13
pembelajaran didukung teori dan penelitian tentang pembelajaran dan motivasi .Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Sementara, salah satu hasil belajar diluar yang ditetapkan yaitu
motivasi belajar.
2.2 Project Based Learning
2.2.1 Pengertian Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek biasanya dimulai dengan pemahaman tentang suatu produk akhir yang jelas. Hal ini berbeda dengan pembelajaran
berbasis masalah yang menekankan pada pemecahan permasalahan yang diberikan kepada siswa. Project-based learning lebih menekankan pada kegiatan
belajar yang relatif berdurasi panjang, holistik-interdisipliner, perpusat pada pebelajar, dan terintegrasi dengan praktik dan isu-isu dunia nyata. Dalam project-
based learning siswa belajar dalam situasi problem yang nyata, yang dapat melahirkan pengetahuan yang bersifat permanen dan mengorganisir proyek-
proyek dalam pembelajaran Thomas dalam Rais. 2010: 4. Project based learning di terapkan pada mata pelajaran berbasis proyek
dengan mengutamakan kerja kelompok yang berpusat pada peserta didik. Seperti pada mata pelajaran produktif SMK, Penerapan model pembelajaran berbasis
proyek sesuai dengan kebutuhan Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki jam produktif lebih panjang dari pada mata pelajaran non-produktif.
14
Guru dapat menjadi fasilitator dalam membimbing pengembangan kratifitas anak, cara memimpin dalam suatu kelompok serta dalam melakukan
presentasi hasil proyek. Dalam hal ini, guru harus mampu menularkan pembelajaran berorientasi soft skills dalam project based learning.
2.2.2 Syntax Langkah-langkah Project Based Learning
Gambar 2.1 Langkah-langkah Project Based Learning 1. Penentuan Pertanyaan Mendasar Start With the Essential Question
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada siswa dalam melakukan suatu aktivitas.
Topik penugasan sesuai dengan dunia nyata yang relevan untuk siswa. dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
2. Mendesain Perencanaan Proyek Design a Plan for the Project Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan
demikian siswa diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat
mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara
15
mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
3. Menyusun Jadwal Create a Schedule Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada
tahap ini antara lain: membuat timeline alokasi waktu untuk menyelesaikan proyek, membuat deadline batas waktu akhir
penyelesaian proyek, membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang
tidak berhubungan dengan proyek, dan meminta peserta didik untuk membuat penjelasan alasan tentang pemilihan suatu cara.
4. Memonitor siswa dan kemajuan proyek Monitor the Students and the Progress of the Project Guru bertanggungjawab untuk melakukan
monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap proses.
Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat
merekam keseluruhan aktivitas yang penting. 5. Menguji Hasil Assess the Outcome Penilaian dilakukan untuk membantu
guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
16
6. Mengevaluasi Pengalaman Evaluate the Experience Pada akhir
pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara
individu. The George Lucas Educational Foundation, 2005
2.2.3 Karakteristik Project Based Learning