menanam rumput tersebut. Penyelesaian:
Diketahui :
= =
= ��� � � �
=
Ditanya:
Seluruh biaya yang dikeluarkan...?
Jawab:
��� � � � � � � =
� � � − � �
× = × − �
× =
× − , ×
× =
− ,
× =
, × = .
. Jadi, biaya yang diperlukan Rp 13.191.920,00
2.1.6 Model Pembelajaran Two Stay Two Stray
Sulisworo 2014 berpendapat bahwa Two Stay-Two Stray TS-TS is one of types of cooperative learning model. Difference to the other type of cooperative
learning, the structure of Two Stay-Two Stray provides opportunities to submit work or information to the other groups. The sharing activities familiarize
students to respect the each other opinions. Student can learn to express their opinions to others. Maode 2015 menuliskan bahwa Two Stay Two Stray TSTS
was developed by Spencer Kagan 1992. This method is commonly used for all subjects and students’ level. This method enables the students to share information
to the other groups. Lie 2010:61 mengemukakan bahwa Model Two Stay Two Stray TSTS
merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat memberikan kesempatan kepada kelompok yang berdiskusi untuk membagi hasil dan informasi
kepada kelompok lain. Model pembelajaran ini menuntut siswa lebih aktif dalam proses belajar. Sintaks TSTS secara garis besar adalah dengan kerja kelompok,
dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua orang lainnya tetap di kelompoknya untuk menerima dua orang dari kelompok lain, kerja kelompok, kembali ke
kelompok asal, kerja kelompok, laporan kelompok. Proses pembelajaran dengan model ini siswa dituntut untuk bekerjasama
dengan baik antar sesama teman dalam satu kelompok maupun berbeda kelompok. Seperti halnya di dalam kehidupan nyata manusia hidup sebagai
makhluk sosial yang berarti bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Berikut sintaks model two stay two stray dalam La Rudi 2013: a
Fase 1: Menyampaikan apresepsi dan memotivasi siswa Guru menyampaikan apresepsi dan motivasi siswa belajar
b Fase 2:Mengecek pemahaman dasar siswa
Guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang materi yang diajarkan.
c Fase 3:Menyajikan materi
Guru menyajikan materi yang diajarkan. d
Fase 4:Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok belajar dimana setiap
kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Dua oarang siswa bertamu ke kedua kelompok yang berbeda dan 2 orang lainnya tetap berada pada kelompoknya
untuk menerima tamu dan setelah selesai membahas materi yang disajikan siswa kembali ke kelompok asalnya.
e Fase 5:Membimbing kelompok
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat siswa mengerjakan LKS, kemudian membimbing kelompok untuk melakukan pertukaran
kelompok. f
Fase 6:Presentase hasil kerja dan Evaluasi Guru mengevakuasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari dengan
cara memberi kesempatan pada setiap kelompok untuk mempresentasikan dan menyimpulkan hasil kerja mereka.
g Fase 7:Memberikan penghargaan
Guru menghargai hasil kerja kelompok dengan memberi penghargaan pada kelompok yang memperoleh skor tertinggi.
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing- masing. Berikut ini merupakan kelebihan model kooperatif tipe TSTS menurut
Kensiwi 2013.
1 Memberikan kesempatan terhadap peserta didik untuk menentukan konsep
sendri dengan cara memecahkan masalah 2
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menciptakan kreatifitas dalam melakukan komunikasi dengan teman sekelompok.
3 Membiasakan peserta didik untuk bersikap terbuka terhadap teman.
4 Meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
5 Membantu guru dalam pencapaian pembelajaran, karena langkah
pembelajaran kooperatif tipe TSTS mudah diterapkan di sekolah.
2.1.7 Pendekatan Scientific