5. Keinginan berpindah kerja
Menurut Fransiska Eka Shinta Praptaningsih 2004:62, pergantian karyawan adalah berhentinya individu sebagai anggota suatu organisasi
dengan disertai pemberian imbalan keuangan oleh organisasi yang bersangkutan. Menurut Fransiska Eka Shinta Praptaningsih 2004:62, tipe
pemberhentian atau pelepasan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pelepasan secara sukarela yang didasari atas keinginan karyawan itu sendiri dan
pelepasan terpaksa yang didasari atas keinginan organisasi, ditambah dengan kematian dan pengunduran diri atas desakan.
Menurut Dalton, Krachhardt dan Porter dikutip dalam Fransiska Eka Shinta Praptiningsih, 2004: 62 perilaku berpindah kerja suka rela dibedakan
dalam dua kelompok: yang dapat dihindari dan yang tidak dapat dihindari. Perpindahan kerja secara suka rela yang dapat dihindari disebabkan karena
alasan – alasan upah yang lebih baik di tempat lain, kondisi kerja yang lebih baik di organisasi lain, masalah dengan kepemimpinanadministrasi yang ada,
serta adanya organisasi lain yang lebih baik. Sedangkan perpindahan kerja sukarela yang yang tidak dapat dihindari disebabkan oleh alasan – alasan
pindah ke daerah lain karena mengikuti pasangan, perubahan arah karir individu, harus tinggal di rumah untuk menjaga anakpasangan, dan
kehamilan Keinginan berpindah kerja mencerminkan keinginan individu untuk
meninggalkan organisasi dan mencari alternatif pekerjaan lain. Menurut
xx PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Abelson dikutip dalam Fransiska Eka Shinta Praptiningsih, 2004: 62 tindakan penarikan diri terdiri atas beberapa komponen yang secara simultan
muncul dalam individu berupa adanya pikiran untuk keluar, keinginan untuk mencari lowongan pekerjaan lain, dan adanya keinginan untuk meninggalkan
organisasi. Keinginan berpindah kerja didefinisikan juga sebagai keinginan untuk
meninggalkan organisasi dengan sengaja dan sadar. Keinginan berpindah kerja mengacu pada hubungannya dengan organisasi dan belum diwujudkan
dalam tindakan pasti meninggalkan organisasi. Keinginan berpindah kerja dapat mempengaruhi perilaku karyawan. Dalam hal ini, Russ dan McNeilly
dikutip dalam Mutiara Sibarani Panggabean, 2004: 92 mengemukakan bahwa apabila karyawan merasa tidak puas, maka mereka tidak akan
berkomitmen dan apabila mereka tidak berkomitmen, mereka akan berkeinginan untuk pindah kerja. Selanjutnya apabila mereka mulai berpikir
untuk pindah kerja, maka mereka akan sibuk untuk mencari kesempatan kerja di luar, dan jika mereka memperoleh pekerjaan yang lebih baik di luar,
mereka akan pindah kerja. Apabila kesempatan kerja di luar tidak tersedia atau kurang menarik, maka mereka secara emosional dan mental mereka akan
keluar dari perusahaan, yaitu dengan sering datang terlambat, tidak masuk kerja, kurang antusias atau kurang berusaha.
xx PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kajian Pustaka