Kuesioner Pendahuluan Skala Instrumen

- Rating Scale skala bertingkat, yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan misalnya mulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju.

2. Wawancara dengan Responden

Wawancara interview merupakan cara pengumpulan data dengan menanyakan langsung kepada informan atau pihak yang kompeten dalam suatu permasalahan. Pertanyaan yang diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu yang diarahkan pada informasi untuk topik yang akan digarap. Dalam menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan, penanya tidak semata-mata bergantung pada pertanyaan tersebut, tetapi bila ada informasi yang menarik dan perlu diketahui lebih lanjut, maka penanya boleh saja mengajukan pertanyaan di luar daftar yang telah disiapkan. Dalam wawancara, hasil yang diperolehh dapat dipertanggungjawabkan secara kualitatif dan memiliki nilai yang tinggi. Semua kesalahpahaman dapat dihindari, pertanyaan yang disiapkan dapat dijelaskan oleh informan dengan penjelasan tambahan dan tiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut. Di pihak lain, wawancara memiliki kelemahan, yaitu data atau informasi yang dikumpulkan akan terbatas dan bila harus dilakukan dalam suatu wilayah yang luas akan memakan biaya dan waktu yang besar.

3.4. Kuesioner Pendahuluan

Kuisioner pendahuluan diadakan untuk menyempurnakan kuisioner, dari sisi isi, desain, validitas, dan keandalan. Kuisioner pendahuluan dapat dilakukan Universitas Sumatera Utara dengan berdiskusi sesama anggota tim riset atau uji coba wawancara dengan 10- 30 responden. 3 Aaker dalam bukunya, Marketing Research, ” fiveteen 15 is sufficient for a short and straight forward questionnaire while twenty five 25 may be needed if the questionnaire is long and complex with many branches and multiple options”

3.5. Skala Instrumen

4 Banyak ragam alat ukur instrumen yang digunakan untuk penelitian. Masing-masing alat ukur kelebihan dan kekuatan. Beberapa jenis skala instrumen adalah sebagai berikut: 1. Skala Likert Skala Likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju – tidak setuju, senang – tidak senang dan baik – tidak baik. Responden diminta mengisi pernyataan dalam skala ordinal berbentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu – bisa 5, 7 agar dapat menampung kategori yang “netral” dengan mengambil posisi tengah atau memasukkan kategori “tidak tahu”. Untuk membuat skala Likert, langkah-langkah yang dilakukan adalah : a. Kumpulkan sejumlah pernyataan yang sesuai dengan sikap yang akan diukur dan dapat diidentifikasikan dengan jelas positif atau negatif. b. Berikan pernyataan-pernyataan di atas kepada sekelompok responden untuk diisi dengan benar. 3 Prima Ariestonandri. Marketing Research For Beginner Penerbit Andi, Yogyakarta, p.90 4 Bilson Simamamora, Riset Pemasaran, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004, p.156 Universitas Sumatera Utara c. Respon dari tiap pernyataan dihitung dengan cara menjumlahkan angka-angka dari setiap pernyataan sedemikian rupa sehingga respon yang berada pada posisi yang sama akan menerima secara konsisten nilai angka yang selalu sama. Misalnya bernilai 5 untuk yang sangat positif dan bernilai 1 untuk yang sangat negatif. Hasil hitung akan mendapatkan skor tiap-tiap pernyataan dan skor total, baik untuk tiap responden maupun secara total untuk seluruh responden. d. Mencari pernyataan-pernyataan yang tidak dapat dipakai dalam penelitian, patokannya adalah : - Pernyataan yang tidak diisi lengkap oleh responden. ‐ Pernyataan yang secara total responden tidak menunjukkan korelasi yang substansial dengan nilai totalnya. - Pernyataan-pernyataan hasil saringan akhir akan membentuk skala Likert yang dapat dipakai untuk mengukur skala sikap, serta menjadi kuesioner baru untuk pengumpulan data berikutnya. Dalam menggunakan skala Likert untuk riset pemasaran dijumpai kelebihan dan kelemahan yaitu antara lain: 5 Kelebihan skala Likert: - Alasan kemudahan pembuatan - Interval respons yang lebih besar yang membuat skala ini dapat memberi keterangan yang nyata dan tegas mengenai pendapat responden 5 Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Sitinjak. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas Dan Perilaku Merek Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama,2001, p.41 Universitas Sumatera Utara - Reliabilitas yang relatif tinggi makin banyak jumlah item, makin berkurang reliabilitasnya - Dapat memperlihatkan beberapa responsi alternatif konsumen terhadap karakteristik produk sangat setuju, setuju, bimbang, tidak setuju, sangat tidak setuju Kelemahan skala Likert: - Karena ukuran yang digunakan adalah ukuran ordinal, skala Likert hanya dapat mengurutkan tingkat tanggapan individu dalam skala tetapi tidak dalap dilakukan perbandingan berapa kali satu individu lebih baik dari individu lain. - Kadangkala skor total tidak memberi arti yang jelas karena banyak pola tanggapan terhadap beberapa item akan memberikan skor yang sama. - Validitas skala Likert masih memerlukan penelitian empiris. 2. Skala Dikotomi Skala dikotomi sering disebut juga skala Gutman. 6 Skala ini hanya meyediakan dua pilihan, ya dan tidak. Dengan sendirinya menghasilkan data nominal. Skala ini membutuhkan jawaban yang tegas sehingga tidak menyediakan pilihan ragu-ragu ataupun netral. Saat menggunakan Cochran Q Test misalnya, skala semacam inilah yang dibutuhkan. Contoh skala dikotomi yakni : 6 Bilson Simamamora Analisis Multivariat Pemasaran, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004, p.21 Universitas Sumatera Utara “ Apakah anda mempertimbangkan reputasi bank saat memilih bank tempat anda menabung?”

a. Ya