Penjas Orkes SMPMTs Kelas IX
170
B. Keterampilan Dasar Penyelamatan di Air
Berikut ini cara memberi pertolongan kepada korban kecelakaan di air.
1. Memberi Pertolongan dengan Jangkauan
Memberi pertolongan dengan jangkauan dilakukan karena korban di dekat jangkauan.
a. Pertolongan dengan jangkauandari
luar kolam.
b. Pertolongan dengan jangkauan
menggunakan kaki.
c. Pertolongan dengan jangkauan turun
tangga.
d. Memberi pertolongan dengan meng-
gunakan ring pelampung.
e. Memberi pertolongan dengan meng-
gunakan ban.
Gambar 19.3 Pertolongan dengan jangkauan menggunakan kaki.
Gambar 19.4 Pertolongan dengan jangkauan turun tangga.
Gambar 19.5 Pertolongan dengan menggunakan ring pelampung.
Gambar 19.6 Pertolongan dengan menggunakan ban.
Gambar 19.2 Pertolongan dengan jangkauan dari luar kolam.
Ilustrasi: Susanto
Ilustrasi: Susanto
Ilustrasi: Susanto
Ilustrasi: Susanto
Ilustrasi: Susanto
Di unduh dari : Bukupaket.com
171
Penjelajahan Sungai
2. Dasar-Dasar Penyelamatan di Air
Salah satu dasar penyelamatan di air adalah resusitasi jantung dan paru-paru yang merupakan suatu cara untuk mempertahankan hidup selama seseorang tidak ada
pernapasan dan denyut jantung. Pertolongan dengan sistem resusitasi jantung dan paru- paru pada korban kecelakaan air dilakukan terus menerus sampai terjadi keadaan sebagai
berikut:
a. Pernapasan spontan dan denyut nadi korban timbul kembali.
b. Ada orang lain yang lebih ahli mengambil alih resusitasi jantung dan paru-
paru. c.
Ada dokter yang menangani. Bagan berikut ini mengungkapkan kapan harus dilakukan resusitasi jantung dan
paru-paru.
Dalam kondisi tidak sadar bebaskan jalan napas Napas
Ada Tidak ada
Pernapasan nadi leher Pertahankan dalam posisi stabil
Periksa nadi leher Ada
Tidak ada
Pernapasan buatan Teknik kombinasi pijat
- 12–15 kalimenit dewasa - jantung luar dengan
- 20–30 kalimenit nakabayu pernapasan buatan RJP Resusitasi jantung dan paru-paru pada orang dewasa dapat dilakukan dengan cara-
cara sebagai berikut. 1.
Korban berbaring terlentang pada dasar yang keras. 2.
Kepala korban ditengadahkan. 3.
Segera lakukan pernapasan buatan dengan mulut 3–5 kali. 4.
Apabila nadi leher tidak teraba, segera lakukan tekanan jantung dari luar. 5.
Letakkan salah satu pangkal tangan penolong pada 2 jari di atas ujung tulang dada korban, sedangkan tangan yang lain diletakkan di atas tangan yang pertama.
6. Renggangkan dan angkat jari-jari tangan hingga dapat melakukan penekanan tanpa
merusak tulang rusuk. 7.
Apabila posisi tangan sudah benar, dengan kedua tangan tegak lurus terhadap tulang dada, lakukan tekanan dengan bantuan berat badan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Penjas Orkes SMPMTs Kelas IX
172
8. Tekan langsung ke bawah tulang dada korban 4-5 cm untuk memeras darah ke luar
jantung, kemudian dilepaskan agar jantung terisi kembali. Hindari mengangkat tangan dari dada karena titik tekanan dapat berubah. Tekanan harus dilakukan
secara lembut dan teratur.
9. Penekanan dilakukan 80 kali per menit dengan menghitung one and two and three and ...
10. Setelah beberapa menit, lihat dan rabalah dengan cepat nadi leher. 11. Apabila penolong hanya seorang diri, lakukan dulu pernapasan buatan dua kali
disusul dengan pijat jantung luar 15 kali. Apabila ada dua orang penolong maka baik tekanan jantung maupun pernapasan buatan dikerjakan bersama-sama dengan
perbandingan 1 : 5. Berikut beberapa cara memberikan pernapasan buatan.
1. Pernapasan dari mulut ke mulut.
2. Pernapasan dari mulut melalui tube dengan masker muka.
3. Pernapasan dengan menggunakan balon dan masker muka.
4. Pernapasan dengan menggunakan resusitor manual dan otomatis.
3. Teknik-Teknik Membawa Korban Kecelakaan di Air