D. Pembahasan Tabel 16.
Nilai Mengarang Deskripsi Siswa Kelas III SD Kanisius Demangan Baru 1
Semester 2 Tahun Pelajaran 20102011 Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2
No. Urut Kondisi
Awal KKM
Sikl us 1
KKM Siklus 2
KKM Trcp
Blm Trcp
Trcp Blm
Trcp Trcp
Blm Trcp
1 80
 88
 94
 2
48 
70 
70 
3 35
 38
 31
 4
80 
88 
88 
5 67
 63
 63
 6
45 
78 
81 
7 75
 94
 94
 8
30 
30 
30 
9 65
 78
 81
 10
78 
81 
88 
11 65
 63
 69
 12
55 
66 
69 
13 85
 94
 94
 14
45 
63 
75 
15 68
 71
 81
 16
40 
50 
53 
17 80
 81
 90
 18
80 
60 
 70
 19
80 
81 
 88
 20
75 
65 
 81
 21
75 
75 
 88
 22
58 
 56
 70
 23
56 
31 
69 
24 75
 
88 
88 
25 50
 
45 
50 
26 80
 
75 
75 
27 58
 
50 
69 
28 65
 63
 70
53
Dari  tabel  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  pada  kondisi  awal,  nilai  rata-rata mengarang deskripsi siswa adalah 65, dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah
30. Pada siklus 1 mengalami peningkatan nilai menjadi 68, dengan nilai tertinggi 94 dan nilai terendah 30. Pada siklus 2 terjadi peningkatan nilai kembali menjadi
74 dengan nilai tertinggi 94 dan nilai terendah 30. Data  awal  diambil  dari  nilai  mengarang  siswa  tanpa  menggunakan  gambar
seri.  Ada  beberapa  karangan  yang  sudah  cukup  bagus,  namun  sebagian  besar kurang teratur.
Penelitian pada siklus  I  berjalan dengan baik. Jumlah siswa seluruhnya 35 siswa. Pada  awal  pembelajaran,  peneliti  memulai  dengan  cerita  dan  gambar
gambar  dengan  menggunakan  LCD. Siswa  sangat  senang  dan  antusias  ketika pembelajaran  disajikan  dengan  bantuan  gambar-gambar  yang  menarik  bagi
mereka. Apabila  mengalami  kesulitan,  mereka  tidak  takut  untuk  bertanya sehingga mempermudah peneliti dalam membantu.
Pada siklus pertama ini, ada 19 siswa yang nilainya mencapai KKM, yaitu 70. Jumlah siswa  yang nilainya belum mencapai KKM sebanyak 16 siswa. Nilai
29 68
 65
 69
 30
68 
70 
81 
31 78
 
75 
81 
32 68
 
81 
81 
33 80
 
88 
88 
34 65
 
40 
50 35
68 
75 
70 
Jml 2288
14 40
21 60
2379 19
54 16
46 2589
24 69
11 31
Rata2 65
68 74
Tertinggi 85
94 94
Terendah 30
30 30
54
terendah yang diperoleh siswa adalah 30 dan nilai tertinggi adalah 94. Persentase siswa  yang  tuntas  nilainya  mencapai  dan  melebihi  KKM  adalah  54  .
Persentase  siswa  yang  tidak  tuntas  nilainya  di  bawah  KKM  adalah  46  . Dibandingkan  dengan  data  pada  kondisi  awal,  jumlah  siswa  yang  tuntas
mengalami peningkatan dari 14 siswa 40  menjadi 19 siswa 54 . Hasil  penelitian  siklus  I  yaitu  54  siswa  berhasil  mencapai  KKM.  Hasil
tersebut sudah melebihi target pencapaian silkus I, yaitu 50. Selama penelitian, peneliti  mengamati  siswa  untuk  menemukan  kesulitan  apa  yang  masih  dialami
siswa. Setelah  peneliti  mengamati  dan  menilai hasil  karangan  siswa,  ternyata beberapa  siswa  masih  mengalami  kesulitan  dalam  penulisan  huruf  kapital,
penulisan tanda baca, dan karangan siswa ada  yang tidak dalam bentuk paragraf. Pada  awal  paragraf  masih  belum  menjorok  ke  dalam  sehingga pemisahan  antar
paragraf kurang jelas. Berdasarkan kesulitan yang dialami siswa tersebut, peneliti akan  memperbaiki  metode  pembelajaran  pada  siklus  II  dengan  memberikan
pembelajaran khusus mengenai penggunaan huruf kapital dan tanda baca. Pelaksanaan siklus  II juga  berjalan  dengan  baik.  Jumlah  siswa  yang hadir
35  siswa.  Proses  pembelajaran pada siklus  II bisa  dikatakan  lebih  lancar dibandingkan  siklus  1.  Pada  awal  pembelajaran,  siswa  diminta  untuk  bersama-
sama  membersihkan  lingkungan  kelas  sebagai  wujud  nyata  dari  pemeliharaan lingkungan.  Selama  mereka  membersihkan  lingkungan,  peneliti  mengamati
sambil menjelaskan cara membersihkan kelas yang benar dan akibat apabila kelas mereka  tidak  dibersihkan.  Pada  siklus  kedua  ini, siswa  lebih  mandiri
dibandingkan siklus  I, tetapi  peneliti  tatap mendampingi siswa.  Nilai  mengarang 55
dalam  siklus  II  tertinggi  adalah  94 sedangkan  nilai  terendah  adalah  30.  Jumlah siswa  yang berhasil  mencapai  KKM  adalah  24 siswa  sedangkan  jumlah  siswa
yang nilainya dibawah  KKM adalah 11 siswa. Hasil penelitian siklus II  yaitu 69 siswa  berhasil  mencapai  KKM  dan  siswa  yang  belum  mencapai  KKM
sebanyak  31  .  Hasil  tersebut  sudah  melebihi  target  pencapaian  silkus  II,  yaitu 60.
Dalam  penelitian  ini,  sebagian  besar  siswa  mengalami peningkatan  nilai, yaitu  sejumlah  23  siswa.  Masih  terdapat  10  siswa  yang  nilainya  tetap  karena
masih  kurang  teliti,  misalnya  dalam  penggunaan  huruf  kapital  dan  tanda  baca. Ada  1  siswa  yang  mengalami  penurunan  nilai  karena  kurang  serius  saat
mengerjakan sehingga tidak selesai pada waktunya. Berdasarkan hasil pengamatan, siswa sudah menunjukkan peningkatan hasil
baik  dari  segi pengembangan  karangan,  keruntutan, penulisan  huruf  kapital, penulisan  tanda  baca  ataupun  menulis  karangan  dalam  bentuk  paragraf. Hasil
penelitian  pada  siklus  II  tersebut  menunjukkan  bahwa  target  telah  tercapai, sehingga penelitian diakhiri sampai siklus II.
Dari data di atas diperoleh skor rata-rata kelas dalam persen  untuk kondisi awal, siklus I dan siklus II seperti di bawah ini:
56
Tabel 17 Peningkatan Kemampuan Mengarang Awal, Siklus I, dan Silus II
Peubah Indikator
keberhasilan Keadaan
awal Siklus I
Siklus II Target
Hasil Target
Hasil
Kemampuan menulis
karangan deskripsi
Persentase jumlah siswa yang
nilainya mencapai KKM
40 50
54 60
69
Jumlah siswa yang nilainya mencapai
KKM
14 17
19 20
24
Nilai rata-rata 65
68 74
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan  hasil  penelitian  dan  pembahasan  yang  telah  diungkapkan  di bab IV, dalam  bab ini disajikan kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
1. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan  refleksi.  Berdasarkan  refleksi  pada  akhir  siklus,  hasil  siklus  pertama menunjukkan  adanya  peningkatan pada  nilai  rata-rata  mengarang  siswa.
Ada  siswa  yang  tidak  mengalami  peningkatan  nilai,  dan ada  juga  yang nilainya menurun yang disebabkan karena berbagai hal, misalnya ada anak
yang  merasa  imajinasinya  dibatasi  dengan  adanya  gambar  seri. Pada pelaksanaan siklus 2, hasil karangan sudah semakin baik. Kesalahan yang
paling  sering  terjadi yaitu  mengenai  penggunaan  EYD.  Ada  beberapa siswa yang belum bisa menggunakan tanda baca dan huruf kapital dengan
tepat. Berdasarkan  pengamatan  selama  proses  penelitian  berlangsung  dan hasil  analisis  data  dan  pembahasan  pada  bab  IV,  peneliti  dapat  menarik
kesimpulan  bahwa  penggunaan  media  gambar  seri  dapat  meningkatkan kemampuan  menulis  karangan  deskripsi  siswa  kelas  III  SD  Kanisius
Demangan Baru 1 pada semester genap tahun ajaran 20102011. 2. Peningkatan  ini  terbukti  dari  hasil  penelitian  dari  setiap  siklus  yang
menunjukkan  bahwa  nilai  anak  semakin  meningkat  dan  melebihi  target 58