Remaja Ditinjau dari Pengaruh Lingkungan

2.1.4. Remaja Ditinjau dari Pengaruh Lingkungan

Perkembangan remaja tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor, tetapi banyak faktor di dalam kehidupan remaja. Dalam pertumbuhan dan perkembangan juga dipengaruhi oleh keluarga, teman sebaya, teman sekolah, lingkungan agama, dan masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka. Gambar 2.1 Bronfenbrenner’s Ecological System Paquette Ryan, 2001 Teori ini memandang perkembangan remaja di dalam konteks sistem hubungan yang membentuk lingkungan remaja. Menurut teori Ecological System yang dikembangkan oleh Bronfenbrenner’s menyatakan bahwa anak remaja tidak tumbuh dalam suatu isolasi, remaja berkembang dengan lingkungan yang luas. Pada lapisan yang paling dalam adalah remaja yang memiliki temperamen, kesehatan fisik, ilmu dan kemampuannya masing-masing. Lapisan selanjutnya adalah merupakan lingkungan mikrosistem. Struktur pada mikrosistem meliputi keluarga, sekolah, teman Universitas Sumatera Utara sebaya, lingkungan agama. Pada tingkat ini, hubungan yang ada memiliki akibat dalam dua arah baik dari remaja maupun ke remaja Paquette Ryan, 2001. Lingkungan mesosistem merupakan lapisan kedua yang menyediakan hubungan antar struktur mikrosistem remaja. Sebagai contoh hubungan antara guru remaja dengan orangtuanya, antara tempat ibadah dengan remaja dengan lingkungan di sekitarnya. Lapisan selanjutnya merupakan lingkungan makrosistem, lapisan ini dianggap sebagai lapisan paling luar pada lingkungan anak. Lapisan ini terdiri dari nilai budaya, adat, hukum, mass media, ekonomi. Faktor-faktor ini mempengaruhi perkembangan dan dampak secara tidak langsung terhadap kehidupan remaja. Semua lapisan mempunyai pengaruh di dalam pertumbuhan dan perkembangan remaja Paquette Ryan, 2001. Secara umum dapat dikatakan bahwa perkembangan yang sehat adalah bilamana anak tumbuh menjadi seorang remaja yang sehat fisik maupun psikologis serta terhindar dari cacat sosial seperti kecanduan narkoba, tindakan kriminal dan lain-lainnya. Secara seksual perkembangan yang dianggap berhasil meliputi membangun hubungan antar remaja yang akrab dan kasih tanpa sampai terjadi kehamilan yang tidak dikehendaki atau terjangkit penyakit menular seksual Duarsa, 2007. Perkembangan moral dan religi merupakan bagian yang cukup penting dalam jiwa remaja. Sebagian orang berpendapat bahwa moral dan religi bisa mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak dewasa. Dengan demikian remaja tidak melakukan hal-hal yang merugikan atau bertentangan dengan kehendak atau pandangan Universitas Sumatera Utara masyarakat. Di sisi lain, tiada moral dan religi ini seringkali dituding sebagai faktor penyebab meningkatnya kenakalan remaja Sarwono, 2006. Dari semua faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan remaja dapat disimpulkan bahwa, faktor orang tua dan teman sebaya merupakan salah satu faktor yang terdekat dengan kehidupan remaja. Untuk lebih jelasnya diungkapkan sebagai berikut :

a. Orang tua