Perancangan Tata Letak Gudang Pemindahan Bahan Material Handling

dalam area yang terpisah dari pabrik untuk dijual ke pihak lain yang membutuhkannya. Gudang produk jadi merupakan lokasi penyimpanan, pemenuhan permintaan, dan persiapan untuk pengiriman produk jadi. Pemenuhan permintaan merupakan pekerjaan karyawan yang paling utama dan berdampak pada layout gudang secara keseluruhan. Untuk itu, diperlukan rancangan gudang produk jadi yang memenuhi persyaratan. Dua kriteria perancangan yang penting untuk layout gudang produk jadi adalah: 1. Fixed location Fixed location diartikan dengan penempatan tiap produk yang berada pada lokasi yang pasti shingga pekerja dapat menemukan produk secepat mungkin. Menempatkan produk pada urutan part merupakan cara yang paling sederhana, tapi paling tidak efisien. Untuk meningkatkan produktivitas, produk yang paling populer harus ditempatkan di lokasi yang paling menguntungkan. 2. Small amount of everything Small amount of everything adalah hasil langsung dari kriteria pertama. Dengan hanya menyimpan sejumlah kecil dari semuanya pada lokasi yang pasti, pengambil pesanan dapat menjangkau semua produk dalam perjalanan yang relatif singkat.

3.4. Perancangan Tata Letak Gudang

Masalah perancangan gudang dapat diklasifikasikan dalam beberapa model. Pertama, ditujukan pada masalah perancangan menyeluruh dan Universitas Sumatera Utara terkosentrasi pada formulasi dan pendekatan optimisasi yang mendasar Ashayeri and Gelders, 1985 and Gray, et al., 1992. Kedua, ditujukan pada masalah perancangan yang spesifik, seperti perancangan sistem pergudangan. Model perancangan tersebut sulit untuk diintegrasikan dalam setiap masalah pergudangan karena perbedaan asumsi dan representasi data. Perancangan sistem gudang yang dihadapi oleh para perancang berhubungan dengan ukuran sistem pergudangan, metode pergudangan yang digunakan, dan layout gudang. Hal yang tidak dapat dihindari adalah hubungan yang terjadi antara throughput dan ruang gudang dalam perancangan sistem gudang. Gudang harus dirancang dengan memperhitungkan kecepatan gerak barang. Barang yang bergerak cepat, lebih baik diletakkan dekat dengan tempat pengambilan barang, sehingga mengurangi pemborosan waktu dan jarak. Dalam gudang penyimpanan, faktor yang berpengaruh sangat besar terhadap penanganan barang adalah letak dan rancangan gedung dimana barang tersebut disimpan.

3.5. Metode-metode Penentuan Tata Letak Gudang

Ada banyak metode yang digunakan untuk menentukan tata letak gudang produk. Beberapa metode yang digunakan untuk menentukan tata letak gudang produk adalah metode Fix Slot Storage Dedicated Storage, metode Shared Storage, metode Randomized Storage, dan metode Class-Based Dedicated Storage 4 . 4 Richard L. Francis, Lean f McGinnis Jr and John A. White: “Facility Layout and Location: An Analytical Approach, 2 nd Edition”, Prentice-Hall Inc, New Jersey, 1992, p. 258- 294 Universitas Sumatera Utara

3.5.1. Metode Fix Slot Storage

Fix Slot storage atau disebut juga dengan dedicated storage menggunakan lokasi penyimpanan yang khusus untuk setiap barang yang disimpan. Hal ini dikarenakan lokasi penyimpanan tertentu dialokasikan untuk produk yang spesifik. Dua jenis dari dedicated storage yang sering digunakan adalah part number sequence storage dan throughput-based dedicated storage. Part number sequence storage didasarkan pada penyimpanan suatu produk dengan penomoran part pada produk. Nomor part yang rendah diberikan tempat yang dekat dengan titik IO dan Nomor part yang tinggi diberikan tempat yang jauh dengan titik IO. pemberian nomor dilakukan secara random tanpa memperhatikan aktivitas yang ada. Oleh karena itu, jika satu part dengan nomor part yang sangat besar dengan aktivitas yang sangat tinggi, perjalanan berulangkali akan terjadi. Throughput- based dedicated storage merupakan metode yang mempertimbangkan perbedaan level aktivitas dan kebutuhan simpanan diantara produk yang akan disimpan. Throughput-based dedicated storage lebih kepada part number sequence storage pada saat dijumpai perbedaan yang signifikan pada level aktivitas atau pun level inventori barang yang disimpan. Dengan fix slot storage, produk ditempatkan pada lokasi penyimpananpenarikan untuk meminimumkan jarak yang dibutuhkan untuk operasi penyimpanan dan penarikan. Dalam hal ini, kriteria adalah untuk meminimumkan beberapa fungsi jarak perjalanan untuk menyimpan dan menarik produk. Formulasi penempatan fix slot storage dinotasikan dengan: Universitas Sumatera Utara Min fx = ∑ ∑ ∑ �� �� �� �,� � �,� � �,� � � �=1 � �=1 � �=1 3.1 Subject to ∑ � �,� = 1, � = 1, … , � � �=1 3.2 ∑ � �,� = ��, � = 1, … , � � �=1 3.3 s = jumlah slotlokasi penyimpanan n = jumlah produk yang akan disimpan m = jumlah titik inputoutput IO Sj = kebutuhan penyimpanan untuk produk j, dinyatakan dalam jumlah slot penyimpanan Tj = kebutuhan throughput atau level aktivitas produk j, dinyatakan oleh jumlah storageretrieval yang dilakukan per satuan waktu p i,j = persentase perjalanan storageretrieval untuk produk j darike titik inputoutput d i,k = jarak yang dibutuhkan untuk perjalanan titik IO i dan lokasi storageretrieval k x j,k = 1 , jika produk j ditempatkan pada storageretrieval k f x = perkiraan waktu yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan throughput untuk sistem x j,k = 0,1 untuk semua j dan k Persamaan 3.1 memberikan perkiraan jarak yang dibutuhkan untuk melakasanakan penyimpanan dan dan penarikan selama satu periode waktu. Secara khusus, jika produk j ditempatkan pada lokasi penyimpanan dan penarikan Universitas Sumatera Utara k x j,k = 1, kemudian dibutuhkan d i,k unit jarak untuk perjalanan dari titik input I ke lokasi penyimpanan k dan membutuhkan d i,k unti jarak untuk perjalanan dari lokasi penarikan k ke titik output i. Karena jumlah total lokasi penyimpanan dan penarikan untuk produk j adalah S j , probabilitas perjalanan penyimpanan dan penarikan yang terjadi darike lokasi penyimpanan dan penarikan k adalah 1S j untuk lokasi penempatan terhadap produk j. Jumlah total perjalanan penyimpanan dan penarikan yang dilakukan per satuan waktu untuk produk j adalah T j . Bagaimanapun hanya p i,j persen dari total perjalanan untuk produk j yang dilakukan darike titik IO i. Karena perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan antara lokasi penyimpanan dan penarikan k dan titik IO i untuk produk j dinyatakan dengan T j S j dan p i,j t i,k x i,k . Penjumlahan seluruh titik IO, produk, dan lokasi penyimpanan menghasilkan fx. Rumus 3.2 memastikan bahwa hanya ada satu produk yang ditempatkan pada lokasi penyimpanan dan penarikan k. rumus 3.3 memastikan bahwa jumlah lokasi penyimpanan dan penarikan yang ditempatkan untuk produk j adalah S j . Sekali lagi, formulasi masalah penempatan lokasi penyimpanan dan penarikan mengasumsikan bahwa tiap tumpukan S j dari produk j sama dengan yang ditarik dan tiap lokasi penyimpanan S j untuk produk j sama dengan yang dipilih untuk disimpan. Jika kebijakan FIFO digunakan dan penyimpanan selalu digunakan pada lokasi yang telah kosong untuk jangka waktu yang lama, asumsinya akan valid. Pada pengujian persamaan 3.1, rumus ini ekivalen dengan: f x = ∑ �� �� ∑ � �,� ∑ � �,� � �,� � �=1 � �=1 � �=1 3.4 Universitas Sumatera Utara tanda kurung menunjukkan rata-rata jumlah waktu yang dibutuhkan bagi produk j untuk perjalanan antar lokasi penyimpanan dan penarikan k dan titik IO m. Maka: c j,k = ∑ � �,� � �,� � �=1 3.5 fungsi objektifnya dapat dinyatakan sebagai: f x = ∑ ∑ � �,� � �,� � �=1 � �=1 3.6 dimana c j,k = T j S j t j,k . Karena masalah penempatan fixed slot storage dapat diformulasikan sebagai masalah transportasi. Ketika persentase perjalanan antara titik IO dan lokasi penyimpanan dan penarikan sama untuk semua produk, prosedur berikut dapat digunakan untuk menghasilkan solusi optimum untuk masalah penempatan fixed slot storage. Adapun langkah-langkah dari metode fixed slot storage adalah sebagai berikut: 1. Jumlah produk menurut rasio throughputnya T j dan kebutuhan penyimpanan S j , seperti: � 1 � 1 ≥ � 2 � 2 ≥ ⋯ ≥ � � � � 3.7 2. Menghitung nilai d k untuk semua produk, dimana d k = ∑ � �,� � �,� � �=1 3.8 3. Tempatkan produk 1 ke lokasi penyimpanan S 1 dngan nilai t k terkecil, tempatkan produk 2 pada lokasi penyimpanan yang belum ditempati S 2 dengan nilai t k terendah berikutnya, dan seterusnya. Tujuan prosedur perangkingan adalah untuk meletakkan item dengan rasio T j ke S j terbesar pada slot-slot dengan rata-rata jarak perjalanan terendah nilai d k , meletakkan item dengan rasio terbesar berikutnya dengan jarak perjalanan Universitas Sumatera Utara terendah berikutnya, dan seterusnya. Seperti yang ditegaskan sebelumnya, prosedur didasarkan pada asumsi kritis, semua produk yang disimpan memiliki persentase distribusi pergerakan yang sama antara lokasi penyimpanan dan penarikan dan titik IO. Sama halnya dengan mengasumsikan semua operasi penyimpanan dan penarikan adalah operasi “satu perintah” yaitu, satu operasi penyimpanan atau satu operasi penarikan dilakukan per perjalanan antara penyimpanan dan titik IO.

3.5.2. Metode Shared Storage

Di dalam usaha untuk mengurangi persyaratan ruang simpan pada dedicated storage, beberapa manajer gudang menggunakan suatu variasi dari dedicated storage di mana penempatan produk akhir diatur secara lebih hati-hati. Secara khusus, dari waktu ke waktu, hasil-hasil yang berbeda menggunakan slot ruang simpan yang sama, sekalipun produk akhir itu hanya menduduki slot itu sekali saja. Untuk mendukung pertimbangan atas shared storage, jika kedatangan dari 100 pallet dengan jumlah besar “perpindahan yang cepat” dari produk di simpan di slot penyimpanan. Pallet dengan jumlah besar tersebut akan digunakan kembali dan akan dikirimkan sebanyak 5 pallet per hari dalam rentang waktu 20 hari. Shared storage bisa dianggap sebagai sistem pemindahan barang yang cepat terhadap suatu produk, jika masing-masing pallet diisi dalam area gudang yang berbeda dari waktu ke waktu. Tergantung pada jumlah dari produk di dalam Universitas Sumatera Utara gudang pada waktu pengiriman tiba, akan mungkin bahwa 5 pallet yang terisi akan berada di ruang penyimpanan hanya 1 hari. Sedangkan 5 pallet yang lain di dalam pengiriman yang sama akan berada di gudang untuk 20 hari. Dari perspektif terhadap posisi ruang simpan di dalam gudang, 5 pallet akan bersifat sangat cepat berpindah, pallet sisa dipandang menjadi lebih lambat, mungkin perpindahan bersifat sedang. Shared Storage dapat mengambil keuntungan dari perbedaan-perbedaan yang tidak bisa dipisahkan, yaitu lamanya waktu dari pallet secara individu untuk tinggal di dalam gudang. Variabel dari metode shared storage yang harus diketahui adalah: 1. Lama waktu work in process 2. Waktu pengiriman masing-masing produk 3. Jumlah produk tiap pemesanan 4. Frekuensi pemesanan tiap periode waktu 5. Jarak tiap-tiap area penyimpanan terhadap pintu keluar-masuk 6. Kebutuhan ruang Berdasarkan langkah-langkah pengaturan produk dan variabel dari metode shared storage, maka dalam proses penyusunan tata letak gudang berdasarkan shared storage ada beberapa tahapan, yaitu: 1. Perhitungan kapasitas area di gudang lama waktu work in process, waktu pengiriman, jumlah produk 2. Pengklasifikasian produk berdasarkan customer 3. Perhitungan kebutuhan area untuk masing-masing item Universitas Sumatera Utara 4. Penentuan urutan moving untuk masing-masing area pengurutan area berdasarkan jarak ke pintu keluar masuk IO 5. Penentuan tata letak Kebutuhan ruang simpan untuk shared storage mencakup dari yang diperlukan untuk randomized storage dan yang diperlukan untuk dedicated storage, tergantung pada banyaknya informasi yang tersedia mengenai tingkat persediaan dari waktu ke waktu untuk masing-masing produk. Sebagai catatan di atas, perbedaan antara shared storage dan randomized storage adalah perencana melibatkan spesifikasi total mengenai lokasi-lokasi ruang simpan untuk produk, sedangkan dengan yang belakangan, lokasi-lokasi tergantung semata-mata pada tumbuh dari slot-slot yang kosong di dalam gudang. Shared storage dan dedicated storage berbeda karena pembedaan yang dibuat oleh perancang mengenai waktu dari masing-masing jumlah suatu produk memenuhi tempat di dalam ruang simpan; dedicated storage digunakan untuk pengisian kembali total kelompok suatu produk terhadap sejumlah ruang simpan yang didasarkan pada rata-rata waktu lamanya di dalam ruang simpan untuk pengisian kembali. Proses penempatan produk pada metode shared storage adalah dengan menyusun area-area penyimpanan berdasarkan kondisi luas lantai gudang, kemudian diurutkan area yang paling dekat sampai area yang terjauh dari pintu keluar masuk IO sehingga penempatan barang yang akan segera dikirim diletakkan pada area yang paling dekat dan begitu seterusnya. Universitas Sumatera Utara

3.5.3. Metode Randomized Storage

Metode Randomized Storage ditentukan oleh slot-slot yang tersedia di gudang dan memperbolehkan lokasi gudang untuk produk tertentu untuk dilakukan pertukaran posisi. Di lapangan, model randomized storage biasanya diasumsikan bahwa setiap slot gudang yang kosong sama seperti dipilih untuk gudang ketika suatu operasi gudang dilakukan. Ketika semua slot di dalam gudang telah terpenuhi, maka tidak ada perbedaan yang signifikan di dalam jarak perjalanan yang dituju. Dengan Randomized Storage, produk dapat ditempatkan pada beberapa slot gudang yang tersedia. Kebutuhan Randomized Storage tergantung pada level agregat inventori. Level agregat dapat menjadi sensitif untuk suatu perubahan dalam perubahan atau penggantian jadwal dari variasi produk. Perbedaan mendasar antara Randomized Storage dengan Dedicated Storage adalah aktivitas dan kecepatan pergerakan material material handling. Pada metode Dedicated Storage, slot-slot rak penyimpanan di dalam gudang tersedia secara khusus untuk aktivitas penempatan produk yang tinggi dan pergerakan material handling yang terjadi tinggi. Bila dibandingkan dengan metode Randomized Storage, slot-slot rak penyimpanan di dalam gudang tidak akan tersedia seutuhnya untuk aktivitas penyimpanan yang tinggi dan waktu pemindahan yang semakin besar karena adanya proses pencarian produk di gudang yang membutuhkan waktu lama. Universitas Sumatera Utara

3.5.4. Metode Class-Based Dedicated Storage

Bila dilihat dari posisinya, maka metode Class-Based Dedicated Storage, berada diantara metode dedicated storage dan metode randomized storage. Dengan metode Class-Based Dedicated Storage, seluruh produk dibagi ke dalam tiga, empat, atau lima Class-Based dalam rasio level aktivitas produk throughput ke gudang. Relatifnya untuk pergerakan yang cepat dikategorikan produk kelas satu, kemudian produk kelas dua, kelas tiga dan seterusnya untuk setiap jenis produk yang memiliki pergerakan pemindahan. Dedicated storage digunakan untuk proses pengkelasan dan randomized storage digunakan untuk sebuah kelas.

3.6. Pemindahan Bahan Material Handling

Pengertian dari pemindahan bahan material handling dirumuskan oleh American Material Handling Society AMHS, yaitu sebagai suatu seni dari ilmu yang meliputi penanganan handling, pemindahan moving, pembungkusanpengepakan packaging, penyimpanan storing sekaligus pengendalian pengawasan controlling dari bahan atau material dengan segala bentuknya. Dalam kaitannya dengan pemindahan bahan, maka proses pemindahan bahan ini akan dilaksanakan dari satu lokasi ke lokasi yang lain baik secara vertikal, horizontal maupun lintasan yang membentuk kurva. Prinsip pemilihan sistem material handling : 1. Tipe atau sistem pemindahan bahan yang diperlukan. 2. Nilai ekonomikeuntungan dari setiap sistem yang direncanakan. Universitas Sumatera Utara 3. Desain dan rehabilitasi alat-alat tersebut. Tujuan perencanaan sistem pemindahan bahan adalah : 1. Menyederhanakan pola aliran bahan sehingga mengurangi jangka waktu produksi. 2. Mengurangi biaya pemindahan bahan dan biaya inventory sehingga meningkatkan produktivitas. 3. Memudahkan distribusi material sehingga mengurangi kerusakan pada proses pengiriman produk jadi. 4. Mengurangi kerusakan bahan sehingga mengurangi scrap dan waste limbah pabrik. 5. Mengurangi kebutuhan ruangan sehingga pemanfaatan luas area menjadi efisien. 6. Memperbaiki kondisi area kerja sehingga dapat meningkatkan kenyamanan dan keselamatan kerja operator

3.7. Minimisai Pemindahan Bahan