D esain Grafis K omunikasi
160
Gambar 7.141: Bagimana cara
membuka dan menutup film pada kamera view
menggabungkan antara kame- ra yang dilengkapi lensa
dengan berbagai jenis bahan kimia. Pada waktu itu ia telah
berhasil membuat gambar negatif dengan cahaya di atas
kertas peka cahaya. Pada tahun 1822 ia telah meng-
hasilkan gambar positif yang permanen dengan jalan men-
cetak.
Louis Jacques M. Daguerre pada tahun 1826 menemukan
proses daguer-reotipi, merupa- kan tembaga yang disinari
dalam kamera, lalu diuapi air raksa dalam tabung akan
menghasilkan gambar.
Pada 15 Juni 1839 raja Louis Philipe memberi hadiah se-
bagai penemuan baru. Di Amerika, George Eastman
mulai kariernya di bidang fotografi sebagai tukan plat,
yaitu kaca yang diolesi dengan gelatin sebagai bahan peka
cahaya. Dalam tahun 1879 berhasil membuat alat dalam
kapasitas banyak, dan tahun 1888 ia memasarkan kamera
bok merk Kodak. Pada tahun 1891 ia telah menjual gu-
lungan film yang dimasukkan ke dalam kamera untuk
mengabadikan obyek dengan cara memotret yang bernama
”kodak”. Jenis kamera ini, pada tahun 1930-an sudah
mulai menyebar di Indonesia. Pada umur 77 tahun Eastman
memiliki perusahaan besar bernama Eastman Kodak
Company, yang akhirnya bunuh diri. Dalam surat
wasiatnya ia menulis; “My work is done, why wait ?”,
yang artinya ”pekerjaanku telah selesai, apa yang
ditunggu lagi ?”.
Pada tahun 1932, Edwin Herbert Land membangun
laboratorium bersama Wheel- wright untuk mengembangkan
teknologi lensa filter polarisasi pada kaca dan kamera, hingga
berkembang menjadi Polaroid Corporation. Akhirnya pada 21
Februari 1947 menciptakan kamera dan film instan yang
disebut Land Camera. Kamera yang secara otomatis ini
D esain Grafis K omunikasi
161
Gambar 7.142: Jenis kamera SLR
memproses kertas film yang dimasukkan ke dalam kamera
melalui proses develop secara instan akan terlihat gambar
yang telah di potret.
Pada tahun 1936, Exakta pertama kali yang mempe-
lopori munculnya kamera SLR 35 mm. Kemudian tahun 1948
Hasselblad membuat kamera dengan format medium ko-
mersial pertama. Perkem- bangan ini juga diikuti oleh
bangsa Jepang dan Jerman, hingga akhirnya terciptanya
kamera Contax dengan sistem lensa dan prisma sebagai
acuan perkembangan kamera saat ini.
Perkembangan teknologi foto- grafi sungguh luar biasa
cepatnya, seperti munculnya kamera digital sebagai per-
kembangan kamera SLR. Munculnya kamera digital
didasari oleh suatu keprak- tisan dan pengembangan
teknologi, sebagai contoh dalam penangkapan gambar
menggunakan data-data biner atau digital, bukan analog lagi.
d. Proses Persiapan
1 Pengetahuan Alat
Fasilitas Dalam Kamera SLR Single Lens Reflex
¾ Lensa Lensa adalah peralatan utama
dalam sebuah pelatan kamera. Lensa merupakan sebagai
”mata” dalam kamera, bila kena embun dan kotoran akan
mengaburkan pandangannya. Lensa mem[unyai pusat ca-
haya yang disebut fokus, jarak antara fokus dengan garis
lensa disebut panjang fokus, seperti panjang fokus 50 mm
berarti yang digunakan adalah lensa 50 mm. Lensa dalam
kamera terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
x Lensa normal
Lensa ini memiliki efek pan- dangan mata kita yang biasa
ditandai angka 45 sd 65 mm di bagian depan atau samping
lensa. Jenis lensa ini hampir selalu terpasang dalam ka-
mera standar, dan paling enak
D esain Grafis K omunikasi
162
Gambar 7.143: Berbagai jenis lensa
digunakan dengan hasil nor- mal tidak distorsi.
x Lensa sudut lebar wide Lensa jenis ini memiliki sudut
pandang yang lebih besar dengan mata kita, yang sering
ditandai dengan angka 35 mm ke bawah. Lensa ini biasa
digunakan untuk memotret pemandangan karena dapat
membuat gambar lebih luas dari pandangan mata, hanya
saja memiliki efek distorsi cukup tinggi. Lensa ini sering
digunakan untuk pemotretan calon haji yang membutuhkan
foto dengan mengutamakan wajah lebih lebar dan jelas.
x Lensa dengan sudut sem- pit tele
Lensa yang ditandai angka 70 mm ke atas ini memiliki sudut
pandang yang sempit yang memberikan efek obyek jauh
menjadi dekat. Jenis lensa ini sering digunakan untuk me-
motret moment olah raga atau close up yang tidak perlu men-
dekatkan obyek. x Lensa
zoom Lensa ini lebih fleksibel,
karena memiliki fungsi ganda bisa obyek dekat maupun
obyek jauh yang memiliki angka 28-70 mm, 80-200 mm,
dan sebagainya.
¾ Tombol Penekan Tombol penekan merupakan
tombol pelepas rana, yang digunakan untuk membuka
dan menutup rana dalam menangkap obyek pada waktu
pemotretan.
¾ Angka Penunjuk Film Angka penunjuk dalam ka-
mera merupakan alat penun- juk jumlah penggunaan film
yang digunakan dalam pe- motretan.
¾ Engkol Pemutar Film Engkol pemutar berfungsi
untuk memutar atau meng- gerakkan memajukan film agar
film bisa digunakan lagi untuk pemotretan suatu obyek.
¾ Kaki Elektronik Kaki elektronik merupakan
sebagai tempat lampu flash dalam pemotretan obyek yang
membutuhkan cahaya penyi- naran.
¾ Jendela Pengamat Jendela pengamat atau view
finder adalah sarana untuk membidik suatu obyek
berdasarkan komposisi dan
D esain Grafis K omunikasi
163
ketajaman gambar yang ter- bentuk oleh lensa obyektif.
¾ Penggulung Film Penggulung film sebagai alat
untuk memutar kembali film yang telah habis digunakan
memotret agar film kembali seperti semula sebelum digu-
nakan.
¾ Tombol Medan Tajam Tombol medan tajam ber-
fungsi untuk mengetahui se- berapa jauh medan tajam
yang dihasilkan setelah memotret mengatur ketajaman
gambar.
¾ Gelang Pengatur
Diafragma Gelang pengatur diafragma
adalah sebagai pengatur bu- kaan diafragma untuk mempe-
roleh masuknya cahaya yang dikehendaki. Unutk mengatur
masuknya cahaya dalam ka- mera ditentukandiatur oleh
angka-angka yang terdapat pada ring diafragma kamera,
seperti, 2, 4, 5,6, 8, 11, 16, dan 22. Angka kecil menun-
juknya terbukanya celah dia- fragma makin besar sehingga
cahaya yang masuk ke dalam kamera semakin banyak, se-
baliknya angka besar menu- njukkan cahaya yang masuk
ke dalam kamera semakin kecil sedikit.
¾ Titik Penentu Ketajaman Titik penentu ketajaman meru-
pakan penentu ketajaman gambar obyek yang ditangkap
kamera melalui jauhdekatnya jarak berapa meter.
¾ Gelang Pengatur Fokus Gelang pengatur fokus ter-
dapat angka-angka sebagai penentu fokus yang berfungsi
untuk menajamkan gambar yang berskalakan meter. Fo-
kus merupakan penentu jarak sebagai penajaman gambar
dengan cara mengatur jauh- dekatnya obyek yang dipotret.
Pada gelang pengatur fokus terdapat angka; M, 0,45, 0,5,
0,7, 1, 3, 5, dan
. Semakin jauh obyek yang akan dibidik,
maka jarak lensa dengan film semakin dekat. Sebaliknya
semakin dekat yang akan dibidik, maka jarak lensa
dengan film makin jauh. Ada empat sistem penemu jarak
sebagai memfokuskan obyek, yaitu:
x Sistem gambar belah split image, cara memfokuskan
adalah menyatukan, dan meluruskan garis vertikal
obyek yang terlihat pada lensa bidik.
x Sistem gambar rangkap double prisma, cara mem-
fokuskan adalah memutar lensa ring focus sambil
melihat garis lingkaran dalam lensa bidik tampak
jelas semua.