perubahan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi komunikasi, mengintegrasikan budaya organisasi dengan perubahan yang
direkomendasikan, mengembangkan sifat kepemimpinan perubahan, menyusun sasaran spesifik, menyusun alat untuk mengukur efektivitas perubahan serta
menyusun mekanisme umpan balik dan sistem kompensasi.
T. Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi disingkat PO merupakan suatu strategi perbaikan organisasi yang menggunakan prinsip-prinsip dan praktek ilmu
keperilakuan untuk meningkatkan efektivitas individu, kelompok dan organisasi. PO diaplikasikan dalam konteks yang luas dan ditetapkan sebagai strategi untuk
memfasilitasi perubahan dalam organisasi French et al, 2000: v. PO mengacu pada organisasi dan pengembangannya.
Menurut Schein 1992, organisasi adalah koordinasi kegiatan sejumlah orang yang direncanakan untuk mencapai maksud atau tujuan umum. Kegiatan
ini dilakukan melalui pembagian tugas dan fungsi serta melalui hirarki kewenangan dan tanggung jawab. Organisasi merupakan sistem sosial yang
memiliki sejumlah karakteristik. Sedangkan pengembangan adalah aksi atau tindakan, proses, hasil atau pernyataan mengenai sesuatu yang dikembangkan
yang juga berarti memajukan, mempromosikan pertumbuhan, mengembangkan kemungkinan dari, mengarah ke masa depan, memperbaiki, atau memperluas
sesuatu. Dua elemen penting dari definisi ini adalah pertama, pengembangan dapat diartikan sebagai tindakan, proses atau keadaan akhir. Kedua,
pengembangan diartikan sebagai perbaikan sesuatu. Menurut French et al 2000: 3, PO merupakan perubahan sistem yang direncanakan untuk lebih
memungkinkan organisasi mencapai tujuan dan sasarannya dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang. Organisasi di sini diartikan sebagai sistem
sosio-teknikal. PO dicapai dengan cara mengajar anggota organisasi untuk
69
memanajemeni perubahan proses, struktur dan kultur organisasi secara lebih efektif.
Beberapa hal yang dapat diidentifikasi dalam PO yang membedakan dengan pengembangan lainnya menurut para pakar adalah:
1. PO digunakan untuk seluruh sistem organisasi secara keseluruhan,
misalnya untuk seluruh bagian dalam suatu departemen sebagai suatu sistem atau suatu unit sebagai suatu sistem.
2. PO diterapkan berdasarkan ilmu pengetahuan perilaku, termasuk di
dalamnya konsep mikro seperti kepemimpinan, dinamika kelompok dan perencanaan kerja serta konsep makro seperti strategi organisasi, struktur
organisasi dan hubungan antara organisasi dengan lingkungannya. 3.
Pembaruan, perubahan dan penyempurnaan yang dikenalkan oleh PO secara normal bukan hanya diterapkan pada perencanaan bisnis,
melainkan pula PO merupakan strategi yang adaptif bagi organisasi. 4.
PO merupakan kreasi dan konsekuensi penguatan perubahan itu sendiri. 5.
PO meliputi strategi, struktur dan proses pembaruan serta perubahan dan penyempurnaan.
6. PO berorientasi untuk menyempurnakan efektivitas organisasi.
French dan rekannya merumuskan sifat dan karaktristik PO yang paling menonjol yaitu:
1. Lebih menekankan walaupun tidak eksklusif pada proses kelompok dan
organisasi dibandingkan dengan isi yang substantif. 2.
Menekankan kerja tim. 3.
Menekankan manajemen kolaboratif dari budaya kerja tim. 4.
Menekankan manajemen yang berbudaya sistem keseluruhan.
70
5. Mempergunakan model penelitian kaji tindak action research.
6. Mempergunakan ahli-ahli perilaku sebagai agen pembaharuan atau
katalisator. 7.
Suatu pemikiran dari usaha perubahan tersebut ditujukan bagi proses- proses yang sedang berlangsung.
Hal yang perlu dipahami dari uraian di atas adalah konsep pengembangan organisasi merupakan isi dan konteks yang mewadahi perubahan struktur
organisasi yang berpengaruh terhadap kapabilitas organisasi.
U. Tahap-Tahap Manajemen Perubahan