Kuisioner Ekuitas Merek LANDASAN TEORI

diminta meresponmenjawab sesuai dengan kecenderungan sikapnya untuk kemudian diberi kodenilai peringkat oleh peneliti, namun demikian terdapat para pakar yang menganggapnya sebagai Skala Interval sehingga memungkinkan pengolahan datanya dengan analisis Statistik Parametrik. Terlepas dari kontroversi tersebut, mereka yang berpendapat bahwa skala sikap bernilai ordinal mengajukan suatu cara untuk mengkonversi nilai skala tersebut menjadi bernilai interval dengan menempatkan masing-masing nilai skala dalam kelompoknya pada suatu distribusi normal, sehingga jarak nilai menjadi sama. Dengan cara ini penentuan nilai skala dilakukan dengan memberi bobot bagi setiap kategori respon. Langkah pengkonversian nilai skala dengan memberikan bobot akan menghasilkan suatu nilai interval yang tepat dalam memposisikan masing-masing kategorialternatif respon, namun penggunaan cara penentuan nilai tanpa konversi pun dapat saja dilakukan dengan alasan kepraktisan. Namun demikian, untuk kemantapan analisis terutama analisis statistik, pengkonversian nilai skala tampaknya diperlukan. Apabila skala sikap yang disusun tidak untuk digunakan sebagai instrumen pengukuran yang menyangkut keputusan yang penting sekali, seperti penelitian pendahuluan atau studi kelompok secara kecil-kecilan, kadang- kadang demi kepraktisan, penyusun skala sikap dapat menempuh cara sederhana untuk menentukan nilai skala.

3.13. Kuisioner Ekuitas Merek

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada kuisioner ekuitas merek mengacu pada variable-variabel ekuitas merek yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Brand awareness Pengukuran brand awareness didasarkan pengertian-pengertian dari brand awareness yang mencakup tingkatan brand awareness menurut David A.Aaker yaitu: a. Top of Mind Merupakan single respons question yang artinya satu responden hanya boleh memberikan satu jawaban untuk pertanyaan ini. Misalnya kategori produk minuman jeruk, pertanyaan dapat berupa: “Merek minuman jeruk apa yang pertama kali muncul di benak anda.” b. Brand recall Merupakan multiple respons question yang menghasilkan jawaban tanpa dibantu. Pertanyaan dapat berupa: “sebutkan merek lain selain yang telah anda sebut di atas?” c. Brand recognition Pertanyaan yang diajukan dibantu dengan menyebutkan ciri-ciri produk ataupun bantuan lainnya. Pertanyaan dapat berupa: “Apakah anda mengenal minuman jeruk merek Nutrisari?” Alternative jawaban adalah: 1 Ya, saya tahu dan telah menuliskannya dalam pertanyaan sebelumnya. 2 Ya, saya mengenalnya setelah mengisi kuisioner ini 3 Tidak mengenal sama sekali d. Unaware of brand Universitas Sumatera Utara Pertanyaan pada brand recognition dengan melihat responden yang menjawab alternative c.3, yaitu tidak mengenal sama sekali merupakan pertanyaan untuk unaware of brand. 2. Brand association Berdasar riset pendahuluan sebelumnya, diperoleh asosiasi yang berhubungan dengan kategori produk yang diteliti. Misalnya, berikut adalah asosiasi-asosiasi yang dapat dikaitkan dengan minuman jeruk Nutrisari: - Rasa jeruknya alami - Tidak pahit - Kandungan vitamin C lebih banyak 3. Brand perceived quality Pengukuran perceived quality berkaitan dengan pengukuran asosiasi sebelumnya, namun tidak harus sama persis dengan semua atribut dalam brand association. Misalnya akan dilakukan pengukuran perceived quality untuk kinerja parfum X dengan atribut-atribut: Table 3.1. Contoh Pertanyaan Kuisioner Untuk Persepsi Kualitas Atribut Sangat baik 5 Baik 4 Cukup 3 Kurang Baik 2 Tidak Baik 1 Lamanya wangi v v Variasi wangi v v Aman bagi kesehatan Bentuk kemasan v Sumber: Strategi Menaklukkan Pasar. Darmadi Durianto, dkk Universitas Sumatera Utara 4. Brand Loyalty Pengukuran brand loyalty dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan kategori-kategori loyalitas yaitu: a. Repeated Buyer Apakah Anda akan beralih ke produk lain karena faktor harga?” Apakah Anda akan beralih ke produk lain bila produk yang dipakai saat ini rusakhilang?” b. Satisfied Buyer pembeli yang puas dengan biaya peralihan Apakah Anda telah puas dengan Flexi ?” Anda memiliki harapan untuk mendapatkan keuntungan lebih dari keanggotaan komunitas pengguna Flexi?” c. Committed Buyer pembeli yang setia Anda akan merekomendasikan Flexi kepada orang lain?” Anda akan merekomendasikan orang lain menggunakan Flexi?” Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan kategori single cross sectional design, sedangkan metode yang digunakan adalah metode survey. Penelitian deskruptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan sesuatu, umumnya karakteristik suatu hal yang ditandai dengan adanya hipotesis spesifik, memiliki desain yang terstruktur, serta menggunakan data baik primer ataupun sekunder. Dalam hal ini karakteristik yang dideskripsikan adalah atribut-atribut fitur-fitur yang dimiliki oleh komunitas Flexiland.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT.Telkom Kandatel Medan yang berada di Jalan Prof.H.M. Yamin No.13 Medan. Penelitian dilakukan pada tanggal 3-14 November 2008.

4.3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari variabel yang dipengaruhi atau terikat dependent dan variabel yang mempengaruhi atau bebas independent. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependent adalah keberhasilan program Universitas Sumatera Utara