan  bila  terdapat  kesejalanan  antara
kondisi guru dan siswa. 4
Upaya empirik dan sistematik Jika  guru  telah  melaksanakan  PTK  berarti  sudah  terkait  prinsip
empirik  dan  sistematik.  Prinsip  empirik  terlihat  pada  pengalaman kinerja  guru,  sedang  prinsip  sistematik  terlihat  pada  upaya-upaya
yang  dilakukan  untuk  pemecahan  masalah  selama  dalam  siklus putaran PTK.
5 Prinsip SMART dalam perencanaan.
SMART berati cerdas, namun  demikian dalam  kegiatan perencanaan SMART dapat dimaknai:
S-Spesific,khusus, tidak terlalu umum. M-Manageble, dapat dikelola, dilaksanakan.
A-Acceptable,dapat diterimalingkungan, atau R-Realistic,operasional, tidak di luar jangkauan.
T-Time Bound, diikat oleh waktu, terencana.
Ketika seorang guru menyusun rencana tindakan maka hal-hal dalam SMART harus diperhatikan, misalnya sebagai berikut:
a Tindakan harus spesifik, tidak terlalu luas, satu kegiatan.
b Tindakan mudah dilakukan, tidak sulit atau berbelit.
c Dapat diterima oleh subjek yang dikenai tindakan.
d Tindakan memiliki jangka waktu.
2. Hakekat Pembelajaran