Uji Asumsi Klasik Hasil Analisa dan Pembahasan

variabel mana yang menyebabkan perubahan pada variabel lainnya, maka digunakan penghitungan Error Correction Model.

4. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan Uji Error Correction Model, terlebih dahulu dilakukan Uji Asumsi Klasik

a. Autokorelasi

Untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit autokorelasi dalam suatu model, dapat dilihat dari nilai statistik Durbin-Watson. Tabel 4.5 Tabel Uji Durbin-Watson Ada autokorelasi positif Tidak dapat diputuskan Tidak ada autokorelasi Tidak dapat diputuskan Ada autokorelasi negatif dl du 2 4-du 4-dl 4

1.10 1.54 2.46 2.90

Dari tabel 4.5 pada tabel uji Durbin-Watson dapat dilihat bahwa nilai Durbin-watson adalah sebesar 2.411765. Hal ini berarti nilai Durbin-Watson berada diantara 1.54 - 2.46. Hal ini juga berarti dalam model ini tidak terdapat adanya autokorelasi karena sudah terletak antara 1.54 – 2.46, atau berarti Ho diterima. Selain dengan menggunakan uji Durbin Watson, untuk melihat ada tidaknya penyakit autokorelasi dapat juga digunakan uji Langrange Multiplier LM Test dengan membandingkan nilai probabilitas R-Squared dengan α = 0.05 Gujarati, 2006. Tabel 4.6 Hasil Uji Lagrange Multiple Test Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 2.712758 Prob. F2,71 0.0732 ObsR-squared 5.892245 Prob. Chi-Square2 0.0525 Sumber: ouput Eviews 6.0 diolah Dari tabel 4.6 pada tabel uji LM dapat dilihat bahwa nilai probabilitas Chi- Square 0.0525 atau lebih besar dari α = 0.05. Hal ini berarti dalam model ini tidak terdapat adanya autokorelasi, atau berarti Ho diterima.

b. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah deteksi untuk melihat apakah variabel ganguan mempunyai varian yang tidak konstan. Pendeteksian heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui Uji White. Tabel 4.7 Uji White Heteroskedasticity Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.852626 Prob. F49,33 0.0320 ObsR-squared 60.87179 Prob. Chi-Square49 0.1189 Scaled explained SS 242.2688 Prob. Chi-Square49 0.0000 Sumber: output Eviews 6.0 diolah Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa dalam model ini nilai probabilitas sebesar 0.1189 dengan ObsR 2 60.87179 yaitu diatas 0.05. Hal ini berarti dalam model tidak terdapat adanya heteroskedastisitas atau berarti Ho diterima.

c. Linearitas

Uji yang sangat populer untuk menguji masalah linieritas adalah uji yang dikembangkan oleg J.B Ramsey tahun 1969 untuk lebih dikenal dengan nama Ramsey RESET Test. Uji ini biasanya didesain untuk menguji apakah suatu variabel penjelas cocok atau tidak dimasukkan dalam suatu model estimasi. Akan tetapi menurut Kennedy 1996 dalam Insukindro 2003 uji yang dikembangkan oleh J.B Ramsey ini digunakan untuk menguji apakah bentuk fungsi suatu model estimasi linier atau tidak linier, dengan cara melihat nilai probabilitasnya. Tabel 4.8 Uji Ramsey RESET Test Ramsey RESET Test: F-statistic 2.593573 Probability 0.111674 Log likelihood ratio 2.937229 Probability 0.086559 Sumber: ouput Eviews 6.0 diolah Dari uji linearitas Uji Ramsey RESET Test pada tabel 4.8 nilai probability-nya adalah 0.086559 ternyata lebih besar dari derajat kesalahan 5 0,05. Artinya tidak ada permasalahan Linearitas, dengan kata lain bentuk fungsi model estimasi dalam penelitian ini adalah linear, Ho ditolak.

d. Normalitas

Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Gujarati, 2006. Tabel 4.9 Uji Normalitas Jarque-Bera 5 10 15 20 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 Series: Residuals Sample 2003:02 2009:12 Observations 83 Mean 6.45E-16 Median 0.000406 Maximum 0.361272 Minimum -0.345982 Std. Dev. 0.077813 Skewness 0.097790 Kurtosis 11.29015 Jarque-B era 237.8120 Probability 0.000000 Sumber: ouput Eviews 6.0 diolah Nilai probability-nya 0.000000 ternyata lebih kecil dari derajat kesalahan α=0.05, artinya uji ketidaknormalan ini adalah signifikan, oleh karena itu dapat dinyatakan di sini bahwa pada model ini ada permasalahan normalitas, Ho diterima. Akan tetapi hal ini tidak akan menjadi masalah karena data yang digunakan sudah di uji dengan uji stasioneritas dan hasil olah data dari model nantinya ternyata bagus.

5. Uji Error Correction Model