Pemberdayaan Perempuan Model pemberdayaan Perempuan

f Aktivitas ekonomi : kemampuan memanfaatkan dan mengelola mekanisme produksi, distribusi, dan pertukaran barang dan jasa. g Reproduksi : kemampuan dalam kaitannya dengan proses kelahiran, perawatan anak, pendidikan dan sosialisasi. 38 Berangkat dari pengertian-pengertian di atas, jelaslah bahwa pemberdayaan adalah sebuah proses untuk membantu, mendorong, memotivasi serta menyadarkan seseorang atau kelompok yang kurang atau tidak berdaya misalnya, orang miskin, cacat, perempuan agar memiliki kekuatan dan kesempatan untuk menikmati dan mendapatkan segala hak-haknya dan menentukan pilihan-pilihan hidupnya sebagai manusia secara utuh. Pemberdayaan perempuan menurut Melly G Tan adalah meningkatkan keinginan, tuntutan, membagi kekuasaan sharing power dalam posisi yang setara equal, repfresentasi serta partisipasi dalam pengambilan keputusan, yang menyangkut kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 39 Tujuan utama pemberdayaan Perempuan adalah memperkuat kekuasaan masyarakat khususnya, kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan, baik 38 Edi Suharto, Ph.d, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Bandung. PT Refika Aditama:2005. hal.59. 39 Skripsi Nadya kaharima, Implementasi Program Pemberdayaan Perempuan melaui Gender Mainstreaming Studi kasus Workshop Pemberdayaan Mubalight 1 oleh Pusat Studi Wanita PSW UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Jurusan Kosentrasi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Jakarta, 2008 karena kondisi internal misalnya persepsi mereka sendiri, maupun karena kondisi eksternal misalnya ditindas oleh struktur sosial yang tidak adil. 40

3. Upaya-Upaya Pemberdayaan Perempuan

Begitu kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh perempuan, maka pemberdayaan harus dilakukan di segala bidang atau aspek kehidupan. Aspek-aspek itu antara lain: a Pemberdayaan Pendidikan Pendidikan merupakan kunci pemberdayaan masyarakat baik pria maupun wanita, karena pendidikan dapat meningkatkan pendapatan, kesehatan dan produktivitas. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh jika wanita berpendidikan, yakni: Pertama, seorang ibu yang terdidik dapat membesarkan keluarga yang lebih sehat. Ia bukan saja memiliki pengetahuan tentang gizi, tapi juga memahami apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat yang berkaitan dengan kesehatan, sehingga kemungkinan kematian anak sampai dengan lima tahun semakin kecil. Kedua, wanita terdidik lebih produktif baik di rumah mapun di tempat kerja. Ketiga, wanita terdidik cenderung membuat keputusan lebih independen dan bertindak untuk dirinya sendiri. Keempat, wanita terdidik cenderung untuk mendorong anak-anaknya menjadi lebih terdidik. b Pemberdayaan Ekonomi 40 Edi Soeharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. hal 60. Penting bagi wanita untuk mempunyai penghasilan sendiri yang memungkinkan baginya untuk mengatur dan mengontrol masalah keuangannya sendiri. Perlu dipertegas di sini bahwa, tidak semua wanita yang bekerja untuk tujuan memperkaya diri secara ekonomis, tapi juga karena merupakan kerja sosial atau aktualisasi pengembangan diri. c Pemberdayaan Psikologi Pemberdayaan tidak bermaksud membekali perempuan dengan kekuasaan dan kekayaan, akan tetapi membuat mereka sadar akan dirinya, dan apa yang diinginkannya dari hidup ini. Interaksi antara perempuan dan laki- laki didasarkan atas pengambilan keputusan bersama tanpa ada yang memerintah dan diperintah. Pemberdayaan didasarkan atas kerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan hubungan timbal balik yang saling memberdayakan antara pria dan wanita. Proses pemberdayaan memungkinkan manusia dihadapkan pada berbagai pilihan dan membuat pilihan. Wanita dapat menentukan menikah atau tidak beranak, berkarier atau menggabungkannya. Pemberdayaan psikologi mengandung makna saling menghormati dan menghargai, bukan hanya dalam hal yang dilakukannya masing-masing, akan tetapi juga sebagai insan manusia dan apa yang menjadi pilihan-pilihan hidupnya. d Pemberdayaan Sosial Budaya Pemberdayaan disini berkaitan dengan mobilisasi sosial wanita, seperti dalam hal perencanaan dan hak milik. Budaya Timur seperti kerukunan, kekeluargaan dan keharmonisan adalah penting bagi hidup manusia sehingga seorang ibu seringkali bersedia berkorban demi mempertahankan keutuhan keluarga dan rumah tangganya. Perceraian seringkali menjadi hal yang mengancam bagi banyak wanita karena merasa dirinya tidak berdaya, sehingga menerima keadaan sebagai sudah menjadi nasibnya. Sebaliknya wanita yang berdaya tidak mau hanya sekedar menerima apa yang ada, ia tidak mau tenggelam atau melarikan diri dari permasalahan, tetapi ingin menyelesaikan secara bersama. e Pemberdayaan Politik Kepemimpinan dalam konteks pemberdayaan politik adalah kedudukan berkuasa dan berwenang untuk mengambil keputusan dan mempengaruhi kehidupan dan pekerjaan banyak orang dalam masyarakat. Dalam proses pemberdayaan politik seorang pemimpin, khusunya wanita perlu memiliki bekal kepemimpinan. Sebagai pemimpin, wanita harus mampu menggerakkan dan membuat perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Pemimpin wanita juga perlu memiliki kemampuan turut serta mengambil keputusan, yang didukung oleh kemauan, keberanian dengan menggunakan kesempatan untuk menjadi teman seperjuangan laki-laki. Selain itu juga harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan sehingga menampung aspirasi dan keinginan masyarakat serta mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul. 41

4. Tingkat-Tingkat Pemberdayaan Perempuan

Ada lima konsep kesetaraan gender yang harus dilakukan untuk mencapai pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan perempuan menjadi alat utama untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam mewujudkan kesetaraan perempuan. Lima tingkatan kesetaraan itu adalah: a. Tingkat I : Kesejahteraan Tingkat kesejahteraan perempuan yang bersifat material seperti keadaan gizi, ketersediaan makanan, dan tingkat pendapatan. Jika semua ini terpenuhi, maka seorang perempuan bisa dikatakan berdaya. b. Tingkat II : Akses Tingkat produktivitas perempuan lebih rendah karena adanya pembatasan akses atas sumberdaya pembangunan dan produksi dalam masyarakat seperti tanah kredit, lapangan kerja, dan pelayanan. Dibandingkan laki-laki, perempuan mempunyai akses lebih sedikit untuk pendidikan, gaji, pelayanan dan lain-lain. Oleh karena itu, kesenjangan gender ini harus diatasi sehingga akan meningkatkan akses perempuan sehingga setara dengan laki-laki. Pemberdayaan berarti bahwa perempuan disadarkan akan situasi-situasi yang tidak adil ini dimana kesadaran baru tersebut akan mendorongnya untuk 41 Drs. H. Roesmidi Dra. Riza Risyanti, Pemberdayaan Masyarakat, hal.120-124.