Gambaran Umum Lokasi Pengungsian

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Pengungsian

Kabupaten Karo adalah salah satu Kabupaten di provinsi Sumatera Utara, berada diantara 2º50’–3º19’ Lintang Utara dan 97º55’–98º38’ Bujur Timur dengan luas 2.127,25 Km 2 atau 2,97 persen dari luas Provinsi Sumatera Utara BPS Kabupaten Karo,2012 . Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Dua gunung berapi aktif Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak terletak di wilayah ini sehingga rawan gempa vulkanik. Salah satu dari gunung berapi yang aktif saat ini adalah gunung sinabung. Akibat dari letusan gunung berapi tersebut menyebabkan masyarakat yang tinggal tidak jauh dari lokasi gunung berapi terpaksa harus meninggalkan desanya untuk mengungsi. Tempat pengungsian tersebut tersebar dibergai kawasan di radius 7 Km dari kaki gunung sinabung dan terdapat 9 titik pengungsian dengan jumlah 9.323 jiwa. Para pengungsi yang berasal Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo merupakan kecamatan yang terkena dampak langsung erupsi Gunung Sinabung. Pengungsi dari Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo terdiri dua desa yaitu Desa Kuta Gugung dan Desa Lau Kawar dan ditempatkan di Jambur Korpri yang terletak di Jalan Djamin Ginting Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo tepatnya di Desa Gurusinga atau di belakang Rumah Sakit Umum Amanda Kecamatan Universitas Sumatera Utara Berastagi Kabupaten Karo. Mereka berada di posko pengungsian tersebut sejak bulan Juni 2015. Hasil pertanian utama adalah berbagai jenis sayur cabe merah, tomat, terong, sawi, buncis, wortel, buah jeruk siam, pisang, alpukat, jambu biji, jambu air, nenas, markisa, langsat, salak, sirsak, pepaya, nangka, tanaman palawija jagung, ubi jalar, kacang tanah, perkebunan rakyat kopi, coklat, tembakau, kelapa, serta padi ladang BPS Kabupaten Karo, 2012. Pelayanan kesehatan seperti puskesmas, puskesmas pembantu, poskesdes, serta posyandu tidak dapat menjalankan fungsinya seperti biasa sejak terjadi erupsi. Namun puskesmas menugaskan beberapa petugas kesehatan seperti bidan untuk dapat bertanggung jawab atas kesehatan warga di posko pengungsian. Di posko pengungsian Jambur KORPRI terdiri dari 265 KK, dengan jumlah penduduk sebanyak 1.041 jiwa yang terdiri dari 520 jiwa penduduk laki-laki dan 521 jiwa penduduk perempuan dan dengan jumlah anak balita sebanyak 95. Pengolahan makanan di posko pengungsian jambur korpri dilakukan di dapur umum yang terdapat di dalam posko yaitu dapur yang dimiliki jambur korpri.

4.2 Karakteristik Ibu Balita