Budianto pada tahun 2008 menunjukkan bahwa rendahnya prestasi akademik mahasiswa pada kelulusan 20062007 Universitas Surabaya
yang diduga karena faktor prokrastinasi akademik. Penelitian tersebut dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian
Oematan menunjukkan bahwa Prokrastinasi Akademik berhubungan negatif dengan prestasi akademik mahasiswa, tergantung pada alat ukur
dan angkatan kuliah.
F. Kerangka Berfikir
Kecerdasan emosional merupakan suatu kemampuan lebih yang dimiliki oleh seseorang untuk mengenal dirinya sendiri dan orang lain, memotivasi diri
sendiri, mengelola dan mengekspresikan emosi dengan tepat Goleman, 1997. Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang
keberhasilan seseorang dalam menjalankan kegiatan khususnya di bidang pendidikan. Goleman 1997: 44 menyatakan bahwa kecerdasan intelektual
IQ hanya menyumbang 20 bagi faktor-faktor yang menentukan sukses dalam kehidupan, sedangkan 80 ditentukan oleh kekuatan-kekuatan lain,
salah satunya adalah kecerdasan emosional EQ. Kecerdasan emosional merupakan suatu kemampuan untuk dirinya sendiri maupun orang lain seperti
memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati mood maupun berempati dan bekerja sama dengan orang lain.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Gedeon 2012, dan Prasetyo
http:jimfeb.ub.ac.idindex.phpjimfebarticledownload978894 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditemukan perbedaan hasil penelitian. Hasil penelitian tersebut saling bertolak belakang, penelitian Gedeon menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang
positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar akan tetapi disisi lain hasil penelitian Prasetyo menyatakan bahwa kecerdasan
emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar. Oleh sebab itu, peneliti ingin melakukan penelitian kembali yang bertujuan untuk
mengkonfirmasi perbedaan hasil pada kedua penelitian sebelumnya. Kecerdasaan Emosional yang baik akan juga membentuk perilaku belajar
yang baik. Perilaku belajar sering disebut kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu secara berulang-ulang dan
menjadi kebiasaan untuk mencapai kegiatan belajar yang maksimal . Menurut Suwardjono 2009 perilaku belajar yang baik terdiri dari: 1 kebiasaan
mengikuti pembelajaran, 2 kebiasaan membaca buku, 3 kebiasaan berkunjung ke perpustakaan, dan 4 kebiasaan menghadapi ujian. Kebiasaan belajar
perilaku belajar yang baik akan menghasilkan prestasi belajar yang baik dan sebaliknya kebiasaan belajar yang buruk akan berdampak pada prestasi belajar
yang kurang maksimal. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Hanifah dan Syukriy
2001, dan Francisca 2010 ditemukan perbedaan hasil penelitian. Hasil penelitian tersebut saling bertolak belakang, penelitian Hanifah dan Syukriy
menyatakan bahwa empat aspek dalam perilaku belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa, akan tetapi hanya kunjungan ke
perpustakaan dan kebiasaan menghadapi ujian yang berpengaruh secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
signifikan terhadap prestasi belajar. Di sisi lain hasil penelitian Francisca menyatakan bahwa hanya satu aspek dalam perilaku belajar yaitu kebiasaan
mengikuti kuliah yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa sedangkan ketiga aspek yang lain tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar
mahasiswa. Dari perbedaan inilah, peneliti akan melakukan penelitian kembali yang bertujuan untuk mengkonfirmasi perbedaan hasil pada kedua penelitian
sebelumnya. Penelitian ini empat aspek pada perilaku belajar akan digabung menjadi satu karena 1 menurut Suwardjono perilaku belajar di perguruan
tinggi pada empat aspek tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dan 2 peneliti ingin mencoba melihat secara gabungan pengaruh empat aspek
dalam perilaku belajar terhadap prestasi belajar. Seorang individu yang telah memiliki kecerdasan emosional dan perilaku
belajar yang baik, tidak menutup kemungkinan akan terbebas dari prokrastinasi. Prokrastinasi adalah suatu kegiatan penundaan yang sering
dilakukan oleh seorang individu salah satunya dalam kegiatan akademik secara sengaja maupun tidak sengaja serta berulang-ulang untuk menjauhkan dirinya
dari tugaskewajiban. Setiap orang pasti pernah melakukan penundaan terhadap tugaskewajiban secara sengaja maupun tidak sengaja karena alasan tertentu.
Terlebih bagi mahasiswa, ia akan merasa dirugikan jika mengalami suatu dampak negatif misalnya tidak mendapat nilai jika mengumpulkan tugas
terlambat. Dampak tersebut yang akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Sebab hasil belajar mahasiswa bukan hanya diukur dari nilai Ujian
Sisipan, Ujian Tengah Semester maupun Nilai Ujian Akhir Semester tetapi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
juga diukur dari nilai-nilai tugas mahasiswa seperti tugas membuat makalah, jurnal, maupun tugas perkuliahan lainnya.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sari 2009 dan Oematan 2013 ditemukan perbedaan hasil penelitian. Hasil penelitian tersebut saling
bertolak belakang, hasil penelitian pertama oleh Sari menyatakan bahwa prokrastinasi akademik berhubungan positif yang lemah terhadap prestasi
belajar mahasiswa akan tetapi disisi lain hasil penelitian Oematan menyatakan bahwa prokrastinasi akademik berhubungan negatif dengan prestasi belajar
mahasiswa, tergantung alat ukur dan angkatan kuliah. Oleh sebab itu, peneliti ingin melakukan penelitian kembali yang bertujuan untuk mengkonfirmasi
perbedaan hasil pada kedua penelitian sebelumnya. Dari kerangka pemikiran di atas dapat digambarkan kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:
Gambar I Kerangka Konseptual Penelitian
Ha Kecerdasan
Emosional X
1
Perilaku Belajar X
2
Prokrastinasi Akademik X
3
Prestasi Belajar Mahasiswa
Y PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Maka dari konsep pemikiran di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha : Kecerdasan emosional, perilaku belajar dan prokrastinasi akademik secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas
Sanata Dharma. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat penelitian dan waktu, populasi, sampel dan teknik penarikan sampel, operasionalisasi variabel, teknik
pengumpulan data, teknik pengujian instrumen dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma. Hasil atau kesimpulan yang ditarik dari penelitian ini tidak bisa direalisasikan di tempat lain. Sebab, penelitian studi kasus
merupakan penelitian dengan karakteristik dan masalah yang mempunyai kaitan antara latar belakang dan kondisi nyata saat ini dari subyek yang diteliti.
B. Tempat Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Universitas Sanata Dharma Jalan Affandi Gejayan Tromol Pos 29 Yogyakarta 55022.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI