BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Ekonomi dalam Islam
Islam merupakan sistem kehidupan yang bersifat komprehensif, yang mengatur semua aspek, baik dalam sosial, ekonomi, dan politik maupun
kehidupan yang bersifat spiritual. Allah berfirman dalam QS. Al-Maidah
﴾5﴿ ayat 3 sebagai berikut: “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agama-mu, dan
telah Ku-cukupkan nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”
Islam adalah agama yang sempurna dan mempunyai sistem tersendiri dalam menghadapi permasalahan kehidupan, baik yang bersifat material
maupun non material. Karena itu ekonomi sebagai satu aspek kehidupan, tentu juga sudah di atur oleh Islam. Ini bisa dipahami, sebagai agama yang
sempurna, mustahil Islam tidak dilengkapi dengan sistem dan konsep ekonomi. Suatu sistem yang dapat digunakan sebagai panduan bagi manusia
dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Suatu sistem yang garis besarnya sudah diatur dalam Al-Quran dan As-Sunnah.
Ekonomi Islam sesungguhnya secara inheren merupakan konsekuensi logis dari kesempurnaan islam itu sendiri. Islam haruslah dipeluk secara
kaffah dab komprehensif oleh umat-nya. Islam menuntut kepada umatnya untuk mewujudkan keislamannya dalam seluruh aspek kehidupannya.
Sangatlah tidak masuk akal, seorang muslim yang menjalankan shalat lima waktu, lalu dalam kesempatan lain ia juga melakukan transaksi keuangan
yang menyimpang dari ajaran Islam.
B. Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah Islamic Stock Exchange adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya
berjalan tidak bertentangan dengan hukum muamalat Islamiyah. Pasar modal syariah dapat juga diartikan adalah pasar modal yang menerapkan prinsip-
prinsip syariah. Abdul Hamid, 2009 Langkah awal perkembangan pasar modal syariah di Indonesia
dimulai dengan diterbitkannya reksa dana syariah pada 25 Juni 1997 diikuti dengan diterbitkannya obligasi syariah pada akhir 2002. Sedangkan untuk
pasar saham syariah di Indonesia mulai dirintis sejak diluncurkannya indeks harga saham berdasarkan prinsip syariah pada tanggal 3 Juli 2000, yang
disebut sebagai Jakarta Islamic Index JII. JII merupakan hasil kerjasama antara PT. Bursa Efek Indonesia BEI dengan PT. Danareksa Investment
Management DIM. JII menggunakan tanggal awal perhitungan 1 Januari 1995 dengan nilai awal 100 dan metode perhitungan indeks dilakukan sesuai
dengan ketetapan BEI. Saham-saham yang terdaftar dalam JII terdiri dari 30 saham yang telah lolos dari screening process yang dilakukan berdasarkan
fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional.
Fungsi dari keberadaan pasar modal syariah adalah sebagai berikut: Abdul Hamid, 2009
1. Memungkinkan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan
resikonya. 2. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna
mendapatkan likuiditas. 3. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk
membangun dam mengembangkan lini produksinya. 4. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek
pada harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional.
5. Memungkinkan investasi pada ekonomi yang ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham.
C. Investasi dalam Perspektif Islam