19
Selanjutnya di jelaskan oleh Rais bahwa model Pembelajaran Berbasis Proyek Project-Based Learning cukup potensial untuk memenuhi tuntutan pembelajaran
tersebut. Model Pembelajaran Berbasis Proyek membantu siswa dalam belajar: 1 pengetahuan dan keterampilan yang kokoh dan bermakna-guna meaningful-use
yang dibangun melalui tugas-tugas dan pekerjaan yang otentik , memperluas pengetahuan melalui keotentikan kegiatan kurikuler yang terdukung oleh proses
kegiatan belajar melakukan perencanaan designing atau investigasi yang open- ended, dengan hasil atau jawaban yang tidak ditetapkan sebelumnya oleh
perspektif tertentu; dan 3 dalam proses membangun pengetahuan melalui pengalaman dunia nyata dan negosiasi kognitif antarpersonal yang berlangsung di
dalam suasana kerja kolaboratif.
2.3 Motivasi
2.3.1 Hakikat Motivasi
Istilah motivasi bisa di dapat dari bahasa latin movere yang berarti “menggerakkan”. WS. Winkel dalam Abidin berpendapat bahwa motivasi adalah
penggerak yang telah menjadi aktif. Sedangkan Donald dalam Abidin menjelaskan bahwa motivasi adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri atau
pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam mencapai tujuan. W. Podkowiki 1985 dalam Abidin menjelaskan motivasi
sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan persistence pada tingkah laku tersebut
Abidin, 2006:145.
20
Masalah motivasi adalah masalah faktor yang penting bagi peserta didik. Apakah artinya anak didik pergi sekolahkuliah tanpa motivasi untuk belajar.
Hanya saja tentang motivasi, memang sangat bervariasi dari segi tinggi rendahnya maupun jenisnya, macamnya, maka tugas guru adalah mengkondisikan potensi
motive itu untuk terkonsentrasi pada belajar.
2.3.2 Sejarah Teori Motivasi Teori Hierarki Kebutuhan
Abraham maslow dalam teori kebutuhan mengungkapkan motivasi terendah meningkat pada tingkatan yang tinggi di antaranya, motivasi yang
berakar pada kebutuhan untuk mewujudkan diri, ingin mengembangkan diri sesuai dengan bakat, hal-hal yang berhubungan dengan penambahan ilmu pengetahuan,
status sosial dan perbuatan pribadi Abidin, 2006: 145. Maslow membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat
hierarki dari lima kebutuhan, yaitu 1 fisiologi, meliputi rasa lapar, haus, seksual dan kebutuhan fisik lainnya; 2 rasa aman meliputi rasa ingin dilindungi dari
bahaya fisik dan emosional; 3 sosial meliputi rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan; 4 penghargaan meliputi faktor penghargaan
internal dan eksternal; dan 5 aktualisasi diri meliputi pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri Wikipedia Id
Sesuia teori kebutuhan maslow, seseorang perlu memiliki motivasi untuk dapat mencapai hierarki tingkat kebutuhan yang lebih tinggi, kebutuhan tertinggi.
Dalam proses pembelajaran, motivasi itu merupakan kebutuhan untuk mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Motivasi tersebut berkaitan dengan motif, jika
motif-motif yang ada dalam peserta didik kuat maka ia akan giat melakukannya
21
untuk memenuhi kebutuhan prestasi belajar, sebaliknya jika motif yang ada dalam siswa lemah, ia kurang giat dalam memenuhi kebutuhannya berupa prestasi
belajar yang memuaskan. 2.3.3
Teori Motivasi Kontemporer Teori Ekspektansi
Marheni 2008 mengungkapkan bahwa dewasa ini teori motivasi kontemporer yang paling banyak diterima adalah teori Ekspektansi dan Victor
Vroom. Teori ini mengemukakan tentang suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu tergantung pada kekuatan tentang ekspentasi bahwa tindakan
tersebut diikutii oleh outcome yang diinginkan oleh individu. Teori ekspentasi mengemukakan bahwa seseorang dimotivasi untuk mendesak tingkat upaya yang
tinggi. Teori ini jika diterapkan dalam pembelajaran, berarti guru sebagai salah
satu faktor pendorong motivasi siswa juga teman dan lingkungan adalah beberapa hal yang harus mendukung siswa untuk mencapai upaya tinggi agar prestasi
belajar siswa tercapai secara maksimal.
2.3.4 Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar.