Imunisasi Strategi Penanggulangan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Anak Balita Melalui Analisis Faktor Determinan di Tiga Kecamatan Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan Tahun 2006

xci Apabila karena suatu sebab ASI tidak dapat diberikan, maka susu formula dapat diberikan sebagai makanan pengganti bagi bayi lahir cukup bulan. Bagi bayi dari keluarga dengan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan tidak mampu membeli susu formula, maka orang tuanya dapat membuat pengganti air susu ibu dengan cara sederhana dari susu sapi atau susu bubuk full cream ditambah dengan air matang dan gula pasir, sebagai tambahan disamping ASI atau makanan padat dapat dimulai pada umur yang lebih muda. Untuk golongan sosio-ekonomi ini para ibu harus dapat pendidikan gizi, hingga dapat menyediakan makanan tambahan yangberkualitas baik dan bersih Pudjiadi, 2000.

2. Imunisasi

Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Imunisasi wajib adalah imunisasi yang harus diberikan kepada bayi sebelum berusia 1 tahun, yang termasuk imunisasi wajib adalah imunisasi BCG,DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B. Setiap anak harus mendapatkan imunisasi dasar terhadap 7 penyakit utama Roesli, 2001. Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada saat ini penyakit-penyakit tersebut adalah disentri, tetanus, batuk rejan, campak, polio, dan tuberkulosis. Jenis-jenis Imunisasi : a Imunisasi aktif Universitas Sumatera Utara xcii Imunisasi aktif adalah imunisasi yang didapatkan seseorang karena tubuh yang secara aktif membentuk zat antibodi. Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis diperoleh setelah sembuh dari penyakit, misalnya camapak. Imunisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang didapat dari vaksinasi yang diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit. Imunisasi yang diberikan pada anak adalah: BCG 1 kali bayi 0 – 11 bulan, DPT 3 kali bayi 2 – 11 bulan dengan selang waktu pemberian 4 minggu, Polio 3 kali, Hepatitis B 3 kali, Campak 1 kali 9 – 11 bulan. b Imunisasi pasif Imunisasi pasif adalah kekebalan tubuh yang bisa diperoleh seseorang yang zat kekebalan tubuhnya didapat dari luar. Imunisasi pasif alamiah dapat diperoleh melalui serum antibody dari manusia atau binatang. Kekebalan pasif ini hanya bersifat sementara. Imunisasi pasif juga dapat diperoleh dari ibu kepada bayinya melalui plasenta, misalnya campak, maka anaknya akan memperoleh kekebalan terhadap penyakit tersebut untuk beberapa bulan pertama. Pemberian imunisasi sangat besar manfaatnya hanya saja karena masih rendahnya pengetahuan sebagian besar masyarakat tentang imunisasi maka masih juga ada orang tua yang takut membawa anaknya ke pelayanan kesehatan untuk di imunisasi maka petugas kesehatan harus dapat memberikan informasi yang jelas kepada orang tua tentang imunisasi tersebut.

3. Polusi Asap Dapur

Universitas Sumatera Utara xciii Setiap rumah harus mempunyai bagian ruangan yang sesuai fungsinya. Sebuah rumah yang sehat harus mempunyai ruangan yaitu kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, dapur, kamar mandi dan kakus. Udara yang bersih merupakan komponen utama didalam rumah dan sangat diperlukan oleh manusia untuk hidup secara sehat. Pencemaran udara dalam rumah terjadi terutama karena aktivitas penghuninya, antara lain; penggunaan bahan bakar biomasa untuk memasak maupun memanaskan ruangan, asap dari sumber penerangan yang menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakarnya. Sirkulasi udara di dalam rumah berkaitan dengan masalah ventilasi. Penggunaan bahan bakar biomasa seperti kayu bakar untuk memasak, arang dan minyak tanah dapat mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan. Saat ini sebagian masyarakat pedesaan masih menggunakan bahan bakar biomasa untuk memasak, Charles dkk, 1996. Rumah yang sempit, ventilasi udara yang kurang memadai, letak dapur dan rumah yang tidak terpisah menyebabkan asap dapur memenuhi ruangan rumah. Akibat asap dalam ruangan dapat menimbulkan risiko penyakit saluran pernapasan bagi setiap penghuni rumah. Ditambah lagi dengan kebiasaan ibu yang membawa bayianak balitanya ke dapur yang penuh asap sambil memasak akan mempunyai resiko yang lebih besar bagi anak balita untuk terkena ISPA.

4. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah