37
Bab 2 Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Sebelum dan Sesudah Mengenal Aksara.
4. Legenda
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang empu- nya cerita sebagai suatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu,
legenda seringkali dipandang sebagai ”sejarah” kolektif folkstory. Walaupun demikian, karena tidak tertulis maka kisah tersebut
telah mengalami distorsi sehingga seringkali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan
sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah maka legenda harus bersih dari unsur-unsur yang mengandung sifat-sifat folklor.
Jan Harold Brunvand menggolongkan legenda menjadi em-
pat kelompok, yaitu legenda keagamaan religious legends legenda alam gaib supernatural legends, legenda perseorangan personal
legends , dan legenda setempat local legends.
a. Legenda Keagamaan
Legenda keagamaan adalah legenda orang-orang yang dianggap suci atau saleh. Karya semacam itu termasuk folklor karena versi
asalnya masih tetap hidup di kalangan masyarakat sebagai tradisi lisan.
Di Jawa hagiografi menceritakan riwayat hidup para wali penyebar Islam pada masa yang paling awal. Salah satu contohnya
adalah legenda Wali Sembilan Wali Songo mereka adalah Mau- lana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri,
Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.
Selain sembilan wali tersebut, di Jawa masih banyak wali-wali lain. Legenda tentang mereka mudah dikenali sebab makam-
makamnya diziarahi pada peringatan kematiannya haul yang disebut keramat atau punden. Para juru kunci itu pada umumnya,
dapat menceritakan legenda orang sucinya. D.A. Rinkes dalam bukunya berjudul De Heiligen van Java Orang-orang Saleh dari
Jawa menyebutkan beberapa wali lain di antaranya: Syeh Ab- dul Muhyi
, Syeh Siti Jenar, Sunan Geseng, Ki Pandan Arang, dan Pangeran Panggung, Syeck Abdul Qodir Jaelani, dan lain-
lain.
b. Legenda Alam Gaib
Legenda semacam ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsi legenda
semacam ini adalah untuk meneguhkan kebenaran ”takhayul” atau kepercayaan rakyat. Contoh legenda ini yaitu kepercayan terhadap
adanya hantu, gendruwo, sundel bolong serta nyi blorong.
c. Legenda Perseorangan
Legenda perseorangan merupakan cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-benar terjadi. Di Indonesia legenda
semacam ini banyak sekali. Di Jawa Timur yang paling terkenal
Gambar 2.9 Seorang juru kunci mengambil air dari gentong di
komplek Makam Sunan Gu- nung Jati, Cirebon.
Sumber Indonesian Heritage: Agama dan Upcara
Di unduh dari : Bukupaket.com
38
Sejarah SMAMA Jilid 1 Kelas X
adalah legenda tokoh Panji. Panji adalah seorang putra raja Kera- jaan Kahuripan di Jawa Timur yang senantiasa kehilangan istri-
nya. Akibatnya, banyak muncul cerita Panji yang temanya selalu perihal istrinya yang menjelma menjadi wanita lain. Cerita Panji
yang semula merupakan kesusasteraan lisan legenda, namun telah banyak dicatat orang sehingga mempunyai beberapa versi
dalam bentuk tulisan. Beberapa cerita yang tergolong ke dalam cerita panji misalnya “Ande-Ande Lumut” dongeng Cinderella
ala Jawa, Kethek Ogleng seorang pangeran disihir menjadi see- kor kera, ”Cerita Sri Tanjung”, ”Jayaprana dan Layongsari”.
Suatu jenis legenda perseorangan mengenai perampok seperti
Robin Hood , yang merampok penguasa korup atau orang kaya
untuk didermakan kepada rakyat miskin. Legenda semacam ini di Jakarta pada ”tempo doeloe” adalah kisah petualangan ”Si
Pitung”.
d. Legenda Setempat
Legenda setempat adalah cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat dan bentuk topografi, yaitu bentuk permu-
kaan suatu tempat, berbukit-bukit, berjurang dan sebagainya. Legenda setempat yang berhubungan dengan nama suatu tempat
misalnya, legenda Kuningan. Kuningan adalah nama suatu kota kecil yang terletak di lereng Gunung Ceremai, di sebelah selatan
kota Cirebon, Jawa Barat. Contoh lain mengenai legenda setem- pat yang berhubungan erat dengan nama tempat adalah legenda
“Anak-anak Dalem Solo yang Mengembara Mencari Sumber Bau Harum”. Legenda ini berasal dari Trunyan, Bali. Legenda ini
dapat dimasukkan ke dalam golongan legenda setempat karena menceritakan asal mula nama beberapa desa di sekitar Danau
Batur, seperti Kedisan, Abang Dukuh, dan Trunyan. Selain itu contoh-contoh lain legenda setempat ini misalnya ”Asal Mula
Nama Banyuwangi”, serta legenda ”Roro Jongrang”, ”Tangku- ban Perahu”, ”Asal Mula nama Tengger dan Terjadinya Gunung
Batok” serta “asal mula nama kota Bogor”.
5. Upacara-Upacara Adat Istiadat