Data pada siklus I ini, aspek ejaan dan tanda baca memperoleh nilai rata-rata sebesar 65,9. Kategori sangan baik dengan skor 4 atau sebesar 18,2 dicapai oleh 4
siswa. Nilai kategori baik dengan skor 3 atau sebesar 50 dicapai oleh 11 siswa dari keseluruhan siswa dalam satu kelas. Adapun 2 siswa atau sebesar 9,1 memperoleh
skor 2 dengan kategori cukup. Sisanya sebanyak 5 siswa atau sebesar 22,7 memperoleh nilai dengan kategori kurang yaitu dengan skor 1.
Hasil tes keterampilan menulis karangan narasi aspek ejaan dan tanda baca siklus I ini, frekuensi terbanyak terdapat pada nilai dengan kategori baik yaitu
sebanyak 11 siswa atau 50 dari seluruh jumlah siswa dalam satu kelas. Hal tersebut berarti kesalahan yang dilakukan siswa pada aspek ejaan dan tanda baca 5-10
kesalahan. Pada siklus I ini, kesalahan dilakukan siswa adalah pada penggunaan ejaan dan tanda baca. Penggunaan huruf kapital yang masih sering dilupakan pada awal
kalimat, pemakaian tanda koma, dan tanda titik yang kurang tepat menjadi penyebab kesalahan siswa pada aspek ejaan dan tanda baca. Hal tersebut disebabkan karena
kebiasaan siswa yang salah dalam menulis dengan menggunakan ejaan dan tanda baca. Kesalahan-kesalahan ini akan menjadi perhatian peneliti dan akan dilakukan
perbaikan pada siklus II.
4.1.2.1.6 Hasil Tes Menulis Karangan Narasi Aspek Kerapian Tulisan
Aspek terakhir yaitu aspek kerapian tulisan. Penilaian pada aspek ini difokuskan pada tulisan yang tertata rapi, dapat dibaca dan bersih tanpa ada coretan.
Bobot penilaian untuk aspek kerapian tulisan sebesar 3 poin. Hasil tes keterampilan menulis karangan narasi aspek kerapian tulisan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 12. Hasil Tes Menulis Karangan Narasi Aspek Kerapian Tulisan.
No. Skor
Bobot Kategori Frekuensi
Rata-Rata 1.
4 12
Sangat baik
3 13,6
= =
x 100
2. 3
21 Baik
7 31,8
3. 2
10 Cukup
5 22,7
4. 1
7 Kurang
7 31,8
Jumlah = 50 22
100 56,8
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari hasil penilaian tes keterampilan menulis karangan narasi siklus I pada aspek kerapian tulisan diperoleh nilai rata-rata
sebesar 56,8. Sebanyak 3 siswa atau 13,6 memperoleh skor 4 dengan kategori sangat baik. Sebanyak 7 siswa atau 31,8 memperoleh skor 3 dengan kategori baik.
Sebanyak 5 siswa atau 22,7 memperoleh skor 2 dengan kategori cukup. Adapun sisanya, sebanyak 7 siswa atau 31,8 memperoleh skor 1 dengan kategori kurang .
Pada aspek kerapian tulisan, frekuensi terbanyak terdapat pada kategori cukup dan baik sama-sama ada 7 siswa yang mendapat kategori baik dan cukup. Hal
tersebut berarti siswa masih banyak yang menulis dengan tatanan yang kurang rapi
yaitu pada awal paragraf, tulisan belum menjorok dan sisi kanan paragraf tatanan belum sama rata. Ketika melakukan kesalahan dalam menulis, para siswa banyak
yang melakukan coretan pada karangan yang mereka buat, tidak sedikit pula siswa yang menggunakan tipe-x untuk menghapus tulisan yang salah. Kerapian tulisan akan
peneliti perbaiki pada penelitian siklus II. Dari beberapa tabel di atas yang menunjukan dari tiap-tiap aspek hasil tes
keterampilan menulis karangan narasi dengan teknik brainstorming melalui media album foto dapat disimpulkan dalam diagram sebagai berikut.
Diagram 1. Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Teknik
Brainstorming melalui Media Album Foto.
50 68.2
67.04 70.45
65.9 56.8
10 20
30 40
50 60
70 80
1 2
3 4
5 6
Rata-rata Skor per aspek
Rata-rata Skor per aspek
Keterangan Aspek : 1.
kesesuaian judul dengan isi cerita 2.
kelengkapan unsur dengan isi cerita 3.
penggunaan pilihan kata yang tepat 4.
keefektifan kalimat 5.
penggunaan ejaan dan tanda baca 6.
kerapian tulisan
4.1.2.2 Perilaku Siswa