Tahap Logam Awal di Bali Tahap Logam Awal di Sumba Tahap Logam Awal di Kepulauan Talaud dan Maluku

143 Bab 5 Asal-Usul dan Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia Dari penemuan tadi terlihat perkembangan logam tahap awal di wilayah Sumatera. Melalui teknik pengecoran dan pencetakan logam, masyarakat purba memenuhi kebutuhan hidupnya lebih efisien.

2. Tahap Logam Awal di Jawa

A.R. van der Hoop melakukan penelitian terhadap sejumlah kubur peti batu atau sarkofagus di daerah Gunung Kidul dekat Wonosari, Jawa Tengah. Penelitiannya membuktikan bahwa pada kubur peti batu tersebut terdapat bekal kubur berupa perkakas-perkakas dari besi seperti pisau bertangkai, belati, kapak, cincin perunggu, dan manik-manik kaca. Sementara itu, penelitian yang dilakukan Heekern pada tahun 1931 di Besuki, Jawa Timur, terhadap sarkofagus tidak berhasil menemukan benda-benda logam. Situs-situs lainnya di Jawa terdapat di Leuwiliang dekat Bogor, Jawa Barat, dan di Pejaten, Jakarta bagian selatan. Di Leuwiliang berhasil ditemukan sejumlah bekal kubur yang terdiri atas anting-anting perunggu dan topeng dari logam mulia, sedangkan di Pejaten ditemukan cetakan dari tanah liat yang dibakar sebagai tempat membuat beliung perunggu dan pisau. Cetakan tanah liat tersebut ditafsir dibuat pada tahun 200 SM.

3. Tahap Logam Awal di Bali

Sama seperti di Sumatera dan Jawa, penemuan benda-benda logam tahap awal di Pulau Bali berbarengan dengan ditemukannya sejumlah peti kubur sarkofagus. Sebagian benda-benda logam tersebut telah hancur dimakan usia, namun masih ada yang utuh seperti perhiasan, selubung tangan yang terbuat dari lilitan atau kumparan kawat perunggu, serta alat-alat tani semacam sekop. Di Gilimanuk, situs yang ditemukan berbentuk perkakas logam, tombak besi yang bertangkai, pisau belati besi yang bergagang perunggu, dan manik-manik dari emas. Sedangkan di daerah Pangkung Liplip ditemukan penutup mata dan penutup mulut dari emas.

4. Tahap Logam Awal di Sumba

Di Sumba, Nusa Tenggara Barat, ditemukan sejumlah benda- benda logam yang berupa bejana atau tembikar berukuran kecil yang ditempatkan di dalam atau di sekitar tempayan. Ditemukan pula manik-manik gelang dan benda logam lainnya yang difungsikan sebagai bekal kubur yang umum. Selain sebagai bekal kubur, terdapat pula peralatan rumah tangga, bercocok tanam, dan berkebun. Selain di Nusa Tenggara Barat, ditemukan beberapa benda logam di Nusa Tenggara Timur. Sebuah kapak upacara yang terbuat dari perunggu ditemukan di daerah Landau, Roti, Nusa Tenggara Timur. Kapak ini bermotifkan manusia dan memiliki desain seperti model yang ditemukan di bagian selatan Pasifik. Gambar 5.14 Candrasa untuk upacara yang ditemukan di daerah Pulau Roti, Nusa Tenggara Timur. Sumber: wikiepedia.com. Di unduh dari : Bukupaket.com 144 Sejarah SMAMA Jilid 1 Kelas X

5. Tahap Logam Awal di Kepulauan Talaud dan Maluku

Utara Penguburan dalam tempayan ditemukan pula di sebuah goa kecil di Leang Buidane di Pulau Selababu, Kepulauan Talaud. Aslinya, jenazah disimpan di atas lantai gua. Perkakas-perkakas logam yang berada di Leang Buidane di antaranya adalah gelang, beberapa pecahan benda dari besi yang sudah tak berbentuk, serta kerucut perunggu dan satu kapak corong dari tembaga. Ditemukan pula peralatan cetak dari tanah liat bakar sebagai alat untuk mencetak kapak serta benda-benda dari tembaga. Peralatan cetak tersebut membuktikan bahwa benda-benda logam tersebut bukanlah hasil impor dari daerah lain, melainkan hasil produksi penduduk setempat. Namun, apakah alat cetaknya dibuat di tempat yang bersangkutan atau sebelumnya dibawa dari daerah lain? Harus ada penelitian lebih lanjut mengenai hal ini. Di daerah Maluku bagian Utara berhasil ditemukan sisa-sisa penguburan dalam tempayan yang terdapat di Goa Uattamdi di Pulau Kayoa. Benda-benda logam yang terdapat di daerah ini sudah tidak utuh, berupa pecahan-pecahan besi dan perunggu. Ditemukan pula manik-manik kaca, mata uang Cina, cangkang kerang besar, dan lain-lain.

6. Tahap Logam Awal di Sulawesi