4 Last Option Pemberian Alemtuzumab yang memiliki toksisitas tinggi, efetif terhadap
pasien yang mengalami kekambuhan setelah pemberian cyclophosphamidedosis
tinggi Zanella et al, 2014.
b. Terapi Cold-type Autoimmune Hemolytic Anemia cAIHA Pasien cold-type AIHA, penggunaan steroid dan Splenoctomy tidak
memberikan respon sehingga diberikan rituximab untuk meningkatkan hemoglobin.Namun jika respon yang didapat kurang optimal maka dapat
ditambahkan fluradabine 40mgmgm
2
pada hari ke-1 sampai 5.Bortezomib dapat pula digunakan sebagai terapi karena respon yang ditimbulkan baik dan
dapat menghentikan hemolysis dapat digunakan eculizumab sebagai inhibitor komplemen. Transfusi darah dapat diberikan pada pasien cAIHA Lechner and
Jager, 2010.
6. Terapi Suportif
Pasien AIHA secara umum membutuhkan transfusi darah untuk mengurangi risiko komplikasi hingga kematian Kelton et al, 2002. Pemberian
transfusi darah difungsikan untuk memperbaiki dan mempertahankan kadar hemoglobin pasien. Tujuan terapi sel darah merah terutama untuk memperbaiki
oksigenisasi jaringan Permono dkk, 2005. Sel darah merah memiliki antigen permukaan yang merupakan
glikoprotein atau glikolipid. Seseorang yang tidak memiliki antigen sel darah merah dapat membuat antibodi jika terpejan sel darah merah melalui transfusi atau
melalui transfer sel darah merah janin yang melewati plasenta pada kehamilan. Antigen antibodi terhadap ABO terjadi secara alamiah, yaitu IgM dan bersifat
komplit dapat terdeteksi dengan inkubasi sel darah merah dengan antibodi dalam aliran darah pada temperatur ruangan. Antibodi terhadap antigen sel darah merah
lain hanya tampak setelah sensitisasi. Antibodi ini biasanya adalah IgG dan bersifat inkomplit, dideteksi dengan teknik khusus misalnya penambahan enzim,
albumin atau DAT Hoffbrand and Metha, 2016. Darah yang akan diberikan pada pasien harus diuji untuk memeriksa
keamanan darah sehingga terhindar dari agen infeksi dan penyakit yang memperparah kondisi pasien. Uji yang dilakukan yaitu pemeriksaan golongan
darah dan reaksi silang. Reaksi silang bertujuan untuk memastikan di dalam serum resipien atau plasma donor tidak terdapat antibodi reaktif terhadap eritrosit dan
menghindari reaksi transfusi hemolitik serta memastikan efektivitas transfusi. Transfusi sel darah merah dapat dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Sel darah merah pekat Packed Red Cell
Berfungsi mengatasi keadaan anemia karena keganasan, anemia aplastic, thalassemia, anemia hemolitik, dan lainnya, mengatasi defisiensi yang berat
dengan ancaman gagal jantung atau menderita infeksi berat, serta perdarahan akut
2. Sel darah merah miskin leukosit
Untuk menghindarimencegah reaksi transfusi non hemolitik panas, gatal, menggigil, dan lainnya, dipergunakan pada kasus transfusi berulang,
menghindari potensi sensitisasi pada kasus transplantasi jaringan, dan mempunyai masa simpan yang lebih pendek
3. Sel darah merah beku Frozen Red Packed Cell
Bertujuan agar sel darah merah dapat disimpan lebih lama, sebagian persediaan sel darah merah yang jarang dijumpai
4. Sel darah merah yang diradiasi Irradiation Blood Untuk menghindari reaksi
imun yang akan terjadi, radiasi bertujuan untuk menghancurkan sel limfosit yang sering menyebabkan terjadi reaksi graft versus host GVH Permono dkk,
2005. 5.
Washed Red Cell WRC Indikasi untuk pasien yang mengalami alergi parah atau reaksi demam berulang
pada sel darah merah, atau pasien yang mengalami defisiensi IgA. Perbedaan WRC dengan paket sel darah merah yang lain yaitu plasmanya telah
dihilangkan 0,5 g sisa plasma per unit Norfolk, 2013.
B. Systemic Lupus Erythematosus SLE