Gambaran Klinis Dermatitis Kontak

2.2.4 Gambaran Klinis Dermatitis Kontak

Penderita umumnya mengeluh gatal, kelainan bergantung pada keparahan dermatitis. Dermatitis kontak alergi umumnya mempunyai gambaran klinis dermatitis, yaitu terdapat efloresensi kulit yang bersifat polimorf dan berbatas tegas. Dermatitis kontak iritan umumnya mempunyai ruam kulit yang lebih bersifat monomorf dan berbatas lebih tegas dibandingkan dermatitis kontak alergi. 1. Fase Akut Pada dermatitis kontak iritan akut, satu kali kontak yang pendek dengan suatu bahan kimiawi kadang-kadang sudah cukup untuk mencetuskan reaksi iritan. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh zat alkali atau asam ataupun oleh detergen. Jika lemah maka reaksinya akan menghilang secara spontan dalam waktu singkat. Luka bakar kimia merupakan reaksi iritan yang terutama terjadi ketika bekerja dengan zat-zat kimia yang bersifat iritan dalam konsentrasi yang cukup tinggi. Pada dermatitis kontak alergi akut, kelainan kulit umumnya muncul 24-48 jam setelah melalui proses sensitisasi. Derajat kelainan kulit yang timbul bervariasi ada yang ringan ada pula yang berat. Pada yang ringan mungkin hanya berupa eritema kemerahan dan edema bengkak, sedangkan pada yang berat selain eritema kemeraham dan edema bengkak yang lebih hebat disertai pula vesikel atau bula tonjolan berisi cairan yang bila pecah akan terjadi erosi dan eksudasi cairan. Lesi cederung menyebar dan batasnya kurang jelas. Dalam fase ini keluhan subyektif berupa gatal Djuanda, 2007. 2. Fase Kronis Pada dermatitis kontak iritan kronis disebabkan oleh kontak dengan iritan lemah yang berulang-ulang, dan mungkin bisa terjadi oleh karena kerjasama berbagai macam faktor. Bisa jadi suatu bahan secara sendiri tidak cukup kuat menyebabkan dermatitis kontak iritan, tetapi bila bergabung dengan faktor lain baru mampu untuk menyebabkan menyebabkan dermatitis kontak iritan. Kelainan baru nyata setelah berhari-hari, berminggu-minggu atau bulan, bahkan bisa bertahun-tahun kemudian. Sehingga waktu dan rentetan kontak merupakan faktor paling penting. Pada dermatitis kontak alergi kronik merupakan kelanjutan dari fase akut yang akan hilang timbul karena kontak yang berulang-ulang. Lesi cenderung simetris, batasnya kabur, kelainan kulit berupa likenifikasi, papula, skuama, terlihat pula bekas garukan berupa erosi atau ekskoriasi, krusta serta eritema ringan. Walaupan bahan yang dicurigai telah dapat dihindari, bentuk kronis ini sulit sembuh spontan oleh karena umumnya terjadi kontak dengan bahan lain yang tidak dikenal Djuanda, 2007. Selain berdasarkan fase respon peradangannya, gambaran klinis dermatitis kontak dapat juga dilihat menurut prediksi regionalnya. Hal ini akan memudahkan untuk mencari bahan penyebabnya Trihapsoro, 2003. 1. Dermatitis pada tangan Kejadian dermatitis kontak baik iritan maupun alergik paling sering terdapat pada bagian tangan. Demikian pula dermatitis kontak akibat kerja paling banyak ditemukan di tangan. Hal tersebut dikarenakan tangan merupakan bagian tubuh yang paling ser berkontak langsun 2. Dermatitis pada w Dermatitis kont topikal, alergen y sekitarnya mungkun Dermatitis di kel mata dan obat ma 3. Dermatitis pada l Lengan juga dermatitis karena debu semen, dan di ketiak juga sering digunakan untuk melakukan kegiatan, sung dengan bahan kimia. Gambar 2.2 Dermatitis pada tangan da wajah kontak pada wajah dapat disebabkan baha n yang ada di udara, nikel tangkai kaca mata ungkun disebabkan oleh lipstik, pasta gigi dan g kelopak mata dapat disebabkan oleh cat kuku, mata. Gambar 2.3 Dermatitis pada wajah da lengan uga merupakan tempat yang cukup sering na barang–barang seperti jam tangan mengandun dan tanaman tertentu secara langsung mengenai a bisa terkena karena penggunaan deodora tan, sehingga sering bahan kosmetik, obat ta. Bila di bibir atau n getah buah-buahan. kuku, cat rambut, perona ng dijumpai terkena andung bahan nikel, nai lengan. Selain itu odoran. Pada pekerja, walaupun lengan kimia, tetapi tida melakukan pekerj 4. Dermatitis pada ka Dermatitis pa Dermatitis pada saku, kaos kaki semen,sandal dan kaki akibat tumpa 5. Dermatitis pada ba Terjadi karena dan pewangi paka gan bukan bagian tubuh yang sering berkont tidak menutup kemungkinan untuk terciprat erjaan. Gambar 2.4 Dermatitis pada lengan da kaki pada kaki biasanya terjadi pada paha da da bagian ini disebabkan oleh pakaian, dompe ki nilon, obat topikal anestesi lokal, neomi an sepatu. Pada pekerja kemungkinan terjadin pahan ataupun cipratan bahan kimia saat melakuk Gambar 2.5 Dermatitis pada kaki da badan rena tekstil, zat warna, kancing logam, deterge akaian. kontak dengan bahan bahan kimia saat dan tungkai bawah. pet, kunci nikel di omisin, etilendiamin, dinya dermatitis pada lakukan pekerjaan. rgen, bahan pelembut 6. Dermatitis pada l Sering diseba pewarna pakaian.

2.2.5 Diagnosis Klini