Sintesis HASIL DAN PEMBAHASAN

No Ruang Aktivitas Tujuan Sub Ruang Aktivitas 1 Ruang Agrowisata Persawahan Mengenal berbagai jenis varietas padi, mengamati dan mempelajari proses pertanian a. Sawah b. Ruang budi daya c. Ruang pascapanen dan pengolahan produk a. Pengamatan terhadap keragaman jenis varietas padi, hama pertanian, dan alat-alat pertanian b. Ikut serta dalam proses pertanian dari pengolahan tanah hingga panen, pembuatan bahan, serta pengolahan produk c. Jalan santai menikmati panorama alam dan perdesaan, berfoto, istirahat di saung 2 Ruang Agrowisata Kebun Sayuran Mengenal keragaman tanaman sayuran, mengamati dan mempelajari proses pertanian tanaman perkebunan a. Kebun sayuran b. Ruang budi daya c. Ruang pascapanen dan pengolahan produk a. Pengamatan terhadap berbagai jenis tanaman dan hama sayuran b. Ikut serta dalam proses pertanian dari pengolahan tanah hingga panen, serta pengolahan produk c. Jalan santai menikmati panorama alam dan perdesaan, istirahat, berfoto, mencoba hasil olahan 3 Ruang Teknologi Pertanian Mengenal alat-alat dan teknik teknologi pertanian a. Ruang display b. Ruang produksi a. Pengamatan terhadap berbagai jenis alat-alat, produk, serta kemajuan teknologi pertanian b. Memperhatikan dan ikut serta dalam proses pembuatan pembuatan pupuk kandang, pupuk kompos, dan mulsa. c. Membeli produk pupuk yang sudah dikemas Tabel 12. Pengembangan Potensi Aktivitas 53 4 Ruang Agrowisata Peternakan Mengenal jenis hewan ternak, mengamati dan mempelajari proses dan aktivitas peternakan a. Padang penggembalaan b. Ruang budi daya kandang ternak c. Ruang penyambutan a. Pengamatan terhadap jenis hewan ternak b. Mencoba melakukan proses beternak memerah susu, memberi makan, memandikan hewan ternak c. Mempelajari pola dan cara budi daya hewan ternak d. Bermain dengan hewan ternak, berfoto, istirahat, mencoba hasil olahan susu 5 Ruang Agrowisata Perikanan Mengenal dan mengidentifikasi berbagai jenis ikan air tawar dan mempelajari proses dan aktivitas peternakan a. Kolam ikan b. Ruang budi daya c. Ruang penyambutan a. Pengamatan terhadap perbedaan jenis dan pakan ikan b. Memberi makan ikan, menangkap ikan dengan tangan kosong, memancing c. Mempelajari pola dan cara budi daya ikan air tawar d. Jalan-jalan, istirahat, berfoto 54 Data Hasil Analisis Sintesis Potensi Permasalahan 1. Letak, Luas, dan Aksesibilitas a. Tapak cukup luas dengan hasil pertanian yang beragam b. Letak dekat dengan pusat kota yang memiliki terminal c. Banyak angkutan umum yang melintasi tapak d. Jalan utama sudah diaspal dan dalam kondisi baik, dilakukan perbaikan secara berkala a. Lebar jalan termasuk jalan utama termasuk kurang lebar b. Belum tersedia pedestrian c. Jalan raya berbatasan langsung dengan parit atau sawah d. Belum terdapat penanda yang membuat pengunjung mengenali tapak serta belum terdapat batas tapak yang jelas e. Kurangnya penerangan di malam hari a. Membangun gerbang atau penanda sebagai penciri tapak dan informasi dengan membuat rambu jalan, penunjuk jalan, dan papan informasi b. Pengembangan potensi sumberdaya menjadi objek dan prasarana agrowisata c. Melakukan pelebaran jalan pada jalan yang masih sempit d. Membangun pedestrian jalan dan lampu jalan pada titik tertentu 2. Tata Guna Lahan a. Tapak didominasi lahan budi daya b. Pemukiman penduduk dekat dengan area budi daya a. Lahan baru digunakan untuk kegiatan produksi pertanian belum untuk kegiatan wisata b. Pola lahan pertanian masih tersebar belum teratur a. Mengoptimalkan tata guna lahan menjadi ruang objek agrowisata sesuai dengan fungsi, kebutuhan, dan ketersediaan lahan b. Lahan budi daya sebagai ruang agrowisata utama c. Pengembangan objek dan atraksi wisata berbasis kehidupan sosial masyarakat setempat Tabel 13. Analisis dan Sintesis 55 3. Tanah dan Kemiringan a. Latosol merupakan tanah yang baik untuk pertanian karena produktivitas baik b. Area relatif datar, kemiringan sekitar 0-3, kemungkinan erosi cukup kecil dan cocok untuk perikanan a. Tanah latosol memiliki KTK rendah a. Penambahan bahan organik dan mulsa untuk memperbaiki KTK tanah b. Pemanfaatan area yang lebih tinggi untuk menciptakan view 4. Hidrologi a. Sumber air cukup memadai dan sudah didistribusikan dengan baik, tidak terdapat banjir atau genangan air b. Penggunaan air untuk sawah dan kebutuhan sehari-hari sudah terpisah, beberapa warga menggunakan jet pump c. Kualitas air cukup baik a. Terdapat beberapa saluran air yang tersumbat sampah dan tidak terawat, tertutup tanaman liar, belum terbangun dan masih berdiding tanah. Hal ini berisiko erosi dinding saluran dan mengakibatkan pendangkalan b. Beberapa warga terlihat MCK di pinggir saluran air yang digunakan untuk mengairi sawah a. Pembangunan saluran air permanen dan perbaikan saluran yang tersumbat b. Bekerja sama dengan pemda setempat menghimbau warga untuk tidak buang sampah sembarangan ke saluran air c. Membongkar MCK liar serta membangun WC Umum 5. Mikroklimat a. Suhu sesuai untuk pertumbuhan tanaman tropis dan pekembangan ternak, terutama sapi b. Curah hujan cukup memadai untuk pertanian c. Iklim pada tapak tergolong nyaman untuk manusia beraktivitas THI 27 a. Curah hujan pada bulan tertentu cukup rendah untuk bertani b. Penyinaran tinggi mempengaruhi suhu pada area terbuka seperti hamparan sawah dan kolam menjadi tinggi c. Kelembaban cukup tinggi a. THI menciptakan suasana yang nyaman di tapak b. Penggunaan tanaman yang dapat mengurangi intensitas sinar matahari dan kelembaban serta membuat shelter atau tempat berteduh yang melindungi dari panas dan hujan 56 d. Curah hujan tinggi pada musim hujan kurang nyaman bagi pengunjung dan dapat menyebabkan aliran permukaan serta merusak jalan c. Membuat fasilitas berupa shelter tempat berteduh di titik tertentu d. Menggunakan material yang aman dan nyaman e. Mengoptimalkan penggunaan drainase dan material yang kuat 6. Potensi Visual a. Tapak dikelilingi oleh lanskap perbukitan dengan berbagai aktivitas petani b. Terdapat beberapa titik pandang yang memungkinkan melihat tapak secara luas dan menuju good view c. Satwa liar seperti capung, burung, kupu-kupu terlihat banyak berkeliaran di sekitar tapak a. Area pemukiman banyak yang tidak tertata rapi dan terkesan kumuh b. Terdapat vandalisme pada beberapa fasilitas dan utilitas umum c. Di beberapa titik terdapat sampah yang berserakan dan dibiarkan begitu saja a. Memanfaatkan good view secara optimal dengan pengembangan ruang b. Menambah soft element pada beberapa pekarangan warga sehingga terlihat lebih alami c. Memperbaiki fasilitas dan sarana sehingga lebih enak dipandang d. Menyediakan tempat sampah setiap jarak tertentu e. Menyediakan tempat untuk menikmati good view 7. Fasiliatas dan Utilitas Umum a. Terdapat beberapa fasilitas umum yang dapat digunakan untuk fasilitas wisata b. Kondisi jalan sudah cukup baik c. Fasilitas dan utilitas pertanian dalam kondisi baik a. Fasilitas yang sudah tersedia banyak yang tidak terurus b. Belum tersedia fasilitas pengolahan air kotor limbah c. Pada malam hari jalan tampak gelap karena kurang penerangan, terutama jalan yang berbatasan dengan sawah d. Tingkat keamanan jalan bagi a. Memanfaatkan fasilitas wisata yang sudah ada dan memperbaiki kondisinya sehingga layak digunakan b. Menyediakan fasilitas wisata dan diletakkan sesuai kebutuhan ruang yang akan dikembangkan c. Membangun pedestrian jalan 57 pejalan kaki masih sangat rendah yang aman d. Menambah penerangan jalan pada titik tertentu e. Menyediakan tempat sampat pada titik tertentu dan tempat pembuangan sampah sementara 8. Aspek sosial, Ekonomi, dan Budaya a. Terdapat industri sangkar burung yang yang menjadi ciri khas Kampung Karangsari b. Petani yang bekerja di sawah kebanyakan sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun a. Tidak terdapat suatu budaya atau ritual khusus dalam bertani a. Merekrut tenaga kerja dari Kampung Karangsari b. Memanfaatkan industri sangkar burung sebagai objek wisata non pertanian 58 y 59

4.3. Konsep Perencanaan Lanskap

Konsep dasar dalam perencanaan ini adalah mengangkat aktivitas pertanian terpadu di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan untuk dikembangkan pada perencanaan kawasan wisata pertanian terpadu. Perencanaan diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan ruang masyarakat untuk wisata dan budi daya, serta menonjolkan karakter lanskap tapak.

4.3.1. Pengembangan Konsep

Konsep yang akan dikembangkan adalah berupa konsep tata ruang, sirkulasi wisata, aktivitas dan fasilitas wisata yang kemudian akan dituangkan dalam bentuk blok plan konsep Gambar 32.

4.3.1.1. Konsep Ruang

Ruang di tapak akan dibagi menjadi dua, yaitu ruang utama agrowisata dan ruang pendukung agrowisata. Ruang utama agrowisata akan dibagi berdasarkan objek dan atraksi yang tersedia. Ruang ini merupakan tempat berlangsungnya aktivitas agrowisata yang memanfaatkan sumber daya dan lanskap pertanian dan perdesaan di tapak sebagai objek yang dapat dinikmati, serta atraksi untuk wisatawan turut serta dalam aktivitas pertanian. Ruang pendukung agrowisata bertujuan memberikan pelayanan kelengkapan, kemudahan, dan kenyamanan pengunjung selama melakukan aktivitas wisata serta mendukung konsep agrowisata yang diterapkan. Ruang utama agrowisata akan dibagi menjadi lima subruang, yaitu ruang agrowisata sawah, ruang agrowisata kebun sayuran, ruang agrowisata perikanan, ruang agrowisata peternakan, dan ruang agrowisata teknologi pertanian. Masing- masing ruang ini akan memiliki subruang berupa ruang display, pelayanan, dan pascapanen. Ruang pendukung akan dibagi menjadi subruang penerimaan, subruang transisi, subruang pelayanan, dan subruang masyarakat. Subruang masyarakat merupakan ruang untuk kehidupan masyarakat yang ada di tapak, kehidupan masyarakat dapat dikembangkan sebagai salah satu objek wisata dan menyediakan fasilitas pendukung agrowisata. Subruang penerimaan merupakan ruang yang pertama kali akan dijumpai pengunjung. Ruang ini berfungsi sebagai area penyambutan dan jalan masuk dan keluar utama kawasan agrowisata sekaligus sebagai ciri atau identitas pengenal kawasan wisata pertanian terpadu Kampung Karangsari. Subruang transisi adalah ruang pengantar untuk wisatawan sebelum memasuki ruang wisata utama. Di ruang ini akan berlangsung aktivitas produksi bagi pemilik lahan dan pengelola sehingga kepada wisatawan akan ditunjukkan pemandangan aktivitas pertanian. Ruang pelayanan berfungsi sebagai ruang yang bertujuan memberikan pelayanan kemudahan dan kenyamanan untuk wisatawan dalam melakukan aktivitas agrowisata, baik berupa fasilitas maupun jasa. Ruang ini akan diletakkan setelah ruang penerimaan sebagai ruang pelayanan utama, sedangkan ruang pelayanan penunjang akan diletakkan di antara beberapa subruang wisata sebagai rest area tempat beristirahat. Diagram pembagian ruang ditunjukkan pada gambar 30.

4.3.1.2. Konsep Aktivitas dan Fasilitas

Aktivitas wisata yang akan diterapkan dibagi berdasarkan partisipasi wisatawan dalam kegiatan pertanian, yaitu menjadi aktivitas aktif dan aktivitas pasif Gambar 31. Aktivitas aktif adalah aktivitas yang melibatkan wisatawan ke dalam aktivitas pertanian secara langsung. Wisatawan secara aktif turut serta dalam mengikuti proses bertani, mulai dari persiapan lahan hingga pemanenan. Pendidikan pertanian yang diperoleh berasal dari proses pengalaman langsung wisatawan melalui pemahaman dan penyampaian nilai pendidikan wisata. Aktivitas pasif merupakan aktivitas agrowisata yang lebih berfungsi rekreasi dan dikembangkan tanpa melibatkan partisipasi langsung wisatawan ke dalam proses Gambar 30. Diagram Pembagian Konsep Ruang dan aktivitas bertani. Nilai pendidikan yang diperoleh merupakan hasil pemahaman dan pengamatan yang dilakukan sendiri oleh wisatawan. Fasilitas akan dikembangkan sebagai penunjang aktivitas wisata berdasarkan fungsi ruang wisata serta aktivitas yang akan dikembangkan di dalam tapak. Fasilitas akan dibuat dengan bentuk, peletakan, pemeliharaan, dan nilai estetik yang sesuai dengan konsep agrowisata dan karakter tapak. Tujuan dari penyediaan fasilitas ini adalah untuk memberikan kemudahan, kelengkapan, serta kenyamanan untuk pengguna tapak dalam melakukan aktivitas agrowisata.

4.3.1.3. Konsep Sirkulasi

Konsep sirkulasi wisata pada tapak akan dibuat sebagai jalur singkat yang dapat mencapai seluruh kawasan agrowisata. Jalur sirkulasi berperan penting dalam menghubungkan antaruang pada tapak dan memudahkan akses pengunjung mencapai fasilitas wisata. Jalur sirkulasi akan dibagi menjadi jalur agrowisata dan jalur masyarakat. Jalur agrowisata merupakan jalur yang digunakan oleh wisatawan dan pengelola kawasan agrowisata, sedangkan jalur masyarakat adalah jalur yang disediakan untuk masyarakat untuk mengakses tapak dalam kegiatan sehari-hari. Dalam penggunaannya akan terjadi beberapa interaksi dengan pengunjung dan pengelola. Jalur agrowisata dibagi menjadi jalur primer dan jalur sekunder. Jalur primer merupakan jalan yang dapat dilalui pejalan kaki dan kendaraan kecil seperti sepeda, sepeda motor, dan kereta mini. Jalur sekunder merupakan jalur yang dapat dilalui pengguna kendaraan bermotor beroda empat seperti mobil dan pick-up. Jalur agrowisata primer yang menghubungkan antarsubruang agrowisata utama akan diutamakan untuk penggunaan oleh pengunjung atau wisatawan, sedangkan jalur sekunder disediakan untuk kemudahan dalam mengelola kawasan agrowisata, seperti mengantar bahan-bahan atau hasil pertanian. Gambar 31. Diagram Pembagian Konsep Aktivitas