dan aktivitas bertani. Nilai pendidikan yang diperoleh merupakan hasil pemahaman dan pengamatan yang dilakukan sendiri oleh wisatawan.
Fasilitas akan dikembangkan sebagai penunjang aktivitas wisata berdasarkan fungsi ruang wisata serta aktivitas yang akan dikembangkan di dalam
tapak. Fasilitas akan dibuat dengan bentuk, peletakan, pemeliharaan, dan nilai estetik yang sesuai dengan konsep agrowisata dan karakter tapak. Tujuan dari
penyediaan fasilitas ini adalah untuk memberikan kemudahan, kelengkapan, serta kenyamanan untuk pengguna tapak dalam melakukan aktivitas agrowisata.
4.3.1.3. Konsep Sirkulasi
Konsep sirkulasi wisata pada tapak akan dibuat sebagai jalur singkat yang dapat mencapai seluruh kawasan agrowisata. Jalur sirkulasi berperan penting
dalam menghubungkan antaruang pada tapak dan memudahkan akses pengunjung mencapai fasilitas wisata. Jalur sirkulasi akan dibagi menjadi jalur agrowisata dan
jalur masyarakat. Jalur agrowisata merupakan jalur yang digunakan oleh wisatawan dan pengelola kawasan agrowisata, sedangkan jalur masyarakat adalah
jalur yang disediakan untuk masyarakat untuk mengakses tapak dalam kegiatan sehari-hari. Dalam penggunaannya akan terjadi beberapa interaksi dengan
pengunjung dan pengelola. Jalur agrowisata dibagi menjadi jalur primer dan jalur sekunder. Jalur
primer merupakan jalan yang dapat dilalui pejalan kaki dan kendaraan kecil seperti sepeda, sepeda motor, dan kereta mini. Jalur sekunder merupakan jalur
yang dapat dilalui pengguna kendaraan bermotor beroda empat seperti mobil dan pick-up. Jalur agrowisata primer yang menghubungkan antarsubruang agrowisata
utama akan diutamakan untuk penggunaan oleh pengunjung atau wisatawan, sedangkan jalur sekunder disediakan untuk kemudahan dalam mengelola kawasan
agrowisata, seperti mengantar bahan-bahan atau hasil pertanian.
Gambar 31. Diagram Pembagian Konsep Aktivitas
63
4.4. Perencanaan Lanskap Agrowisata
Dari blok pengembangan konsep yang telah disusun, dapat dikembangkan suatu rencana ruang, pengembangan terhadap aktivitas dan fasilitas serta
pembentukan jalur sirkulasi agrowisata sehingga menghasilkan suatu rencana lanskap landscape plan dan rencana tur touring plan.
4.4.1. Rencana Ruang dan Aktivitas 4.4.1.1. Ruang Utama Agrowisata
Ruang ini merupakan ruang yang menyajikan objek dan atraksi utama dari kawasan agrowisata, terbagi atas jenis aktivitas budi daya pertanian di lahan, yaitu
menjadi ruang agrowisata sawah, ruang agrowisata kebun sayuran, ruang agrowisata peternakan, ruang agrowisata perikanan, dan ruang teknologi
pertanian.
Ruang Agrowisata Sawah
Ruang agrowisata sawah merupakan ruang yang disediakan untuk petani melakukan budi daya padi sawah dan wisatawan dapat mengenal keragaman jenis
varietas palawija terutama padi serta mengetahui teknik budi daya hingga pemeliharaannya. Subruang yang akan dikembangkan adalah subruang sawah,
subruang budi daya, dan subruang pascapanen. Subruang sawah merupakan area display yang berfungsi untuk para petani
melakukan aktivitas budi daya yang sekaligus sebagai obyek dan atraksi yang dapat dinikmati oleh pengunjung untuk mengamati proses budi daya. Aktivitas
yang akan dikembangkan adalah aktivitas pasif berupa pengamatan jenis-jenis tanaman palawija, pengenalan alat-alat pertanian, pengamatan jenis-jenis hama
pertanian, berjalan santai, dan berfoto. Subruang budi daya merupakan ruang yang disediakan untuk pengunjung untuk dapat terlibat secara langsung dalam
melakukan proses budi daya, mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga pemanenan. Wisatawan dapat melakukan kegiatan seperti
membajak sawah, menanam padi, memberi pupuk, menyiangi gulma, hingga memanen padi. Pada subruang pascapanen pengunjung dapat mengamati dan ikut