TEMUAN DAN ANALISIS , berisi Bagaimana Bentuk Pendidikan PENUTUP , berisi kesimpulan dan saran.

temukan diri kita berada. 25 Yang harus dipahami bahwa, peranan pendidik yang progresif, yang tidak dapat dan tidak boleh ditinggalkan, dalam memberikan pembacaannya sendiri tentang dunia, ialah mengemukakan kenyataan bahwa ada pembacaan-pembacaan yang lain tentang dunia, yang berbeda dengan pembacaan yang sedang diberikannya sebagai pembacaan pendidik tentang dunia, dan yang kadang-kadang malahan bertentangan dengan pembacaannya itu. 26 Belajar berarti menuntut suatu keterampilan atau pemahaman yang baru. Pendidikan di sekolah tidak mendidik dan tidak membebaskan karena hanya memberikan pengajaran kepada mereka yang tiap langkah pengajarannya telah mematuhi peraturan-peraturan yang telah disetujui masyarakat sebelumnya. Dan, yang merupakan dasar sistem pendidikan adalah bahwa, sebagian besar pengetahuan merupakan hasil pengajaran Ivan Illic : 1982

2. Langkah-Langkah Humanisasi Pendidikan

Melalui pendidikan yang terpadu dan holistik diharapkan terbentuk manusia yang mampu menggali makna, menemukan jati diri, menyadari dan mengembangkan potensi yang dimiliki, mengendalikan naluri, membentuk hati nurani, menumbuhkan rasa kekaguman dan mampu mengekspresikan perasaaan dan pemikirannya secara tepat dan benar. Beberapa langkah-langkah yang harus ditempuh untuk membentuk manusia utuh melalui pendidikan adalah: 25 Paulo Freire, Pedagogi Pengharapan;Menghayati Kembali Pedagogi Kaum Tertindas. Kanisius. Jogjakarta:2001. hal.134 26 ibid. hal.147 a. Learning to know : mambantu peserta didik untuk memiliki kemampuan berfikir kritis dan sistematis guna memahami realitas diri, sesama dan dunia. b. Learning to do : membantu peserta didik untuk mampu menerapkan apa yang diketahui dan dipahami ke dalam praksis untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi problem solving. c. Learning to be : membantu peserta didik menjadi diri sendiri yang autentik dan mandiri, berpegang pada prinsip sehingga tidak mudah digoyahkan oleh berbagai kepentingan pribadi dan desakan lingkungan. d. Learning to live together : membantu peserta didik memahami perbedaan dan keunikan, memahami dunia orang lain, mau berbagi dengan sesama, mampu menjalin kerja sama cooperative, mengelola konflik secara rasional dan argumentatif. Dari sisi lahir kesadaran dan pemahaman bahwa persatuan dibangun bukan dengan memangkas perbedaan tapi dengan menghargai perbedaan dan keunikan masing-masing. Peserta didik diharapkan dapat hidup bersama silih-asih, silih-asih, silih-asuh, memperkukuh jalinan kerjasama, meretas solidaritas lintas batas, mengikis sikap egois, merintis sikap altruis. e. Learning to learn : menstimulasi peserta didik untuk terus belajar dan mampu memaknai setiap peristiwa dan pengalaman kontras negatif. Pengalaman kontras negatif mendorong para peserta didik untuk mengembangkan daya kreatif dan imajinatif untuk mengubah situasi tidak manusiawi menuju situasi yang lebih manusiawi, bebas dan adil.