Para pelaku pasar umumnya selalu memperhitungkan kondisi makro ekonomi dalam proses pengambilan keputusan, sehingga keadaan
ekonomi berpengaruh terhadap pergerakan saham.
G. Ilmu Ekonomi Makro dalam Perspektif Islam
Ilmu ekonomi makro yaitu ilmu yang mempelajari fenomena- fenomena dalam perekonomian secara luas, seperti inflasi, pengangguran,
dan pertumbuhan ekonomi. Tujuan dari ilmu ekonomi makro adalah menjelaskan perubahan perekonomian yang memengaruhi banyak rumah
tangga, perusahaan, dan pasar secara serentak Mankiw, 2002. Dalam perspektif ekonomi Islam, menurut M. Umer Chapra 2006
ekonomi Islam adalah sebuah pengetahuan yang membantu upaya realisasi kebahagian manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas
yang berada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran islam tanpa memberikan kebebasan individu atau tanpa perilaku makro ekonomi yang
berkesinambungan dan tanpa ketidakseimbangan lingkungan. Menurut Roikhan 2008 filosofi Ekonomi Islam dimulai dari ontologi
yang merupakan alasan besar mengapa Ekonomi Islam menjadi suatu ilmu yang menjadi latar belakang dari sistem ekonomi. Islam adalah dasar dari
seluruh aspek, dan konsep besar dari Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang menyeluruh atau kaffah, sebagai epistimologi dalam filosofi ekonomi.
Dan untuk menjadikan filosofi mampu di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari maka perlu aksiologi sebagai implementasi berupa keseimbangan
antara dua variabel yang bertolak belakang sperti naik dan turun.
Ekonomi Islam secara mendasar berbeda dari sistem ekonomi yang lain dalam hal tujuan, bentuk dan coraknya. Sistem ekonomi Islam berusaha
memecahkan masalah ekonomi manusia dengan cara menempuh jalan tengah antara pola yang ekstrem yaitu kapitalis dan komunis. Singkatnya, ekonomi
Islam adalah sistem ekonomi yang berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadis yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia di dunia dan akhirat al-
Falah. Ada tiga asas filsafat ekonomi Islam yaitu:
1. Semua yang ada di dalam alam semesta ini adalah milik Allah SWT, manusia hanyalah khalifah yang memegang milik-Nya. Sehingga
segala sesuatunya harus tunduk pada Allah sang pencipta dan pemilik. Firman Allah dalam QS. An-Najm ayat 31
“Dan Hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya dia memberi balasan kepada orang-orang
yang berbuat jahat terhadap apa yang Telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan
pahala yang lebih baik syurga”. 2. Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah, manusia
wajib tolong-menolong dan saling membantu dalam melaksanakan kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk beribadah kepada Allah.
3. Beriman kepada hari kiamat, yang merupakan asas penting dalam suatu sistem ekonomi Islam karena dengan keyakinan ini tingkah laku
ekonomi manusia akan dapat terkendali sebab ia sadar bahwa semua perbuatannya akan dimintai pertanggung jawaban kelak oleh Allah.
Ekonomi Makro Islam menurut pendekatan Tiga Dimensi terbagi dalam tiga tingkatan yang segitiga Roikhan Mochamad, 2008: Tingkat
pertama adalah ibadah yang merupakan landasan bagi sistem ekonomi makro, tingkatan kedua adalah teori ekonomi secara umum yang bisa mengacu dari
teori barat. Dan tingkatan ketiga adalah penerapan antara ibadah dengan teori umum yang menghasilkan aktifitas ekonomi secara dinamis, yang dapat
disebut sebagai Ekonomi Islam, baik secara makro maupun mikro.
H. Variabel Ekonomi Makro