Desain Penelitian Data dan Sumber Data Penelitian

47

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono 2012:13 penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independen tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi Sugiyono,2013:16. Langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam penelitian yaitu: 1. Menentukan fokus penelitian, yaitu analisis kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII SMP N 16 Semarang pada materi lingkaran dalam pembelajaran model TSTS dengan pendekatan scientific. 2. Menentukan subjek penelitian, yaitu 6 siswa SMP N 16 Semarang kelas VIII- G yang masing-masing diambil 2 siswa dari kelompok tinggi, sedang, dan rendah. 3. Melakukan pembelajaran model TSTS dengan pendekatan scientific. Mengamati kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran matematika model TSTS dengan pendekatan scientific. 4. Memberikan tes kemampuan komunikasi matematis tulisan dan lisan kepada siswa. 5. Menuliskan hasil tes dan pengamatan ke dalam bentuk tulisan. 6. Melakukan wawancara terhadap subyek penelitian. 7. Menganalisis data yang didapat. 8. Menarik kesimpulan dari penelitian dan memberikan saran berdasarkan hasil penelitian.

3.2. Latar Penelitian

3.2.1. Lokasi

Penelitian akan dilaksanakan di SMP 16 Semarang, kota Semarang dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS dan pendekatan pembelajaran scientific.

3.2.2. Rentang Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian akan dilakukan pada bulan Januari-Februari 2015.

3.2.3. Subjek Penelitian

Pengambilan subjek penelitian dalam peneltian ini ditentukan melalui teknik purposive sampling. Menurut Afifudin dan Saebani 2012:90 menyatakan bahwa dalam pendekatan kualitatif tidak menggunakan sampling acak, tidak menggunakan populasi dan sampel yang banyak. Sampel dipilih dengan jumlah yang tidak ditentukan, melainkan dipilih dari segi representasinya tujuan penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono 2014:53 menyebutkan bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, subjek penelitian yang menjadi sumber informasi adalah 6 siswa kelas VIII G di SMP 16 Semarang yang dirasakan cukup untuk memberikan gambaran kemampuan komunikasi matematis. Subjek tersebut terdiri dari 2 siswa dari kelompok kemampuan komunikasi matematis tinggi, 2 siswa dari kelompok kemampuan komunikasi matematis sedang, dan 2 siswa dari kelompok kemampuan komunikasi matematis rendah. Pemilihan subjek sebanyak 6 siswa tersebut dengan tujuan untuk mendeskripsikan secara detail dan serinci mungkin tentang kemampuan komunikasi matematis 6 siswa tersebut yang berada pada kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Sesuai dengan pendapat Sugiyono 2014:50 menyatakan bahawa penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi di transferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Dengan demikian, penambilan subjek sebanyak 6 siswa tersebut tidak akan digeneralisasikan ke satu kelas, melainkan ditranferkan ke tempat lain yang memiliki situasi yang memiliki kesamaan dengan situasi subjek. Pemilihan 6 subjek tersebut juga bertujuan untuk menjaring sebanyak- banyaknya informasi yang nantinya digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Seperti pendapat Moleong 2014:224 yang menyatakan bahwa pengambilan sempel dalam penelitian kualitatif adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber dan bangunannya yang akan menjadi dasar dari rancangan atau teori yang muncul. Kemudian, berikut ini akan lebih dijelaskan tujuan penentuan sampel yang selanjutnya disebut subjek penelitian yang terdiri dari 6 siswa. 1. Peneliti meyakini bahwa pencapaian indikator kemampuan komunikasi matematis siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah berbeda- beda. 2. Peneliti meyakini bahwa hambatan untuk mencapai kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki setiap siswa pada kemampuan tinggi, sedang, dan rendah berbeda-beda meskipun pada tingkat kemampuan yang samapun bisa terjadi perbedaan hambatan. 3. Secara umum, pemilihan subjek sebanyak 6 siswa yang terdiri dari tiga kelompok tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran kemampuan komunikasi matematis siswa beserta hambatan dalam pencapaiannya berdasarkan tingkat kemampuan intelektual yang berbeda secara holistik.

3.3. Data dan Sumber Data Penelitian

Data merupakan hal yang terpenting dalam suatu penelitian. Tanpa adanya data maka suatu penelitian tidak akan berjalan. Data dapat diperoleh dari sumber data. Sumber data dibedakan menjadi dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memeberikan data kepada pengumpul data. Pada penelitian yang akan dilaksanakan ini, menggunakan sumber data primer.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

6 25 59

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Komunikasi Matematis dan Motivasi Siswa

0 3 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Dalam Meningkatkan Keaktifan Dan Kemampuan Komunikasi Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII Semes

0 3 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VIII 4 SMP NEGERI 3 SURAKARTA SKRIPSI

0 0 16