Kesimpulan HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

dengan kepercayaan yang kuat ini, individu berpendapat bahwa apapun yag dilakukannya tidak akan merubah kenyataan bahwa kematian merupakan hal yang tidak dapat dikontrol, dan kontrol tersebut ada pada Tuhan. Adanya pengaruh yang tidak signifikan juga ditunjukkan oleh variabel perceived social support. Walaupun tidak signifikan, aspek perceived social support dari keluarga menunjukkan arah yang positif, dimana jika individu menerima banyak dukungan dari keluarga, ia akan memiliki death anxiety yang lebih tinggi. Sedangkan dukungan yang bersumber dari teman menunjukkan arah yang negatif, diaman semakin besar persepsi dukungan dari teman, maka death anxiety akan semakin menurun. Hasil yang berbeda dibuktikan oleh Cicirelli 1999 yang menemukan bahwa terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara perceived social support terhadap salah satu bentuk dari death anxiety. Penelitian oleh Khawar, Aslam, Aamir 2013 juga menunjukkan hasil yang berbeda, yaitu terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara perceived social support terhadap death anxiety. Variabel lain yang tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap death anxiety adalah religious orientation. Walaupun tidak signifikan, masing-masing dimensi memberikan pengaruh yang berbeda kepada death anxiety, yaitu dimensi internal religious orientation yang berpengaruh negatif terhadap death anxiety dan dimensi external religious orientation yang berpengaruh secara positif terhadap death anxiety. Hasil penelitian Chuin Choo 2009 juga menunjukkan hasil yang serupa, yaitu tidak ditemukan adanya hubungan negatif yang signifikan antara intrinsic religious orientation dan death anxiety, serta tidak ditemukan juga hubungan yang signifikan antara extrinsic religious orientation dan death anxiety. Hal ini berbeda dengan penelitian Swanson Byrd 1998 yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari extrinsic religious orientation terhadap death anxiety. Ketidaksesuaian ini dapat disebabkan oleh perbedaan sampel yang diambil, dimana dalam penelitian Swanson Byrd 1998 menggunakan sampel dewasa muda. Penyebab tidak signifikannya variabel-variabel tersebut mungkin juga dikarenakan level religiusitas yang serupa dalam populasi ini. Sampel hampir seluruhnya beragama islam yang memiliki dogma yang kuat mengenai kehidupan setelah kematian. Level religiusitas yang relatif sama pada masyarakat ini, serta kepercayaan tradisional yang kuat bahwa takdir, kesehatan, dan penyakit merupakan ketentuan dari Tuhan dapat menjadi faktor penyebab tidak signifikannya variabel ini. Variabel terakhir yang tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap death anxiety adalah variabel pengalaman mengenai kematian. Pengalaman terhadap kematian disini adalah apakah ada anggota keluarga dari responden yang telah meninggal. Hubungan dan pengaruh pengalaman mengenai kematian terhadap death anxiety telah dijelaskan oleh beberapa penelitian. Hasil ini tidak sejalan dengan Florian Mikulnicer, yaitu ada pengaruh yang signifikan dari seseorang yang merasakan kehilangan terhadap death anxiety. Namun, Azaiza et al., 2011 dalam