pelaksanan keputusan. Adair 1985: 157 menjelaskan bahwa “For a decision will be effective only if is fully implemented. People are more likely to put their
hearts into it if they have shared either explicity or implicitly in the making of decision.” Di sini lah bagi kepala sekolah selaku manajer pada setiap sekolah
penting memahami konsep dasar dan implikasi “membagi” pengambilan keputusan shared decision making atau – dalam tulisan ini selanjutnya disebut
– pengambilan keputusan partisipatif.
1. Premis dan Tujuan Pengambilan Keputusan Partisipatif
Pengambilan keputusan partisipatif merupakan suatu pengembangan konsep to grasp, menurut Allen dan Glikman 1992. Kegiatan itu
mencakup perubahan fundamental mengenai cara sekolah dikelola dan cara mengungkapkan peranan dan hubungan kepala sekolah dengan
masyarakat sekolah. Pengambilan keputusan partisipatif adalah proses membuat keputusan sekolah dalam suasana kerjasama pada semua level.
Proses ini berlangsung dalam pola membagi pengambilan keputusan yang tidak dilakukan sekali dan kemudian dilupakan, melainkan dilakukan
secara berkelanjutan. Menurut Bauer 1992, pengambilan keputusan partisipatif meliputi
banyak bentuk dan menekankan beberapa keyakinan umum atau premis. Pertama, keputusan partisipatif berarti lebih dekat kepada anak didik dan
tindakannya sehingga akan dibuat keputusan terbaik tentang pendidikan bagi anak-anak. Kedua, guru, orang tua dan staf sekolah memiliki lebih
banyak pendapat tentang kebijakan dan program yang mempengaruhi sekolah dan anak didik. Ketiga, tanggung jawab pengambilan keputusan
partisipatif memiliki kekuatan dalam menentukan keputusan. Akhirnya, perubahan yang dilakukan cocok dan efektif dan bila dilaksanakan maka
keputusan tersebut menjadi milik bersama kepala sekolah dan seluruh warga sekolah.
132
Tujuan pengambilan keputusan partisipatif ialah untuk meningkatkan efektivitas sekolah dan pembelajaran murid dengan cara peningkatan
komitmen staf dan menjamin bahwa sekolah lebih bertanggung jawab terhadap kebutuhan anak didik dan masyarakat. Keberhasilan anak didik
dan prestasi yang dicapai dipelihara dalam pencerahan pemikiran kita sebagai alasan untuk mengimplementasikan pemikiran tentang
pengambilan keputusan partisipatif. Penggunaan teknik pengambilan keputusan partisipatif ini bertujuan untuk pergantian akuntabilitas atau
mengabaikan tanggung jawab dari atas kepada pusat kekuatan staf, membuat sederhana pembagian pengambilan keputusan kepada yang
lain. Setiap orang yang berpartisipasi membuat keputusan harus dimintai tanggung jawab terhadap hasil yang dicapai.
24. Keuntungan Pengambilan Keputusan Partisipatif