xci Apabila karena suatu sebab ASI tidak dapat diberikan, maka susu formula
dapat diberikan sebagai makanan pengganti bagi bayi lahir cukup bulan. Bagi bayi dari keluarga dengan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan tidak mampu membeli
susu formula, maka orang tuanya dapat membuat pengganti air susu ibu dengan cara sederhana dari susu sapi atau susu bubuk full cream ditambah dengan air matang dan
gula pasir, sebagai tambahan disamping ASI atau makanan padat dapat dimulai pada umur yang lebih muda. Untuk golongan sosio-ekonomi ini para ibu harus dapat
pendidikan gizi, hingga dapat menyediakan makanan tambahan yangberkualitas baik
dan bersih Pudjiadi, 2000.
2. Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Imunisasi wajib adalah
imunisasi yang harus diberikan kepada bayi sebelum berusia 1 tahun, yang termasuk imunisasi wajib adalah imunisasi BCG,DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B. Setiap
anak harus mendapatkan imunisasi dasar terhadap 7 penyakit utama Roesli, 2001. Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada saat ini penyakit-penyakit tersebut adalah disentri, tetanus, batuk rejan, campak, polio, dan tuberkulosis.
Jenis-jenis Imunisasi : a
Imunisasi aktif
Universitas Sumatera Utara
xcii Imunisasi aktif adalah imunisasi yang didapatkan seseorang karena tubuh
yang secara aktif membentuk zat antibodi. Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis diperoleh setelah sembuh dari penyakit, misalnya
camapak. Imunisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang didapat dari vaksinasi yang diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit. Imunisasi yang
diberikan pada anak adalah: BCG 1 kali bayi 0 – 11 bulan, DPT 3 kali bayi 2 – 11 bulan dengan selang waktu pemberian 4 minggu, Polio 3 kali, Hepatitis B 3 kali,
Campak 1 kali 9 – 11 bulan. b Imunisasi
pasif Imunisasi pasif adalah kekebalan tubuh yang bisa diperoleh seseorang yang
zat kekebalan tubuhnya didapat dari luar. Imunisasi pasif alamiah dapat diperoleh melalui serum antibody dari manusia atau binatang. Kekebalan pasif ini hanya
bersifat sementara. Imunisasi pasif juga dapat diperoleh dari ibu kepada bayinya melalui plasenta, misalnya campak, maka anaknya akan memperoleh kekebalan
terhadap penyakit tersebut untuk beberapa bulan pertama. Pemberian imunisasi sangat besar manfaatnya hanya saja karena masih
rendahnya pengetahuan sebagian besar masyarakat tentang imunisasi maka masih juga ada orang tua yang takut membawa anaknya ke pelayanan kesehatan untuk di
imunisasi maka petugas kesehatan harus dapat memberikan informasi yang jelas kepada orang tua tentang imunisasi tersebut.
3. Polusi Asap Dapur
Universitas Sumatera Utara
xciii Setiap rumah harus mempunyai bagian ruangan yang sesuai fungsinya.
Sebuah rumah yang sehat harus mempunyai ruangan yaitu kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, dapur, kamar mandi dan kakus. Udara yang bersih merupakan
komponen utama didalam rumah dan sangat diperlukan oleh manusia untuk hidup secara sehat. Pencemaran udara dalam rumah terjadi terutama karena aktivitas
penghuninya, antara lain; penggunaan bahan bakar biomasa untuk memasak maupun memanaskan ruangan, asap dari sumber penerangan yang menggunakan minyak
tanah sebagai bahan bakarnya. Sirkulasi udara di dalam rumah berkaitan dengan masalah ventilasi. Penggunaan bahan bakar biomasa seperti kayu bakar untuk
memasak, arang dan minyak tanah dapat mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan. Saat ini sebagian masyarakat pedesaan masih menggunakan bahan bakar
biomasa untuk memasak, Charles dkk, 1996. Rumah yang sempit, ventilasi udara yang kurang memadai, letak dapur dan
rumah yang tidak terpisah menyebabkan asap dapur memenuhi ruangan rumah. Akibat asap dalam ruangan dapat menimbulkan risiko penyakit saluran pernapasan
bagi setiap penghuni rumah. Ditambah lagi dengan kebiasaan ibu yang membawa bayianak balitanya ke dapur yang penuh asap sambil memasak akan mempunyai
resiko yang lebih besar bagi anak balita untuk terkena ISPA.
4. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah