59
Setiap perusahaan pialang mempunyai orang yang akan memasukan semua order yang diterima ke terminal masing-masing di lantai bursa. Orang-orang yang
bertindak untuk perusahaan pialang tersebut disebut wakil perantara pedagang efek WPPE. Dengan menggunakan JATS, order-order tersebut diolah oleh
komputer yang akan melakukan matching dengan mempertimbangkan prioritas harga dan prioritas waktu. Dengan demikian, sistem perdagangan di bursa efek
adalah sistem lelang secara terbuka yang berlangsung secara terus menerus selama jam bursa. Hingga saat ini, seluruh order dari perusahaan pialang memang harus
dimasukan ke dalam sistem melalui terminal yang ada di lantai bursa. Namun, saat ini bursa efek sudah mulai menerapkan akses jarak jauh atau remote access
untuk JATS sehingga seluruh perusahaan-perusahaan pialang bisa langsung melakukan perdagangan dari luar latai bursa, bahkan dari luar Jakarta.
2.10 Kerangka Berfikir
Belajar mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai
subjek yang menerima pelajaran, sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Dua konsep tersebut menjadi terpadu
dalam satu kegiatan manakala terjadi interaksi guru dengan siswa, siswa dengan siswa pada saat pengajaran itu berlangsung Sudjana, 2014:28. Dalam kegiatan
belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu anak didiklah yang lebih
aktif, bukan guru .
Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator.
60
Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa hal yang salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran. Model pembelajaran yang efektif sangat
diperlukan untuk mengembangkan dan meningkatkan hasil belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Setiap guru dalam proses belajar mengajar senantiasa
mengharapkan anak didiknya dapat mencapai hasil belajar yang semaksimal mungkin. Untuk itu guru harus mampu memilih dan menentukan model belajar
yang tepat sehingga materi yang disajikan sesuai dengan yang diharapkan. Pemakaian model yang tepat dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran, sedangkan penggunaan model yang tidak tepat akan menghambat proses belajar mengajar.
Tingkat keberhasilan belajar siswa diukur menggunakan KKM Kriteria Ketuntasan Minimal baik secara individual maupun klasikal. KKM materi pokok
dalam penelitian ini yang ditetapkan oleh sekolah tempat penelitian yaitu SMA N 11 Semarang sebesar 75, sedangkan ketuntasan secara klasikal adalah ketika hasil
belajar 75 dari jumlah siswa mencapai KKM. Hasil belajar siswa kelas XI SMA N 11 Semarang pada materi pokok pasar modal belum optimal yaitu hasil belajar
38,3 siswa masih di bawah KKM. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan serta rendahnya antusias
siswa dalam mengikuti pembelajaran. Meskipun SMA N 11 Semarang menerapkan kurikulum 2013, namun guru mata pelajaran ekonomi masih
menerapkan model pembelajaran konvensonal. Dalam hal ini model konvensional memiliki kelebihan yaitu mudah diterapkan dan tidak memerlukan banyak waktu,
di sisi lain model ini memiliki kekurangan yaitu ada sebagian individu yang
61
kurang mendapat perhatian sehingga siswa menjadi pasif dan hasil belajar siswa kurang optimal.
Berkaitan dengan hasil belajar siswa yang kurang optimal dalam pembelajaran ekonomi maka akan digunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Game Tournament TGT dengan media permainan monopoli. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran kelompok dengan jumlah
peserta 4-6 orang dengan gagasan untuk saling memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang
maksimal. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif akan digunakan tipe TGT yaitu perlombaan antar tim dengan menggunakan media permainan monopoli.
Permainan monopoli merupakan permainan ketangkasan dalam berstrategi. Dalam memainkannya seseorang harus pandai dalam mengatur siasat, mengatur
keuangan serta mampu mengembangkan imajinasi untuk berfikir bagaimana bisa memenangkan permainan. Penerapan model ini dalam pembelajaran ekonomi
bertujuan agar siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran serta siswa diajarkan untuk bekerja dalam kelompok. Melalui model pembelajaran ini siswa
dituntut untuk terlibat secara aktif, sehingga tidak hanya bergantung pada kelompoknya. Adapun tujuannya yaitu mengembangkan media permainan
monopoli sebagai media pembelajaran serta mendeskripsikan kelayakan media permainan monopoli pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal
kelas XI IIS SMA N 11 Semarang. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament TGT
dengan media permainan monopoli sesuai dengan materi pokok pasar modal.
62
Pasar modal merupakan materi yang membutuhkan konsep yang mendalam, selain itu juga terdapat banyak teori yang membuat siswa bosan apabila
pembelajaran materi pokok pasar modal tidak menggunakan model pembelajaran yang tepat. Materi pokok pasar modal dapat dipelajari dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament TGT dengan media permainan monopoli yang memiliki karakteristik menumbuhkan sikap
aktif, kerjasama, tanggung jawab, dan mendorong siswa untuk saling membantu memahami materi.
Melalui penelitian ini akan dibuat mekanisme pembelajaran dengan menggunakan dua model pembelajaran yang diterapkan pada dua kelas, yaitu
kelas eksperimen dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media permaianan monopoli dan kelas kontrol dengan menggunakan model
pembelajaran ceramah. Nantinya hasil dari penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media permaianan monopoli akan dinilai keefektifannya.
Penlitian terdahulu mengenai TGT dan media permainan monopoli yaitu menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi tipe
Teams Games Tournaments TGT lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah Wyk, 2011. Selain itu, media
permainan monopoli sebagai media pembelajaran untuk siswa SMA kelas XI IPA pada materi sel layak dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran biologi
dengan topik sel Susanto, dkk. 2012. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa media pembelajaran monopoli
IPA tema organisasi kehidupan dapat dikatakan layak oleh pakar sesuai dengan
63
indikator kelayakan yang ditetapkan BSNP. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran monopoli IPA berpengaruh positif
terhadap peningkatan hasil belajar siswa Vikagustanti, dkk. 2014.
Dari uraian di atas kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir
SISWA Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan media permainan monopoli
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran
konvensional Hasil belajar dan efektifitas
pembelajaran Hasil belajar dan efektifitas
pembelajaran Dibandingkan
Pembelajaran dengan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Teams Game Tournament TGT dengan Media Permainan Monopoli
dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi
pokok pasar modal kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran
20142015 Pembelajaran dengan penggunaan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament TGT
dengan Media Permainan Monopoli lebih efektif meningkatkan hasil
belajar
pada mata
pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal
kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 20142015
Ha 2 Ha 1
64
2.11 Hipotesis