B. Kajian hasil penelitian yang relevan
Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya sangat penting untuk diungkapkan karena dapat dipakai sebagai sumber informasi dan bahan acuan
yang sangat berguna bagi penulis. Thomas Juli 2002 telah melakukan penelitian tentang perbedaan
sikap terhadap profesi guru ditinjau berdasarkan jenis kelamin dan status sosial ekonomi orangtua. Kesimpulan yang diperoleh 1 sebagian besar
responden 87 mempunyai sikap positif terhadap profesi guru. 2 tidak ada perbedaan sikap siswa-siswi terhadap profesi guru berdasarkan jenis kelamin,
dan 3 tidak terdapat perbedaan sikap siswa-siswi terhadap profesi guru berdasarkan status sosial ekonomi orangtua.
Bambang 2003 telah melakukan penelitian tentang persepsi siswa terhadap profesi guru. Kesimpulan yang didapat adalah tidak ada perbedaan
yang signifikan dalam persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari asal tempat tinggal desa kota.
C. Kerangka Berfikir
1. Persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis kelamin
Jenis kelamin yang dimaksud adalah laki-laki dan perempuan. Secara psikologis dan fisiologis ternyata laki-laki dan perempuan mempunyai
perkembangan yang berbeda. Sifat kepribadian yang dimiliki juga berbeda. Seorang perempuan lebih mempunyai sifat keibuan, lemah lembut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berperasaan dan lebih feminim. Sedangkan laki-laki mempunyai sifat maskulin, kasar, dan lebih perkasa. Perbedaan sifat antara laki-laki dan
perempuan ini dapat menimbulkan perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru antara siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam hal perhatian,
pandangan, cara berfikir, dan perasaan. Ada anggapan bahwa profesi guru lebih cocok untuk perempuan
karena perempuan mempunyai sifat keibuan, lemah lembut, berperasaan dan lebih feminim sehingga perempuan lebih peka terhadap kebutuhan belajar
siswa maupun masalah-masalah yang menyangkut kepribadian atau psikologis siswa. Sedangkan profesi guru kurang cocok untuk laki-laki karena
sifat laki-laki yang maskulin, kasar, dan lebih perkasa, sehingga kurang peka terhadap siswa dalam hal pendampingan belajar maupun dalam setiap
pembimbingan masalah-masalah yang terjadi pada siswa. 2.
Persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar Perbedaan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat
mempengaruhi cara pandang siswa terhadap lingkungan sekitarnya. Siswa yang memiliki prestasi tinggi cenderung mempunyai kemampuan dan
pengetahuan yang lebih baik daripada siswa yang yang berprestasi rendah. Siswa yang berprestasi tinggi cenderung mempunyai gairah belajar yang
tinggi dan mempunyai pengetahuan yang luas. Semakin luas pengetahuan yang diketahui siswa, siswa akan semakin mampu mengembangkan
kepribadian dan terbuka menerima hal-hal baru. Semakin luas pengetahuan ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan semakin tau berbagai macam peluang pekerjaan dengan imbal jasa yang tinggi dengan fasilitas-fasilitas yang menarik yang ditawarkan. Dengan
prestasi yang tinggi siswa merasa yakin dengan kemampuannya dan lebih berani bersaing dengan siswa lain. Siswa lebih memilih pekerjaan yang lebih
menantang. Cukup jarang siswa berprestasi baik waktu di sekolah setelah lulus
kuliah kemudian menjadi guru. Mayoritas siswa dengan dengan prestasi baik melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi cenderung memilih fakultas non
keguruan. Siswa yang berprestasi baik menganggap bahwa profesi guru tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk menjadi pemimpin,
memperoleh harta kekayaan yang banyak, kekuasaan yang cukup. Hal ini dipengaruhi dengan anggapan sebagian masyarakat bahwa profesi sebagai
guru tidak cukup menjanjikan dari sisi ekonomi. Tidak sedikit siswa berprestasi kemudian direkrut sebuah perusahaan saat lulus dari bangku
kuliah. Sedangkan siswa yang kemampuan akademiknya kurang atau berprestasi rendah lebih memilih berprofesi menjadi guru karena peluang
kerjanya lebih banyak, dan jika mau mencari pekerjaan lain membutuhkan berbagai macam keahlian.
3. Persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari pekerjaan orangtua
Pekerjaan orangtua adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan penghasilan setiap bulan di suatu instansi pemerintah, swasta
atau wiraswasta. Antara orangtua siswa yang satu dan yang lain pasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki pekerjaan yang berbeda-beda. Secara tidak langsung pekerjaan orangtua akan mempengaruhi pola asuh orangtua yang akan berpengaruh
terhadap cara pandang siswa terhadap suatu pekerjaan atau profesi. Seorang yang bukan guru akan mempunyai pola asuh yang berbeda
dengan seorang guru. Sikap mental yang dimiliki oleh orangtua baik guru maupun bukan guru, akan ditularkan ke anak lewat pola asuh. Pola asuh yang
diberikan kepada anak sangat berbeda sesuai dengan mentalitas yang dimiliki orangtua, yang pada akhirnya mempengaruhi sikap mental anaknya dalam
memandang lingkungan sekitarnya. Ada kecenderungan anak dari seorang guru mengikuti jejak orangtuanya menjadi guru. Hal ini memperkuat dugaan
bahwa siswa yang mempunyai orangtua yang berprofesi sebagai guru cenderung lebih mempunyai persepsi yang positif terhadap profesi guru,
karena profesi guru adalah profesi terhormat. Sebaliknya siswa yang orangtuanya mempunyai pekerjaan yang bukan guru cenderung mempunyai
persepsi negatif terhadap profesi guru karena menganggap profesi guru adalah profesi yan tidak terhormat dan tidak dapat menjamin pemenuhan
kebutuhannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Hipotesis