B. Kajian Pustaka
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menganalisis pengaruh sikap kerja work attitudes terhadap perilaku karyawan efployee behavior. Sikap kerja
yang paling sering diamati adalah kepuasan kerja job satisfaction, komitmen organisasi organizational coffitfent, dan keinginan berpindah kerja turnover
intension. DeConick et al dikutip dalam Mutiara Sibarani Panggabean, 2004: 91
mengemukakan bahwa kepuasan kerja, mempengaruhi komitmen organisasi, dan kepuasan kerja tidak berhubungan secara langsung dengan keinginan berpindah
kerja, melainkan melalui komitmen organisasi. Dengan kata lain mereka berpendapat bahwa komitmen organisasi berperan sebagai variabel mediator
terhadap hubungan kepuasan kerja dengan keinginan berpindah kerja. Menurut Camp dikutip dalam Mutiara Sibarani Panggabean, 2004: 91
keinginan untuk pindah kerja hanya dipengaruhi oleh komitmen organisasi, kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap keinginan berpindah kerja. Di lain
pihak, Blau dan Boal dikutip dalam Mutiara Sibarani Panggabean, 2004: 91 berpendapat bahwa kepuasan kerja dapat secara langsung mempengaruhi
keinginan berpindah kerja tidak melalui komitmen organisasi. Penelitian yang dilakukan oleh Vince dan Indra dikutip dalam Fransiska Eka
Shinta Praptiningsih, 2004: 60 memprediksi bahwa kepuasan kerja mempunyai hubungan negatif dengan keinginan berpindah. Sehingga diperlukan upaya untuk
meningkatkan kepuasan kerja karena peningkatan kepuasan kerja bisa
xx PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meningkatkan komitmen organisasi dan akan mengurangi keinginan berpindah. Pada umumnya para peneliti sependapat bahwa kepuasan kerja merupakan suatu
pernyataan tentang sikap terhadap perlakuan yang diterima karyawan di tempat kerja.
Pada umumnya karakteristik yang berpengaruh terhadap keinginan berpindah kerja adalah komitmen organisasi dan kepuasan kerja. Banyak penelitian yang
menunjukkan bahwa konflik peran merupakan variabel antesenden dari komitmen organisasi yang berkorelasi dengan kepuasan kerja, dan menimbulkan
konsekuensi keinginan berpindah kerja, Bline et al dikutip dalam Vince Ratnawati dan Indra Wijaya Kusuma, 2002: 278. Hasil penelitian Agus Arianto
Toly dikutip dalam Fransiska Eka Shinta Praptiningsih, 2004: 59 juga menunjukkan korelasi yang kuat antara komitmen organisasional dengan
kepuasan kerja. Para peneliti juga mengemukakan bahwa setiap dimensi yang komitmen
organisasi, yaitu komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, dan komitmen normatif, masing – masing mempengaruhi keinginan berpindah kerja Mutiara
Sibarani Panggabean, 2004: 97. Penelitian yang dilakukan oleh Vince dan Indra dikutip dalam Fransiska Eka
Shinta Praptiningsih, 2004: 60 memprediksi bahwa kepuasan kerja mempunyai hubungan negatif dengan keinginan berpindah. Dengan demikian diperlukan
upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja karena peningkatan kepuasan kerja bisa meningkatkan komitmen organisasi dan akan mengurangi keinginan
xx PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berpindah. Pada umumnya para peneliti sependapat bahwa kepuasan kerja merupakan suatu pernyataan tentang sikap terhadap perlakuan yang diterima
karyawan di tempat kerja.
C. Pengaruh komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap keinginan ka ryawan berpindah kerja