Ilustrasi Fiksi Ilustrasi sebagai

D esain Grafis K omunikasi 149 Gambar 7.132 a, b: Merupakan hasil ilustrasi yang berbeda, karena berangkat dari sudut yang berbeda pula Di bawah ini ada dua contoh gambar ilustrasi fiksi karya siswa yang masuk Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Negeri Malang tahun 2007. Dalam membu- atan ilustrasi, siswa harus membaca dan mengetahui isi teks yang telah dipersiapkan penulis. Contoh: 1. Naskah Satu Judul: Maling Amatir Priyono, 21 tahun, asal Desa Talok, Kecamatan Turen, ne- kad mencuri sepeda pancal, agar dapat uang untuk me- ngajak Endah berplesir ria. Buntutnya, ia kini meringkuk di sel Mapolsek Turen, setelah aksinya dipergoki massa. Ceritanya, siang bolong Pri- yono pusing tujuh keliling karena tidak punya uang sama sekali, padahal malamnya ia sudah berjanji pada Endah. Sebagai cowok, kurang afdol rasanya kalau dompetnya ko- song melompong. Disaat pusing tersebut, timbul pikiran jahat Priyono ketika lewat depan SMA di jalan raya Sedayu, untuk mencuri se- peda pancal milik siswa yang diparkir berderet di depan sekolah. Ia langsung mencari cara untuk bisa masuk ke area parkir tersebut . Dengan cara melompat pagar tembok be- lakang sekolah, Priyono sam- pai ke parkiran dan langsung menyambar sepeda pancal yang paling bagus. Namun celakanya, saat Priyono keluar dari halaman sekolah, warga sekitar menge- tahuinya. Karuan saja, Priyono dikejar. Sekitar 1 km dari lokasi sekolah, Priyono yang kabur dengan mengendarai sepeda curian itu tertangkap massa. Ketika akan dihajar beramairamai, kebetulan ada petugas yang sedang melintas di tempat kejadian perkara TKP, langsung mengaman- kan sang maling dari amuk massa. Nah lho, mau nraktir pacar kok bermodal maling. D esain Grafis K omunikasi 150 2. Naskah Dua Judul: Cinta Sial di Dalam Mikrolet Untuk menghilangkan penat, Paimo, 40 tahun, memutuskan santai sejenak bersama se- orang waria di dalam mikro- letnya sendiri, setelah sehari penuh mencari penumpang. Menepilah ia, mencari tempat yang tepat di kawasan jalan yang selalu ia lewati, yaitu di Cemoro Kandang. Sepinya jalanan pada waktu malam hari tampaknya menjadi sua- sana yang mengasyikkan. Begitulah, Paimo terlena, sam- pai tak menyadari ada orang yang mendekati mikroletnya. Karena itu, ia sangat kaget ketika tiba-tiba muncul Sokran, yang berlagak seperti seorang ”aparat”. ”Nah, sedang apa kalian?” tanya Sokran . Paimo gugup, Sokran mencoba meme- rasnya. “Ayo serahkan uang kamu”, Bentak Sobran. Paimo menyerahkan uang sebesar Rp. 10.000. Sokran merasa tidak puas. Masak seorang aparat hanya ber- harga sepiring nasi goreng dan segelas teh manis, ya enggak? Maka, ia memaksa Paimo menyerahkan uang lagi. ”Ini Rp. 5000lagi” kata Paimo. Namun itupun taka da artinya, karena tentu belum meru- pakan seluruh uang sang korban. Ketika tahu isi dompet Paimo hanya bersisa Rp.20.000, timbul niat Sokran untuk membawa mikrolet Paimo. Mikrolet itu lalu dibawa lari Sokran, tentu saja dengan seluruh uang Rp. 35.000 tersebut. Setelah bisa berpikir jernih dengan peristiwa yang menim- panya, Paimo melaporkan kejadian itu ke pos polisi terdekat. Bersama dengan pe- tugas kepolisian sektor Ke- dung Kandang, ia berkeliling ke sekitar lokasi mencari mikroletnya. Usaha mereka membuahkan hasil, mikrolet yang diparkir agak tersembunyi itu berhasil di temukan di sekitar pasar tidak jauh dari lokasi kejadian. Polisi juga berhasil menang- kap Sokran, bahkan menda- pati empat pil koplo di saku celana sebelah kirinya. Pada Rabu 8 Agustus lalu, Sokran duduk sebagai pe- sakitan di Pengadilan Negeri Malang. Ia didakwa mencuru dengan kekerasan serta me- miliki obat-obatan terlarang. Adapun Paimo telah kembali menarik mikrolet. Mungkin kini ia akan berpikir dua kali jika ingin bersenang-senang. D esain Grafis K omunikasi 151 Gambar 7.133 a, b inset: Pandangan yang beda akan mengasilkan gambar ilustrasi yang beda namun mempunyai maksa yang sama D esain Grafis K omunikasi 152

e. Ilustrasi Peraga

Infogram Ilustrasi peraga merupakan salah satu media grafis ko- munikasi dan informasi yang sifatnya penjelas statu perma- salahan atau program lem- baga. Jenis media grafis ini antara lain wallchart, site Map dan sebagainya sifatnya pen- jelas, maka harus benar-benar sampai kepada audient atau masyarakat. Bahasa atau kata yang digunakan sederhana mung- kin yang mudah dipahami serta dimengerti oleh masya- rakat luas, karena media ini sifatnya peraga atau penjelas secara prosedural.Jenis media grafis ini biasa dipasang di Sekolah, Puskesmas, kantor Kalurahan, kartor Kecamatan, atau kantor-kantor lembaga kompeten yang berhubungan dengan kemasyarakatan. Gambar 7.134: Wallchart tentang bagaimana mengenal penyakit tetelo pada ternak ayam D esain Grafis K omunikasi 153 Gambar 7.135: Wallchart pemanfaatan kulit dan bonggol nanas yang mendapatkan penghargaan nomor 1 tingkat nasional Informasi yang disampaikan biasanya, seperti informasi tentang, mutaber, narkoba, HIV, penyakit ayam, pemilu, dan sebagainya.Secara visual, media grafis jenis ini ditam- pilkan secara detail rinci bagaimana tapan-tahapan pro- ses yang harus dilakukan atau dujalankan. Bila berhubungan dengan penunjuk tempat, maka perlu digambar lebih jelas area lokasi yang dimaksud, se- bagai contoh, pemberian infor- masi gedung baru suatu lembaga, atau pertunjukan pasar seni yang areanya luas. D esain Grafis K omunikasi 154 Gambar 7.136: Wallchart tentang pelatihan cuci cetak foto hitam putih bagi karang taruna Gambar 7.137: Site map area pertunjukan musik Gambar 7.138: Site map komplek Marvons yang membuat kesan nyata