Kepala Sekolah sebagai Pejabat Formal

mereka, mengatur pengalaman sedemikian rupa sehingga setiap pegawai pernah memperoleh kepuasan dan penghargaan. Penghargaan rewards sangat penting artinya untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif. Melalui penghargaan ini para tenaga kependidikan dapat dirangsang untuk meningkatkan profesionalisme kerjanya secara positif dan produktif. Pelakasanaan penghargaan dapat dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka, sehingga mereka memiliki peluang untuk meraihnya. Kepala sekolah harus berusaha menggunakan penghargaan ini secara tepat, efektif dan efisien untuk menghindari dampak negatif yang ditimbulkannya.

R. Kepala Sekolah sebagai Pejabat Formal

Di dalam lingkungan suatu organisasi, kepemimpinan terjadi melalui dua bentuk, yaitu kepemimpinan formal dan kepemimpinan informal. Kepemimpinan formal terjadi apabila jabatan atau otoritas formal dalam organisasi tersebut diisi oleh orang-orang yang ditunjuk atau dipilih melalui proses seleksi. Sedangkan kepemimpinan informal terjadi, dimana kedudukan pemimpin dalam suatu organisasi diisi oleh orang-orang yang muncul dan berpengaruh terhadap orang lain karena kecakapan khusus yang dimiliki atau berbagai sumber yang dimilikinya dirasakan mampu memecahkan persoalan organisasi serta memenuhi kebutuhan dari anggota organisasi tersebut. Kepala sekolah adalah jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orang- orang tanpa didasarkan atas pertimbangan. Siapa pun yang akan diangkat menjadi kepala sekolah harus ditentukan melalui prosedur serta persyaratan tertentu seperti latar belakang pendidikan, pengalaman, usia, pangkat dan integritas. Oleh sebab itu, kepala sekolah pada hakikatnya adalah pejabat formal, sebab pengangkatannya melalui suatu proses dan prosedur yang didasarkan atas peraturan yang berlaku. Secara sistem, jabatan kepala sekolah 56 sebagai pejabat atau pemimpin formal dapat diuraikan melalui berbagai pendekatan: pengangkatan, pembinaan, tanggung jawab. Sebagai pejabat formal, pengangkatan seorang menjadi kepala sekolah harus didasarkan atas prosedur dan peraturan yang berlaku. Prosedur dan peraturan yang berlaku dirancang dan ditentukan oleh suatu unit yang bertanggung jawab dalam bidang sumber daya manusia. Dalam hal ini perlu ada kerjasama pula dengan unit-unit yang berkaitan dengan pengelolaan dan penyelenggaraan sekolah. Prosedur pengangkatan memberikan petunjuk tentang sumber dari mana calon kepala sekolah dicalonkan, siapa yang harus mencalonkan mulai dari tingkat sekolah, kabupaten, provinsi, sampai tingkat pusat dan instasni terkait mana saja yang terlibat dalam proses pencalonan tersebut. Sedangkan peraturan yang dimaksud lebih ditekankan kepada persyaratan yang perlu dipenuhi oleh para calon. Adapaun klasifikasi persyaratan formal kepala sekolah yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Bersifat administratif yang meliputi: 1 usia minimal dan maksimal, 2 pangkat, 3 masa kerja, 4 pengalaman dan 5 berkedudukan sebagai tenaga fungsional guru. 2. Bersifat akademis, yaitu latar belakang pendidikan formal dan pelatihan terakhir yang dimiliki oleh calon. 57 KUALIFIKASI UMUM KEPALA SMAMA KEJURUAN Permediknas No. 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana S1 atau diploma empat D-IV kependidikan atau non- kependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi; b. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56 tahun; c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang- kurangnya 5 lima tahun menurut jenjang sekolah masing-masing; d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya IIIc bagi PNS dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang. KU ALI FIK ASI KHU SU S KEP ALA SM AM A K EJU RUA N Pe rm edik nas N o. 1 3 tah un 200 7 te ntan g St andar Ke pala Seko lah SMA MA: Mer sta tus se bag ai gu ru SMA MA; Mem iliki s ert fkat pe ndi dik se bag ai gu ru SMA MA dan Mem iliki s ert fkat ke pala SMA MA yan g dit erb itk an o leh lem bag a ya ng dite tap kan Pe mer inta h 3. Kepribadian: bebas dari perbuatan tercela dan loyal kepada Pancasila dan pemerintah. 4. Pembinaan. Selama menduduki jabatan kepala sekolah, dalam rangka pembinaan kepada para kepala sekolah selaku pejabat formal yaitu: a. diberikan gaji serta penghasilan dan pendapatan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku b. memperoleh kedudukan dalam jenjang kepangakatan tertentu c. memperoleh hak kenaikan gaji atau kenaikan pangkat d. memperoleh kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi e. memperoleh kesempatan untuk pengembangan diri f. memperoleh penghargaan atau fasilitas g. dapat diberi teguran oleh atasannya karena sikap, perbuatan serta perilakunya yang dirasakan dapat menggangu tugas dan tanggung jawab sebagai kepala sekolah h. dapat dimutasikan atau diberhentikan dari jabatan kepala sekolah karena hal-hal tertentu. 58 5. Tugas dan tanggung jawab. Sebagai seorang pejabat formal, kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap atasan, terhadap sesama rekan kepala sekolah atau lingkungan terkait dan kepada bawahan. a. Kepada atasan Seorang kepala sekolah mempunyai atasan, yaitu atasan langsung dan atasan yang lebih tinggi. Mengingat kedudukannya yang terkait kepada atasansebagai bawahan maka seorang kepala sekolah: 1 wajib loyal dan melaksanakan apa yang digariskan oleh atasan. 2 wajib berkonsultasi atau memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. 3 wajib selalu memelihara hubungan yang bersifat hirarki antara kepala sekolah dan atasan. b. Kepada sesama rekan kepala sekolah atau instansi terkait: 1 wajib meberikan hubungan kerja sama yang baik dengan para kepala sekolah yang lain 2 wajib memelihara hubungan kerja sama sebaik-baiknya dengan lingkungan baik dengan instansi terkait maupun tokoh-tokoh masyarakat dan BP3 c. Kepada bawahan Kepala sekolah berkewajiban menciptakan hubungan yang sebaik-baiknya dengan para guru, staf dan siswa, sebab esensi kepemimpinan adalah kepengikutan. 59 Peran kepala sekolah sebagai pejabat formal secara singkat dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku; 2. Memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas serta hak-hak dan sanksi yang perlu dilaksanakan; 3. Secara hirarki mempunyai atasan langsung, atasan yang lebih tinggi dan memiliki bawahan; 4. Mempunyai hak kepangkatan, gaji dan karier. LATIHAN 1. Jelaskan pendapat Anda tentang kepala sekolah sebagai edukator? 2. Jelaskan asas-asas yang bisa digunakan kepala sekolah untuk mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam setiap kegiatan di sekolah? 3. Jelaskan apa yang perlu dimiliki kepala sekolah dalam fungsinya sebagai supervisor? 4. Uraikan perbedaan antara fungsi kepala sekolah sebagai manajer dan administrator? 5. Uraikan hal-hal yang perlu dilakukan kepala sekolah untuk menciptakan perubahan dalam lingkungan sekolah dalam fungsinya sebagai inovator? 60 KEBIJAKAN PROSEDUR STRUKTUR IKLIM KERJA BUDAYA ORGANISASI LEADERSHIP PRAKTEK MANAJEMEN MISI STRATEGI

BAB IV KEPEMIMPINAN DAN

MANAJEMEN PERUBAHAN

A. Pengertian Kepemimpinan

Organisasi sebagaimana layaknya tubuh manusia, terdiri dari organ dan struktur vital yang memberi kekuatan dan rigiditas, bentuk dan fungsi sebagai komponen penting bagi kehidupan organisasi. Menurut Gilley dan Maycunich 2000, sistem organisasi terdiri dari atas tujuh unsur, yakni: struktur, kepemimpinan, budaya organisasi, praktek manajerial, misi dan strategi, kebijakan dan prosedur, serta iklim kerja lihat Gambar. Gambar 4.1 Kepemimpinan dan Komponen Sistem Organisasi Pada gambar 1 terlihat bahwa kepemimpinan merupakan pusat sistem organisasi. Hal ini sesuai dengan pemahaman bahwa pemimpin merupakan jantung organisasi. Kepemimpinan merupakan pusat dari setiap interaksi, keputusan, komunikasi dan tindakan dalam organisasi. Kepemimpinan diumpamakan seperti jantung manusia dan sistem sirkulasi yang menentukan 61