5. Terapi Farmakologi AIHA
a. Terapi Warm-type Autoimmune Hemolytic Anemia wAIHA
Gambar 3.
Terapi Warm-type
Autoimmune Hemolytic
Anemia wAIHAZanella et al, 2014
1 Steroid Kortikosteroid Steroid Kortikosteroid merupakan first-line pada warm-type AIHA
yang diberikan selama 1-3 minggu sampai kadar hemoglobin lebih dari 10 gdL, jika tidak terjadi respon pada minggu kedua maka perlu dilakukan peningkatan
dosis. Setelah hemoglobin stabil, selanjutnya dilakukantappering dosis secara bertahap dan perlahan sesuai kondisi pasien. Pasien yang menggunakan steroid
jangka panjang harus dilakukan pertimbangan pemberian suplemen asam folat, vitamin D, kalsium, bifosfonat untuk mencegah efek osteoporosis akibat
berkurangnya massa tulang. Pasien dengan hemolisis sangat cepat dan severe anemia, atau kasus yang kompleks seperti sindrom Evans dan Systemic Lupus
Erythematosus SLE, memerlukan metilprednisolon iv di100-200 mghari selama 10-14 hari atau 250-1000 mg hari selama 1-3 hari Zanella and Barcellini, 2014.
2 Splenoctomy dan Rituximab Second-linewarm-type
AIHA yaitusplenectomy
dan rituximab.
Splenectomy diberikan jika pasien tidak responsive atau tidak toleran terhadap steroid dan pada pasien yang membutuhkan lebih dari 10 mg prednisone serta
pasien yang sering mengalami kekambuhan.Rituximab sebagai antibody monoclonal ditujukan untuk antigen CD20 yang diekspresikan oleh sel B.
Rituximab dengan dosis 100 mgminggu selama 4 minggu telah dilaporkan efektif pada pasien AIHA yang gagal merespon pengobatan konvensional serta pada
pasien autoimun.
Rituximab dapat
dijadikan monoterapi
maupun kombinasi.Pemberian anti histamin, stroid dan meperidin dapat mengatasi efek
samping dari rituximab Zanella and Barcellini, 2014. 3 Imunosupresan
Imunosupresan seperti a zathioprine dan cyclophosphamide serta
obat-obatan lain seperti danazol, mycophenolate mofetil, cyclosporine dapat digunakan jika pasian tidak toleran terhadap rituximab dan
Splenoctomy DeLoughery, 2013. Dosis imunosupresan yang diberikan yaitu azathioprine
100-150 mghari dan siklofosfamid 100 mghari menunjukan respon yang baik 40-60 kasus Zeerleder, 2011.
4 Last Option Pemberian Alemtuzumab yang memiliki toksisitas tinggi, efetif terhadap
pasien yang mengalami kekambuhan setelah pemberian cyclophosphamidedosis
tinggi Zanella et al, 2014.
b. Terapi Cold-type Autoimmune Hemolytic Anemia cAIHA Pasien cold-type AIHA, penggunaan steroid dan Splenoctomy tidak
memberikan respon sehingga diberikan rituximab untuk meningkatkan hemoglobin.Namun jika respon yang didapat kurang optimal maka dapat
ditambahkan fluradabine 40mgmgm
2
pada hari ke-1 sampai 5.Bortezomib dapat pula digunakan sebagai terapi karena respon yang ditimbulkan baik dan
dapat menghentikan hemolysis dapat digunakan eculizumab sebagai inhibitor komplemen. Transfusi darah dapat diberikan pada pasien cAIHA Lechner and
Jager, 2010.
6. Terapi Suportif