D esain Grafis K omunikasi
127
sesuatu untuk memperoleh kembali apa yang telah dihi-
langkannya. Kita hanya dapat belajar dari pengalaman, untuk
mengetahui kapan saatnya harus berhenti untuk memu-
tuskan pilihan untuk berkarya.
Gambar 7.101 a - i: Merupakan prosestahapan, bagaimana caranya menggambar model dengan
menggunakan media cat minyak, mulai membuat sket, menipiskan goresan sket, menebali sket dengan warna, memberikan warna dasar, memberikan berbagai warna
yang sesuai, hingga mempertajam karakter obyek yang digambar
D esain Grafis K omunikasi
128
Gambar 7.102: Menggambar benda diperlukan beberapa
bantuan garis untuk mempermudah dan mempercepat proses pengerjaan
2. Obyek Ilustrasi
Obyek ilustrasi dalam grafis komunikasi visual sangat
dominan, karena orang akan lebih mudah tertarik pada
unsur ini. Informasi yang disampaikan tidak mengena
atau salah sasaran atau audience enggan memperha-
tikan yang disebabkan kurang menariknya obyek yang di
tampilkan dalam ilustrasi. Apapun obyek ilustrasinya bila
dikemas dengan baik dan menarik tentunya akan mem-
bangkitkan gairah untuk meli- hatnya dan memahami berita
yang dikomunikasikan.
a. Benda
Benda di sekeliling kita bila kita abadikan melalui gambar
akan tampak indah. Kein- dahan ini terpancar dari
penampilan teknik pengam- bilannya maupun teknik pe-
ngerjaannya hingga tampil bentuk visual akhir. Dalam
media grafis komunikasi gam- bar benda sering ditampilkan
sebagai latar belakang back- ground atau mempertegas
informasi yang disampaikan. Gambar benda yang sering
muncul dalam media grafis komunikasi adalah model
rumah sebagai informasi pen- jualan produk perumahan,
perlengkapan interior, seperti meja, kursi, almari dan
sebagainya yang sering dipakai untuk menawarkan
produk foniture, atau seperti televisi, tape recorder, kulkas,
dan sebagainya merupakan jenis produk yang sering
dipakai untuk promosi berba- gai produk elektronik. Berba-
gai perlengkapan dapur juga menarik bila dihadirkan seba-
gai obyek gambar, karena perlengkapan dapur juga
sering dipromosikan dalam media grafis komunikasi.
Bentuk-bentuk ini semua me- rupakan membutuhkan gores-
an tangan yang lurus, karena sebagian besar menggunakan
garis geografis. Di samping itu perlu memperhatikan dalam
segi perspektif sehingga ke- san tiga dimensi akan tampak
dan menonjol.
D esain Grafis K omunikasi
129
Gambar 7.103: Garis perspektif selalu dihadirkan
untuk menciptakan gambar yang mempunyai dimensi dan ketebalan
Gambar 7.104: Menggambar ruangan beserta isinya
dengan cara menarik satu titik garis lurus
Garis sebenarnya secara efektif dapat menjelaskan
kualitas bentuk gambar obyek. Di samping itu, garis dapat
berperan lebih abstrak dan konstruktif dalam mengatur
komposisi ruang, ketebalan, dan karakter benda. Garis juga
dapat digunakan untuk mrngukur besar, rupa, dan
skala proporsi, bentuk mau- pun ruang.
b. Manusia
Menggambar manusia tidak jauh berbeda menggambar
berbagai sarana yang ada disekeliling kita, seperti meja,
kursi, atau ruangan-ruangan yang berhubungan dengan
kita, yaitu proporsi atau ukran bandingan. Benda-benda ter-
sebut bila kita gambar tanpa mengukur secara langsung
berapa lebar, panjang, dan tinggi. Cara cepat dan mudah
adalah membandingkan ukur- an satu dengan yang lain
secara proporsional dan pers- pektif.
Pengertian proporsi dari baha- sa Latin ”Proporsio” yang
berarti perbandingan mate- matis ukuran antara bagian
yang satu dengan bagian yang lain berhubungan dengan
keseluruhan. Istilah ini khusus- nya dihubungkan de-ngan
perbandingan matematis dan geometris dari bagian-bagian
tubuh manusia dan perban- dingan masing-masing bagian
dengan masa dan bentuk secara keseluruhan.
Menurut teori proporsi, kein- dahan terdapat dalam suatu
benda yang bagian-bagiannya memeiliki hubungan satu sa-
ma lain sebagai bilangan- bilangan kecil. Sebagai con-
toh, visual untuk pertimbangan yang menyenagkan untuk
dilihat yang disebut indah. Bangsa Yunani menteoritikan
pada bentuk empat persegi
D esain Grafis K omunikasi
130
Gambar 7.105: Empat jenis ukuran proporsi normal,
ideal, fashion, dan herois menurut Andrew Loomis
panjang dan elip, masing- masing mempunyai proporsi 1:
1,6 atau kalau dikajikan angka bulat 3:5. Menurut The
Liang Gie, perbandingan antara lebar dan panjang yang
lebih besar atau lebih kecil daripada bilangan tersebut
akan berdampak kurang ko- koh atau kurang imbang se-
hingga tidak enak dipandang.
Teori proporsi yang menitik beratkan pada pengukuran
bagian-bagian tubuh manusia. Seperti teorinya Dr. Paul
Richer yang menjelaskan bah- wa proporsi manusia menggu-
nakan kepala bagian dasar pengukurannya atau sebagian
dasar perbandingan dalam muka, sama dengan jarak dari
alis mata ke batas pertum- buhan rambut di dahi.
Panjang kaki sama dengan empat ukuran muka, dan bila
tangan dibentangkan sampai empat ukuran muka, dan bila
tangan dibentangkan sampai menyentuh garis sejajar pun-
cak kepala dengan di ujung tengah, akan didapat sesuatu
lingkaran yang terbentuk oleh ujung-ujung anggota tubuh
yang terbentang dengan pusar sebagai pusatnya, ruangan
antara kaki membentuk segi tiga sama sisi. Bentangan ke
dua tangan, jarak antara ujung jari tengah sama dengan
fungsi figur keseluruhan. Dari uraian tersebut Leonardo Da
Vinci menyimpulkan, bahwa ukuran tinggi manusia rata-
rata adalah sepuluh kaki muka atau sama dengan delapan
kali kepala.
Andrew Leomis memberikan patokan-patokan mengenai
manusia, proporsi tubuh manusia digolongkan menjadi
empat kelompok, yaitu:
1 Proporsi Normal, berukur- an tujuh setengah dan
delapan kepala. 2 Proporsi Ideal, berukuran
delapan kali kepala. 3 Proporsi Fashion, berukur-
an delapan setengah ke- pala.
4 Proporsi Herois, berukuran sembilan kali kepala.
Proporsi Normal adalah pro- porsi yang umumnya dimiliki
oleh manusia, biasanya digu- nakan sebagai patokan oleh
siswa akademi. Kelemahan-