Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Secara formal pendidikan dapat terwujud melalui kegiatan belajar mengajar yang dapat dilaksanakan dimana saja. Salah satunya yaitu di sekolah. Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan formal yang dilalui siswa dalam usaha memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam berbagai bidang, termasuk bidang bahasa. Pemerintah dalam mempersiapkan lulusan pendidikan yang dapat menghadapi tantangan zaman telah merancang program Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP sebagai acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan di Indonesia. KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi bagi manusia. Tanpa bahasa pada hakikatnya kita tidak dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan. Segala macam pengertian, ide, konsep, pikiran, dan perasaan kita lahirkan dengan bahasa. Menulis adalah sebuah keterampilan berbahasa yang sangat dibutuhkan pada masa sekarang. Keterampilan menulis tidak dimiliki dengan sendirinya dan memerlukan waktu yang lama untuk memperolehnya. Keterampilan menulis memegang peranan yang sangat penting, karena tanpa memiliki keterampilan menulis siswa akan mengalami banyak kesulitan dalam berkomunikasi. Keterampilan menulis merupakan salah satu bentuk keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh guru dan siswa. Tujuan pengajaran bahasa Indonesia khusususnya menulis adalah agar siswa mampu menuangkan pengalaman dan gagasan, mampu mengumpulkan perasaan secara tertulis dan jelas, mampu pula menuliskan informasi sesuai dengan pokok bahasan konteks dan keadaan situasi. Siswa harus peka terhadap lingkungan dan mampu mengungkapkannya dalam karangan. Keterampilan berbahasa sangat erat kaitannya dengan proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin cerah dan jelas pikiran seseorang, maka akan semakin terampil seseorang dalam berbahasa. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD Negeri Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Kota Semarang bahwa pembelajaran bahasa Indonesia terutama menulis karangan narasi yang dilaksanakan selama ini kurang maksimal. Hal itu terlihat pada siswa yang kurang aktif pada saat mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dan guru belum menggunakan media dan teknik pembelajaran yang sesuai sehingga siswa jenuh dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi. Guru hanya terpacu bahan bacaan pada buku paket tanpa mencari alternatif lain supanya pembelajaran terasa hidup dan tidak monoton sehingga ada inovasi baru dalam pembelajaran Kekurangmampuan menulis siswa pada Sekolah Dasar antara lain adalah menulis karangan narasi dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan. Kompetensi dasar tersebut erat kaitannya dengan keterampilan menulis yang harus dicapai oleh siswa kelas V SD maupun MI. Banyak siswa jika menghadapi materi tentang menulis karangan narasi dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan masih mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan penguasaan kosakata yang dimiliki oleh siswa masih kurang. Siswa masih jarang membaca, padahal jika siswa banyak melakukan aktivitas membaca maka kosakata yang diperolehnya juga banyak, sehingga jika disuruh untuk menulis sebuah karangan tidak akan mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD Negeri Kalisegoro Gunungpati Kota Semarang yang mengajar dikelas V, keterampilan menulis karangan narasi khususnya kelas V kurang maksimal. Hal itu terlihat pada banyaknya nilai siswa dalam menulis karangan narasi yang belum memenuhi KKM yang telah ditetapkan yaitu 70. Siswa dengan nilai tertinggi dalam menulis karangan narasi adalah 66 dan siswa dengan nilai terendah adalah 37, serta rata-rata nilai siswa hanya mencapai 48. Rendahnya nilai siswa dalam menulis karangan narasi disebabkan kelemahan yang terjadi dalam siswa mengikuti pembelajaran yang kurang aktif . Pihak sekolah selama ini masih kurang memperhatikan keterampilan siswa dalam hal pembelajaran menulis khususnya materi tentang menulis karangan narasi. Pihak sekolah khususnya guru masih belum tanggap terhadap pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Seperti kita ketahui proses pembelajaran masih mengutamakan cara mengajar secara lisan, yaitu guru sebagai pembicara dan siswa sebagai pendengar setia. Hal ini justru membuat siswa pasif dalam mengikuti pelajaran di kelas. Padahal jika melakukan variasi dalam pemilihan media untuk pembelajaran siswa akan lebih senang dalam mengikuti suatu pembelajaran. Untuk pembelajaran menulis karangan narasi guru bisa menggunakan berbagai media yang sesuai dengan materi tersebut. Misalnya saja menggunakan media album foto. Hal itu dinilai lebih menarik dan akan membuat siswa senang dalam mengikuti pelajaran. Masalah rendahnya tingkat keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan juga dialami oleh siswa kelas V SD Negeri Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Hal ini dapat dilihat ketika penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu siswa memerlukan waktu yang cukup banyak untuk menulis karangan narasi dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan. Masalah ini disebabkan karena siswa kurang berminat mengikuti pelajaran serta guru belum menggunakan teknik pembelajaran yang membuat siswanya senang dalam mengikuti pembelajaran. Masalah rendahnya keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi dapat diatasi dengan teknik pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu, penulis mencoba menggunakan teknik brainstorming untuk mengatasi siswa yang masih pasif dan kesulitan dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Teknik brainstorming merupakan teknik berkelompok, biasanya siswa menulis karangan secara individu dan suasananya pun juga harus kondusif. Dalam pembelajaran menulis karangan narasi menggunakan teknik brainstorming siswa membuat karangan sekaligus berlomba menulis karangan narasi, sehingga kerjasama dan ketelitian juga menentukan dalam proses pembelajaran ini. Tujuan dari teknik brainstorming adalah cara pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan menantang dapat tercapai, sehingga siswa dapat memproduksi gagasan dan ide-ide sebaik-baiknya dengan kata- kata sendiri. Dalam kondisi yang sudah terkonsep seperti ini, siswa tidak akan merasa jenuh dalam menulis karangan narasi. Media pembelajaran yang tepat adalah media pembelajaran yang mampu membuat siswa merasa tertarik. Oleh karena itu, peneliti menggunakan album foto. Penggunaan album foto ditujukan untuk membuat variasi dalam pembelajaran. Biasanya guru hanya menjelaskan saja dan menggunakan buku paket dalam pembelajaran di kelas. Dalam hal ini menggunakan album foto sebagai media untuk menulis karangan narasi, dengan gambar yang ada di dalam album foto siswa akan mencari inspirasi atau gambaran mengenai karangan yang akan ditulis. Dengan ditemukannya masalah dan berbagai pertimbangan, maka dilakukan penelitian dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Brainstorming Dengan Menggunakan Media Album Foto Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalisegoro Gunungpati Kota Semarang.

1.2 Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Membaca Huruf Jawa melalui Media Permainan Papan Pemutar pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kalisegoro Gunungpati Semarang

0 8 202

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Kumesu 1 Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010 2011

0 12 234

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Crewek Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun A

1 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENERUSKAN CERITA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo Kabupaten Karanganyar Ta

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENERUSKAN CERITA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajara

0 1 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 4 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN TEKNIK TANDUR PADA SISWA KELAS VIIC Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Dengan Teknik Tandur Pada Siswa Kelas VIIC SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

0 2 15

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Kumesu 1 Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2