Gambaran Umum SMA Methodist 4 Medan Analisis Multivariat

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum SMA Methodist 4 Medan

Penelitian ini dilakukan di SMA Methodist 4 Medan yang terletak di Jalan Pekong 31 Kecamatan Medan Polonia Kota Medan. Akte pendirian sekolah ini bernomor 52 tertanggal 30 Januari 1999 dengan nomor sekolah swasta 304076004253. Sekolah ini berdiri tahun 2002 dengan akreditasi baik atau “B”. Luas tanah kompleks sekolah SMA metodist 4 adalah 201 m 2 . Sekolah ini memiliki 3 ruang kelas sebagai tempat proses belajar mengajar. Selain itu, sekolah ini juga dilengkai dengan 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium ilmu pegetahuan alam dan 1 ruang komputer. Sekolah Methodist 4 Medan memiliki sumber daya manusia penunjang proses belajar megajar yang terdiri dari 8 guru tetap, serta 7 guru tidak tetap. Selain itu untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar serta administrasi, sekolah ini memiliki 10 orang staf tata usaha. Sekolah ini dipimpin oleh Jansen, S.Si sebagai kepala sekolah. Jumlah uang sekolah pada sekolah ini adalah Rp. 178.740,- per tahunnya pada tahun ajaran 20082009. Sedangkan pada tahun ajaran 20092010, jumlah uang sekolahnya adalah Rp. 178.920. Universitas Sumatera Utara

4.2. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel penelitian ini, baik variabel independen dan variabel dependen penelitian. 4.2.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di SMA Methodist 4 Medan No. Variabel Penelitian Jumlah n Persentase 1. Kelas X 22 50 XI 22 50 Jumlah 44 100 2. Jenis Kelamin Laki-laki 24 54,5 Perempuan 20 45,5 Jumlah 44 100 3. Umur 17 tahun 24 54,5 ≥ 17 tahun 20 45,5 Jumlah 44 100 4. Pendidikan terakhir Ayah Rendah SD dan SMP 22 50 Tinggi SMA dan PT 22 50 Jumlah 44 100 5. Pendidikan terakhir Ibu Rendah SD dan SMP 18 40,9 Tinggi SMA dan PT 26 59,1 Jumlah 44 100 Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa siswa SMA Methodist 4 Medan yang duduk di kelas X berjumlah 22 orang 50, sedangkan yang duduk di kelas XI juga berjumlah 22 orang 50. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan jenis kelamin, persentase responden dengan jenis kelamin tertinggi adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 54,5 24 orang, dibandingkan dengan persentase jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 45,5 20 orang. Berdasarkan umur, persentase responden dengan kelompok umur tertinggi adalah umur 17 tahun yaitu sebesar 54,5 24 orang, sedangkan persentase kelompok umur ≥ 17 tahun yaitu sebesar 45,5 20 orang. Berdasarkan pendidikan terakhir ayah, persentase responden dengan pendidikan terakhir ayah sama besar pada pendidikan rendah SD dan SMP dan pendidikan tinggi SMA dan PT yaitu sebesar 50 masing-masing 22 orang. Berdasarkan pendidikan terakhir ibu, persentase responden dengan pendidikan terakhir ibu tertinggi pada pendidikan tinggi SMA dan PT yaitu sebesar 59,1 26 orang dibandingkan dengan pendidikan rendah SD dan SMP yaitu sebesar 40,9 18 orang. Universitas Sumatera Utara

4.2.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden terhadap

Internet Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden terhadap Internet di SMA Methodist 4 Medan No. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Jumlah n Persentase 1. Pengetahuan Baik 25 56,8 Tidak Baik 19 43,2 Jumlah 44 100 2. Sikap Baik 20 45,5 Tidak Baik 24 54,5 Jumlah 44 100 3. Tindakan Baik 18 40,9 Tidak Baik 26 59,1 Jumlah 44 100 Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan pengetahuan responden mengenai internet, persentase responden dengan pengetahuan mengenai internet tertinggi pada responden dengan pengetahuan yang baik mengenai internet yaitu sebesar 56,8 25 orang dibandingkan dengan responden dengan pengetahuan yang tidak baik mengenai internet yaitu sebesar 43,2 19 orang. Berdasarkan sikap responden mengenai internet, persentase responden dengan sikap mengenai internet tertinggi pada responden dengan sikap yang Tidak Baik mengenai internet yaitu sebesar 54,5 24 orang dibandingkan dengan responden dengan sikap yang baik mengenai internet yaitu sebesar 45,5 20 orang. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tindakan responden mengenai internet, persentase responden dengan tindakan mengenai internet tertinggi pada responden dengan tindakan yang Tidak Baik mengenai internet yaitu sebesar 59,1 26 orang dibandingkan dengan responden dengan tindakan yang baik mengenai internet yaitu sebesar 40,9 18 orang.

4.2.3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden terhadap

TV Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden terhadap TV di SMA Methodist 4 Medan No. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Jumlah n Persentase 1. Pengetahuan Baik 29 65,9 Tidak Baik 15 34,1 Jumlah 44 100 2. Sikap Baik 28 63,6 Tidak Baik 16 36,4 Jumlah 44 100 3. Tindakan Baik 26 59,1 Tidak Baik 18 40,9 Jumlah 44 100 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pengetahuan responden mengenai TV, persentase responden dengan pengetahuan mengenai TV tertinggi pada responden dengan pengetahuan yang baik mengenai TV yaitu sebesar 65,9 29 orang dibandingkan dengan responden dengan pengetahuan yang Tidak Baik mengenai TV yaitu sebesar 34,1 15 orang. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan sikap responden mengenai TV, persentase responden dengan sikap mengenai TV tertinggi pada responden dengan sikap yang baik mengenai TV yaitu sebesar 63,6 28 orang dibandingkan dengan responden dengan sikap yang Tidak Baik mengenai TV yaitu sebesar 36,4 16 orang. Berdasarkan tindakan responden mengenai TV, persentase responden dengan tindakan mengenai TV tertinggi pada responden dengan tindakan yang baik mengenai TV yaitu sebesar 59,1 26 orang dibandingkan dengan responden dengan tindakan yang Tidak Baik mengenai internet yaitu sebesar 40,9 18 orang.

4.2.4. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Media Televisi dan Internet

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Media Televisi dan Internet oleh Responden di SMA Metodist 4 Medan No. Pemanfaatan Media Televisi dan Internet Jumlah n Persentase 1 Baik 20 45,5 2 Tidak Baik 24 54,5 Jumlah 44 100 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pemanfaatan media televisi dan internet responden, persentase pemanfaatan media televisi dan internet tertinggi pada pemanfaatan media televisi dan internet yan tidak baik yaitu sebesar 54,5 24 orang dibandingkan dengan pemanfaatan media televisi dan internet Baik yaitu sebesar 45,5 20 orang. Universitas Sumatera Utara

4.2.5. Distribusi Frekuensi Tindakan Orang Tua terhadap Media ke Siswa SMA Methodist 4 Medan

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Tindakan Orang Tua kepada Responden di SMA Methodist 4 Medan No. Tindakan Orang Tua Jumlah n Persentase 1 Baik 26 59,1 2 Tidak Baik 18 40,9 Jumlah 44 100 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa tindakan orang tua terhadap media, persentase tindakan orang tua terhadap media kepada reponden tertinggi pada tindakan orang tua yang baik yaitu sebesar 59,1 26 orang dibandingkan dengan tindakan yang Tidak Baik yaitu sebesar 40,9 18 orang.

4.2.6. Distribusi Frekuensi Tindakan Teman Sebaya terhadap Media ke Siswa SMA Methodist 4 Medan

Tabel 4.7. Distribusi Tindakan Teman Sebaya kepada Responden di SMA Methodist 4 Medan No. Tindakan Teman Sebaya Jumlah n Persentase 1 Baik 28 63,6 2 Tidak Baik 16 36,4 Jumlah 44 100 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa tindakan teman sebaya terhadap responden, persentase tindakan teman sebaya kepada reponden tertinggi pada tindakan teman sebaya yang baik yaitu sebesar 53,6 28 orang dibandingkan dengan tindakan yang Tidak Baik yaitu sebesar 36,4 16 orang. Universitas Sumatera Utara 4.2.7. Distribusi Frekuensi Perilaku Seksual Remaja SMA Methodist 4 Medan Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Perilaku Seksual Remaja SMA Methodist 4 Medan No. Perilaku Seksual Remaja Jumlah n Persentase 1 Baik 19 43,2 2 Tidak Baik 25 56,8 Jumlah 44 100 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat kita ketahui bahwa perilaku seksual remaja, persentase perilaku seksual reponden tertinggi pada perilaku yang Tidak Baik yaitu sebesar 56,8 25 orang dibandingkan dengan perilaku yang baik yaitu sebesar 43,2 19 orang. 4.3. Analisis Bivariat 4.3.1. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Tabel 4.9. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Perilaku Seksual Remaja Tidak Baik Baik Total No. Jenis Kelamin f f f χ 2 p 1 Laki-laki 13 54,2 11 45,8 24 100 0,151 2 Perempuan 12 60 8 40 20 100 0,697 Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.9 dapat diketahui persentase responden pada jenis kelamin laki-laki tertinggi dengan perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 54,2 13 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 45,8 11 orang. Persentase responden pada jenis kelamin perempuan Universitas Sumatera Utara tertinggi dengan perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 60 12 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 40 8 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 terdapat nilai p=0,697 p0,05, artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin siswa dengan perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan. Karena nilai p 0,25, maka variabel jenis kelamin tidak masuk ke dalam model analisis multivariat.

4.3.2. Tabulasi Silang Umur dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan

Tabel 4.10. Tabulasi Silang Umur dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Perilaku Seksual Remaja Tidak Baik Baik Total No. Umur f f f χ 2 p 1 17 tahun 13 54,2 11 45,8 24 100 0,151 2 ≥ 17 tahun 12 60 8 40 20 100 0,697 Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.10 dapat diketahui persentase responden pada umur 17 tahun tertinggi dengan perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 54,2 13 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 45,8 11 orang. Persentase responden pada umur ≥ 17 tahun tertinggi dengan perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 60 12 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 40 8 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 terdapat nilai p=0,697 p0,05, artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna Universitas Sumatera Utara antara umur siswa dengan perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan. Karena nilai p 0,25, maka variabel jenis kelamin tidak masuk ke dalam model analisis multivariat.

4.3.3. Tabulasi Silang Pendidikan Terakhir Ayah dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan

Tabel 4.11. Tabulasi Silang Pendidikan Terakhir Ayah dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Perilaku Seksual Remaja Tidak Baik Baik Total No. Pendidikan Terakhir Ayah f f f χ 2 p 1 Rendah SD dan SMP 13 59,1 9 40,9 22 100 0,151 2 Tinggi SMA dan PT 12 54,5 10 45,5 22 100 0,761 Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.11 dapat diketahui persentase responden dengan pendidikan terkahir ayah rendah tertinggi dengan perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 59,1 13 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 40,9 9 orang. Persentase responden dengan pendidikan terakhir ayah tinggi tertinggi dengan perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 54,5 12 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 45,5 10 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 terdapat nilai p=0,761 p0,05, artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan terakhir ayah dengan perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan. Karena nilai p 0,25, maka variabel pendidikan terakhir ayah tidak masuk ke dalam model analisis multivariat. Universitas Sumatera Utara

4.3.4. Tabulasi Silang Pendidikan Terakhir Ibu dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan

Tabel 4.12. Tabulasi Silang Pendidikan Terakhir Ibu dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Perilaku Seksual Remaja Tidak Baik Baik Total No. Pendidikan Terakhir Ibu f f f χ 2 p 1 Rendah SD dan SMP 12 66,7 6 33,3 18 100 1,204 2 Tinggi SMA dan PT 13 50 13 50 26 100 0,272 Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.12 dapat diketahui persentase responden dengan pendidikan terkahir ibu rendah tertinggi dengan perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 66,7 12 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 33,3 6 orang. Persentase responden dengan pendidikan terakhir ibu tinggi sama tinggi perilaku seksual yang Tidak Baik dan baik yaitu sebesar 50 masing-masing 13 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 terdapat nilai p=0,272 p0,05, artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan terakhir ibu dengan perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan. Karena nilai p 0,25, maka variabel pendidikan terakhir ibu tidak masuk ke dalam model analisis multivariat. Universitas Sumatera Utara 4.3.5. Tabulasi Silang Pengetahuan terhadap Internet dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Tabel 4.13. Tabulasi Silang Pengetahuan terhadap Internet dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Perilaku Seksual Remaja Tidak Baik Baik Total No. Pengetahuan terhadap Internet f f f χ 2 p 1 Tidak Baik 14 73,3 5 26,3 19 100 3,877 2 Baik 11 44 14 56 25 100 0,049 Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.13 dapat diketahui persentase responden dengan pengetahuan terhadap internet Tidak Baik tertinggi pada perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 73,3 14 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 26,3 5 orang. Persentase responden dengan pengetahuan terhadap internet baik tertinggi pada perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 56 14 orang dibandingkan dengan responden dengan perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 44 11 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 terdapat nilai p=0,049 p0,05, artinya terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan terhadap internet dengan perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan. Karena nilai p 0,25, maka variabel pengetahuan terhadap internet masuk ke dalam model analisis multivariat. Universitas Sumatera Utara

4.3.6. Tabulasi Silang Sikap terhadap Internet dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan

Tabel 4.14. Tabulasi Silang Sikap terhadap Internet dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Perilaku Seksual Remaja Tidak Baik Baik Total No. Sikap terhadap Internet f f f χ 2 p 1 Tidak Baik 17 70,8 7 29,2 24 100 4,227 2 Baik 8 40 12 60 20 100 0,040 Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.14 dapat diketahui persentase responden dengan sikap terhadap internet Tidak Baik tertinggi pada perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 70,8 17 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 29,2 7 orang. Persentase responden dengan sikap terhadap internet baik tertinggi pada perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 60 12 orang dibandingkan dengan responden dengan perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 40 8 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 terdapat nilai p=0,040 p0,05, artinya terdapat hubungan yang bermakna antara sikap terhadap internet dengan perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan. Karena nilai p0,25, maka variabel sikap terhadap internet masuk ke dalam model analisis multivariat. Universitas Sumatera Utara 4.3.7. Tabulasi Silang Tindakan terhadap Internet dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Tabel 4.15. Tabulasi Silang Tindakan terhadap Internet dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Perilaku Seksual Remaja Tidak Baik Baik Total No. Tindakan terhadap Internet f f f χ 2 p 1 Tidak Baik 20 76,9 6 23,1 26 100 10,471 2 Baik 5 27,8 13 72,2 18 100 0,001 Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.15 dapat diketahui persentase responden dengan tindakan terhadap internet Tidak Baik tertinggi pada perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 76,9 20 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 23,1 6 orang. Persentase responden dengan tindakan terhadap internet baik tertinggi pada perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 72,2 13 orang dibandingkan dengan responden dengan perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 27,8 5 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 terdapat nilai p=0,001 p0,05, artinya terdapat hubungan yang bermakna antara tindakan terhadap internet dengan perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan. Karena nilai p0,25, maka variabel tindakan terhadap internet masuk ke dalam model analisis multivariat. Universitas Sumatera Utara

4.3.8. Tabulasi Silang Pengetahuan terhadap TV dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan

Tabel 4.16. Tabulasi Silang Pengetahuan terhadap TV dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Perilaku Seksual Remaja Tidak Baik Baik Total No. Pengetahuan terhadap TV f f f χ 2 p 1 Tidak Baik 10 66,7 5 33,3 15 100 0,900 2 Baik 15 51,5 14 48,3 29 100 0,343 Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.16 dapat diketahui persentase responden dengan pengetahuan terhadap TV Tidak Baik tertinggi pada perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 66,7 10 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 33,3 5 orang. Persentase responden dengan pengetahuan terhadap TV baik tertinggi pada perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 51,5 15 orang dibandingkan dengan responden dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 48,3 14 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 terdapat nilai p=0,343 p0,05, artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan terhadap TV dengan perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan. Karena nilai p 0,25, maka variabel pengetahuan terhadap TV tidak masuk ke dalam model analisis multivariat. Universitas Sumatera Utara

4.3.9. Tabulasi Silang Sikap terhadap TV dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan

Tabel 4.17. Tabulasi Silang Sikap terhadap TV dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Perilaku Seksual Remaja Tidak Baik Baik Total No. Sikap terhadap TV f f f χ 2 p 1 Tidak Baik 10 62,5 6 37,5 16 100 0,331 2 Baik 15 53,6 13 46,4 28 100 0,565 Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.17 dapat diketahui persentase responden dengan sikap terhadap TV Tidak Baik tertinggi pada perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 62,5 10 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 37,5 6 orang. Persentase responden dengan sikap terhadap TV baik tertinggi pada perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 53,6 15 orang dibandingkan dengan responden dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 46,4 13 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 terdapat nilai p=0,565 p0,05, artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap terhadap TV dengan perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan. Karena nilai p 0,25, maka variabel sikap terhadap TV tidak masuk ke dalam model analisis multivariat. Universitas Sumatera Utara

4.3.10. Tabulasi Silang Tindakan terhadap TV dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan

Tabel 4.18. Tabulasi Silang Tindakan terhadap TV dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Perilaku Seksual Remaja Tidak Baik Baik Total No. Tindakan terhadap TV f f f χ 2 p 1 Tidak Baik 14 77,8 4 22,2 18 100 5,454 2 Baik 11 42,3 15 57,7 26 100 0,020 Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.18 dapat diketahui persentase responden dengan tindakan terhadap TV Tidak Baik tertinggi pada perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 77,8 14 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 22,2 4 orang. Persentase responden dengan tindakan terhadap TV baik tertinggi pada perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 57,7 15 orang dibandingkan dengan responden dengan perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 42,3 11 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 terdapat nilai p=0,020 p0,05, artinya terdapat hubungan yang bermakna antara tindakan terhadap TV dengan perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan. Karena nilai p0,25, maka variabel tindakan terhadap TV masuk ke dalam model analisis multivariat. Universitas Sumatera Utara

4.3.11. Tabulasi Silang Pemanfaatan Media Televisi dan Interet dengan Perilaku

Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Tabel 4.19. Tabulasi Silang Pemanfaatan Media Televisi dan Internet dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Perilaku Seksual Remaja Tidak Baik Baik Total No. Pemanfaatan Media Televisi dan Internet f f f χ 2 p 1 Tidak Baik 15 62,5 9 37,5 24 100 0,695 2 Baik 10 50 10 50 20 100 0,405 Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.19 dapat diketahui persentase pemanfaatn media TV dan internet yang tidak baik tertinggi pada perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 62,5 15 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 37,5 9 orang. Persentase responden dengan pemanfaatn media TV dan internet yang baik sama tinggi pada perilaku seksual yang Tidak Baik dan baik yaitu sebesar 50 10 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 terdapat nilai p=0,405 p0,05, artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pemanfaatn media TV dan internet dengan perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan. Karena nilai p0,25, maka variabel pemanfaatan media TV dan internet tidak masuk ke dalam model analisis multivariat. Universitas Sumatera Utara 4.3.12. Tabulasi Silang Tindakan Orang Tua terhadap Media dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Tabel 4.20. Tabulasi Silang Tindakan Orang Tua terhadap Media dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Perilaku Seksual Remaja Tidak Baik Baik Total No. Tindakan Orang Tua terhadap Media f f f χ 2 p 1 Tidak Baik 11 61,1 7 38,9 18 100 0,229 2 Baik 14 53,8 12 46,2 26 100 0,632 Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.20 dapat diketahui persentase responden dengan tindakan orang tua terhadap media Tidak Baik tertinggi pada perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 61,1 11 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 38,9 7 orang. Persentase responden dengan tindakan orang tua terhadapa media baik tertinggi pada perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 53,8 14 orang dibandingkan dengan responden dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 46,2 12 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 terdapat nilai p=0,632 p0,05, artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tindakan orang tua terhadap media dengan perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan. Karena nilai p0,25, maka variabel tindakan orang tua terhadap media tidak masuk ke dalam model analisis multivariat. Universitas Sumatera Utara 4.3.13. Tabulasi Silang Tindakan Teman Sebaya terhadap Media dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Tabel 4.21. Tabulasi Silang Tindakan Teman Sebaya dengan Perilaku Seksual Siswa SMA Methodist 4 Medan Perilaku Seksual Remaja Tidak Baik Baik Total No. Tindakan Teman Sebaya f f f χ 2 p 1 Tidak Baik 14 87,5 2 12,5 16 100 9,647 2 Baik 11 39,3 17 60,7 28 100 0,002 Hasil tabulasi silang pada Tabel 4.19 dapat diketahui persentase responden dengan tindakan teman sebaya Tidak Baik tertinggi pada perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 87,5 14 orang dibandingkan dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 12,5 2 orang. Persentase responden dengan tindakan teman sebaya baik tertinggi pada perilaku seksual yang Tidak Baik yaitu sebesar 60,7 17 orang dibandingkan dengan responden dengan perilaku seksual yang baik yaitu sebesar 39,3 17 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 terdapat nilai p=0,002 p0,05, artinya terdapat hubungan yang bermakna antara tindakan teman sebaya dengan perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan. Karena nilai p0,25, maka variabel tindakan orang tua terhadap media masuk ke dalam model analisis multivariat. Universitas Sumatera Utara

4.4. Analisis Multivariat

Pada penelitian ini, variabel independen yang memenuhi kriteria kemaknaan P 0,25 statistik dimasukkan ke dalam model, yaitu pengetahuan terhadap internet, sikap terhadap internet, tindakan terhadap TV dan tindakan teman sebaya. Hasil dari analisis multivariat dengan uji regresi logistik berganda dapat dilihat pada tabel 4.9. di bawah ini: Tabel 4.20. Identifikasi Variabel Dominan Perilaku Seksual di SMA Methodist 4 Medan Variabel β Koef. Regresi S.E Wald P Constant 0,589 2,476 0,057 0,812 Pengetahuan terhadap Internet -0,718 0,863 0,693 0,405 Sikap terhadap internet -1,015 0,854 1,412 0,235 Tindakan terhadap TV -2,239 0,938 5,696 0,017 Tindakan teman sebaya 2,806 1,006 7,783 0,005 = Signifikan Berdasarkan Tabel 4.20. di atas dapat diketahui ada dua variabel penelitian, yaitu tindkan responden terhadap TV dan tindakan teman sebaya yang memiliki pengaruh p 0,05 terhadap perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan. Variabel dominan yang memiliki pengaruh paling besar terhadap perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan adalah variabel tindakan teman sebaya, karena memiliki nilai koefisien regresi β yang paling besar, yaitu 2,806. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Faktor Predisposisi terhadap Perilaku Seksual di SMA Methodist 4 Medan

Analisis pengaruh faktor predisposisi terhadap perilaku seksual di SMA Methodist 4 Medan meliputi variabel umur, jenis kelamin, pengetahuan, sikap dan tindakan.

a. Pengaruh Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Internet terhadap Perilaku

Seksual di SMA Methodist 4 Medan Berdasarkan analisis bivariat antara tingkat pengetahuan remaja tentang internet dengan perilaku seksual di SMA Methodist 4 Medan, diperoleh nilai probabilitasnya p = 0,049 p0,05, artinya terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang internet dengan perilaku seksual remaja di SMA Methodist 4 Medan. Hasil penelitian ini sesuai dengan Prihatin, N.S 2008 tentang hubungan antara asupan muatan seksual pada televisi dan internet dengan perilaku seksual remaja SMA Negeri I Lhoksumawe bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara asupan seks dari media internet dengan perilaku seksual remaja p=0,04. Dimana internet ini adalah media yang paling efektif dan mudah untuk didapatkan dan diakses oleh siapa saja, walaupun tak dapat dipungkiri bahwa karena adanya kebebasan ini dapat terjadi penyalahgunaan fasilitas internet sebagai sarana untuk kriminalitas atau asusila, siswa yang baru mengenal internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk Universitas Sumatera Utara