24
d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-
bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya
mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya
kemampuan menyusun suatu program. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.
misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk mengukur hasil belajar siswa, guru
biasanya melakukan penilaian atau evaluasi. Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik dapat dibagi menjadi 2 macam penilaian yaitu penilaian berbasis
kelas dan penilaian kompetensi. Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran, sedangkan penilaian
kompetensi merupakan penilaian formatif dan sumatif terhadap ketuntasan pencapaian hasil peserta didik setelah menyelesaikan satu materi pokok. Hasil
penilaian kompetensi inilah yang dijadikan sebagai indikator hasil belajar siswa.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Berhasil atau tidaknya pencapaian hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sudjana 2014:39-43 menyebutkan hasil belajar yang dicapai
siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang
25
dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti
dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70 dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 dipengaruhi oleh lingkungan. Di samping faktor
kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi,
faktor fisik dan psikis. Faktor tersebut menarik banyak perhatian para ahli pendidik untuk diteliti, seberapa jauh kontribusisumbangan yang diberikan oleh
faktor tersebut terhadap hasil belajar siswa. Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar
adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan, adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Ia harus
berusaha mengarahkan segala daya dan upaya untuk dapat mencapainya. Namun demikian, hasil yang dapat diraih masih juga bergantung dari
lingkungan. Artinya, ada faktor-faktor yang berada di luar dirinya yang dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah satu lingkungan
belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah ialah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya
proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Carrol Sabri, 2007:46 mengemukakan hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh
kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yakni a bakat pelajar, b waktu yang tersedia
untuk belajar, c waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, d
26
kualitas pengajaran, dan e kemampuan individu. Empat faktor yang disebut di atas a b c e berkenaan dengan kemampuan individu dan faktor d adalah faktor
di luar individu lingkungan. Salah satu yang diduga mempengaruhi kualitas pengajaran adalah variabel guru. Cukup beralasan mengapa guru mempunyai
pengaruh dominan terhadap kualitas pengajaran, sebab guru adalah sutradara dan sekaligus aktor dalam proses pengajaran. Ini tidaklah berarti mengesampingkan
variabel lain seperti buku pelajaran, alat bantu pengajaran, dan lain-lain. Dari variabel guru yang paling dominan mempengaruhi kualitas pengajaran adalah
kompetensi profesional yang dimilikinya. Di samping faktor guru, kualitas pengajaran dipengaruhi juga oleh karakteristik kelas. Variabel karakteristik kelas
antara lain: a.
Besarnya kelas Artinya, banyak sedikitnya jumlah siswa yang belajar. Ukuran yang
biasanya digunakan adalah ratio guru dengan siswa. Pada umumnya dipakai ratio 1:40, artinya satu orang guru melayani 40 siswa.
b. Suasana belajar
Suasana belajar yang demokratis akan memberi peluang mencapai hasil belajar yang optimal, dibandingkan dengan suasana belajar yang kaku,
disiplin yang ketat dengan otorisasi ada pada guru. c.
Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia Kelas harus diusahakan sebagai laboratorium belajar bagi siswa. Artinya
kelas harus menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku pelajaran, alat peraga, dan lain-lain.
27
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pengajaran di sekolah adalah karakteristik sekolah itu sendiri. Karakteristik sekolah berkaitan dengan disiplin
sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah, letak geografis sekolah, lingkungan sekolah, estetika dalam arti sekolah memberikan perasaan nyaman dan kepuasan
belajar, bersih, rapi, dan teratur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur dalam kualitas pengajaran yang berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa, yakni: kompetensi guru, karakteristik kelas, dan karakteristik sekolah.
2.4 EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN