No Nama Ilmiah
Nama Lokal
1 Oryza sativa
Padi 2
Zea mays Jagung
3 Allium fistulosum
Daun bawang 4
Capsinum annum Cabai
5 Vigna sinensis
Kacang panjang 6
Ocimum basilicum Kemangi
7 Arachis hypogaea
Kacang tanah 8
Solanum melongenae Terung
9 Ipomoea aquatica
Kangkung
Gambar 23. Kebun Sayuran di Kampung Karangsari: a Jagung b Bawang Daun c Kacang Panjang d Kemangi e Kacang Tanah f Terung Ungu
a b
c
d e
f
Gambar 24. Aktivitas pascapanen: a Menyortir hasil panen b Menjemur padi a
b Tabel 9. Jenis Vegetasi Pertanian di Kampung Karangsari
Aktivitas yang dapat dikembangkan kurang lebih sama dengan bertani, mulai dari mengolah tanah, menanam bibit atau benih, menyiangi gulma,
menyiram dan memupuk tanaman, memetik hasil panen, memilih hasil panen, hingga pengolahan pascapanen Gambar 24. Bentuk olahan tanaman perkebunan
yang dilakukan warga adalah dijual sebagai jus segar atau keripik.
4.1.4.2. Objek dan Atraksi Agrowisata Komoditi Peternakan
Jenis satwa ternak yang ada di kampung Karangsari adalah ikan, sapi, domba, kambing, dan berbagai unggas Gambar 25. Di tapak dapat ditemukan
peternakan sapi dan domba dalam skala sedang. Sapi dan domba yang dipelihara dimaksudkan untuk dijual dan diproduksi secara berkala, tetapi dengan jumlah
yang tidak terlalu besar. Selain itu, juga terdapat beberapa warga yang beternak kambing, bebek, dan ayam dalam skala kecil atau untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Di tapak tidak terlihat peternak yang menggembala hewan ternaknya, biasanya ternak dipelihara di dalam kandang.
Perbedaan fisik yang mendasar antara kambing dan domba adalah bulu domba yang umumnya lebih panjang daripada bulu kambing. Selain itu, menurut
para peternak, kambing lebih suka diberi pakan berupa daun, sedangkan domba lebih menyukai rumput. Kambing merupakan pemakan semak browser,
sementara domba adalah pemakan rumput grazier. Domba kurang selektif dan memanfaatkan rumput lebih efisien daripada kambing Sutama dan Budiarsana,
2009. Peternakan berpotensi dijadikan sebagai area agrowisata, para pengunjung
atau wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas dan pengamatan. Pengamatan yang dapat dilakukan meliputi tingkah laku hewan ternak, bagian-bagian tubuh
Gambar 25. Hewan Ternak di Kampung Karangsari: a Sapi potong b Kambing c Bebek
a b
c
atau anatomi, hingga melihat aktivitas peternak yang tidak dapat dilakukan wisatawan seperti memberi vaksin dan membersihkan kotoran. Aktivitas yang
dapat dilakukan wisatawan, di antaranya, memberi makan ternak, memandikan ternak, memerah susu, hingga bermain dengan hewan ternak Gambar 26. Selain
itu, dapat juga melihat proses pascapanen yang tersedia. Aspek pertanian terpadu yang dapat dimanfaatkan sebagai atraksi agrowisata, di antaranya, adalah
pembuatan pupuk kandang dan pemberian pakan dari limbah hasil panen yang dilakukan wisatawan. Pupuk kandang dapat digunakan di lahan pertanian dan
perikanan.
4.1.4.3. Objek dan Atraksi Agrowisata Komoditi Perikanan
Selain sebagai penghasil padi, jagung, dan sayuran, Kampung Karangsari juga cukup banyak memproduksi ikan air tawar. Dapat terlihat beberapa kolam
milik warga yang digunakan untuk produksi ikan dalam jumlah besar. Jenis ikan yang dibudidayakan cukup beragam, diantaranya adalah nila, koi, mas, lele, dan
mujair. Kondisi kolam di tapak dalam jumlah yang cukup memadai dan dalam kondisi baik. Namun, kebanyakan letaknya berada di antara pematang sawah yang
relatif sempit, dan berbahaya apabila ada wisatawan yang terjatuh, terutama anak- anak.
Penggunaan kotoran ternak untuk kolam ikan bertujuan memunculkan mikroorganisme yang menyediakan oksigen berlebih pada air sehingga ikan-ikan
menjadi lebih lincah dan bernafsu makan. Hal ini menyebabkan budi daya ikan Gambar 26. Aktivitas di Area Peternakan: a Memerah Susu Sapi b
Bermain dengan Hewan Ternak b
a
menjadi lebih menguntungkan karena ikan cepat bereproduksi dan menjadi lebih cepat gemuk.
Tidak banyak aktivitas peternak ikan yang dapat diamati karena pemeliharaan kolam tidak dilakukan setiap hari dan pemberian pakan ikan
kebanyakan memakai alat yang dipasang di tengah kolam. Peternak ikan biasanya hanya datang untuk memantau kondisi kolam dan ikan. Walaupun demikian,
sesekali dapat terlihat aktivitas peternak ikan berupa pemindahan ikan, pengisian kantung pakan, dan penambahan kotoran ternak ke kolam. Selain itu, dapat juga
terlihat aktivitas memancing yang dilakukan warga sekitar. Aktivitas langsung yang dapat dilakukan wisatawan di area perikanan, di
antaranya, adalah memberi makan ikan, menangkap ikan dengan tangan kosong, memindahkan ikan ke sawah, dan memancing. Aktivitas pengamatan yang dapat
dilakukan, diantaranya, adalah mengamati aktivitas peternak ikan, mengenali jenis-jenis ikan, dan mengamati anatomi tubuh ikan.
Dari penjelasan seluruh objek dan atraksi wisata di atas, dapat disusun Tabel 11. Untuk menciptakan suatu jalur wisata yang nyaman dan aman,
diperlukan penataan ruang dan sirkulasi yang baik. Variasi objek dan atraksi yang disediakan akan berpengaruh besar pada lamanya wisatawan tinggal, dan
selanjutnya akan memperbesar pendapatan Yoeti, 1997. Perencanaan diperlukan untuk memanfaatkan dan mengembangkan objek wisata potensial yang telah ada
untuk menjadikan Kampung Karangsari sebagai salah satu daerah tujuan wisata. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai
potensi pertanian yang dapat dikembangkan di tapak. Pembagian subruang di tapak berdasarkan potensi komoditi yang tersedia. Selanjutnya, untuk mendukung
Gambar 27. Objek dan Atraksi Perikanan: a Kolam Ikan b Memberi Makan Ikan c Memilih Bibit Ikan
a b
c