Ya Tidak Validitas dan Reliabilitas

“ Apakah anda mempertimbangkan reputasi bank saat memilih bank tempat anda menabung?”

a. Ya

b. Tidak

3.6. Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel yaitu dengan cara melakukan pengujian validitas dan reliabilitas. 1. Validitas Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Kevalidan sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu: a. Validitas Eksternal Validitas ini berkenaan dengan penyusunan generalisasi sebagai kesimpulan yang diperoleh dari atau tanpa penyusunan hipotesis. Validitas eksternal adalah tingkat ketepatan generalisasi yang tidak sekedar berlaku bagi sampel, tetapi juga bagi populasi penelitian dalam suatu penelitian kuantitatif. Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data dan informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut: Rumus 1 : Dengan nilai simpangan Universitas Sumatera Utara 2 2 Y X XY R XY ∑ ∑ = Rumus 2 : Dengan angka dasar ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N R XY Harga R XY menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan. Tiap korelasi mengandung makna yaitu: - Ada tidaknya korelasi, ditunjukkan oleh besarnya angka di belakang koma. Jika terlalu kecil sampai empat angka di belakang koma, misalnya 0,0002 maka dapat diabaikan. - Arah korelasi, yaitu arah yang menunjukkan kesejajaran antara nilai variabel X dengan nilai variabel Y. arah korelasi ditunjukkan oleh tanda hitung di depan indeks. Bila tandanya plus + maka arah korelasinya positif, bila tandanya negatif -, maka arah korelasinya negatif. - Besarnya korelasi, yaitu besarnya angka yang menunjukkan kuat dan tidaknya kesejajaran dua variabel yang diukur korelasinya. b. Validitas Internal Validitas Internal dicapai bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. 2. Reliabilitas Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengertian Universitas Sumatera Utara umum menyatakan bahwa instrumen penelitian harus reliabel. Dengan pengertian ini sebenarnya bisa salah arah. Yang diusahakan dapat dipercaya adalah datanya bukan semata–mata instrumennya. Secara garis besar, ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. a. Reliabilitas Eksternal ada dua cara menguji reliabilitas eksternal yaitu dengan teknik paralel dan teknik Pengulangan retest. - Teknik Paralel Peneliti harus menyusun dua set instrumen yang sama-sama diujicobakan pada sekelompok responden saja lalu hasil dari dua kali tes uji coba tersebut dikorelasikan dengan korelasi product-moment. dari dua data tersebut, satu dipandang sebagai nilai X, yang satu Y. tinggi rendahnya indeks korelasi inilah yang menunjukkan tinggi rendahnya reliabilitas instrumen. - Teknik Pengulangan Pengujian dilakukan dengan meminta responden mengisi ulang jawaban pertanyaan seperti uji validitas namun dengan selang waktu sekitar 15- 30 hari. Selanjutnya dilakukan pengujian sama dengan metode validitas, yakni korelasi Pearson dari variabel x skor tes pertama dan y skor total tes kedua. b. Reliabilitas Internal Ada bermacam cara untuk mengetahui reliabilitas internal antara lain: Universitas Sumatera Utara - Teknik Belah Dua Spearman Brown Uji khusus reliabilitas skala dikotomik, berbentuk ya 1 dan tidak 0. Diusahakan pertanyaan berjumlah genap agar dapat dibagi dua. Perhitungan reliabilitas ini dengan rumus: dimana: r n = angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua r total = angka reliabilitas keseluruhan item Selain teknik Spearman Brown, terdapat beberapa teknik lain yang dapat digunakan untuk menghitung reliabilitas instrumen yang menggunakan skala dikotomik 1 dan 0 yaitu teknik Flanagan, Rulon, K-R 20, K-R 21, dan Hoyt dan rumus Alpha Cronbach.

3.7. Metode Importance Performance Analysis