maupun eksternal. Kemampuan dalam memilih waktu yang tepat, baik dalam membeli ataupun menjual saham tentunya sangat berpengaruh terhadap
keuntungan yang akan diperoleh. Prinsip dasar dari transaksi perdagangan yang menguntungkan ialah membeli pada harga yang rendah dan menjual
pada harga yang tinggi buy low and sell high. Karena banyak faktor yang mempengaruhi harga saham, maka tentunya sulit untuk menilai apakah harga
saham saat ini rendah atau tinggi, terutama untuk memprediksi harga pada waktu yang akan datang.
Harga saham yang diperdagangkan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut. Karena saham mewakili kepemilikan sebuah
perusahaan, permintaan saham dan harganya mencerminkan persepsi publik mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan di masa
yang akan datang, maka perhitungan saham ditingkatkan dan harga saham juga ikut naik. Sebaliknya, jika investor merasa perusahaan akan mengalami
penurunan keuntungan atau bahkan merugi, harga saham juga akan turun Mankiw, 2002
F. Analisis Fundamental Variabel Makro dan Indeks Syariah
Dalam melakukan transaksi mata uang tidak terlepas dari kepiawaian pelaku pasar untuk menganalisis pergerakan indek saham. Analisis ini
penting dilakukan untuk menentukan arah pergerakan dari indeks saham tersebut. Ada dua metode analisis yaitu, analisis teknikal dan analisis
fundamental. Analisis tekninal hanya mengandalkan tren harga kedepan berdasar perkembangan harga masa lalu. Sedangkan analisis fundamental
adalah analisis terhadap fundamental suatu negara pemilik indeks saham, untuk JII misalnya, akan dianalisis kondisi ekonomi, sosial dan politik
Indonesia. Secara umum analisis fundamental merupakan satu proses yang
memerlukan waktu yang lama dengan menyelidiki keadaan ekonomi, politik, sosial, industri dan laporan keuangan perusahaan.
Pada dasarnya analisis fundamental adalah analisis yang dilakukan terhadap perusahaan itu sendiri yang berhubungan dengan prospek
pertumbuhan dan kemampuan memperoleh keuntungan yang meliputi tiga tahap analisis: Ahmad Rodoni, 2005
1. Ekonomi Makro : analisis ini bertujuan untuk melihat faktor yang menguntungkan dalam ekonomi makro dalam kaitannya dengan kegiatan
perusahaan itu sendiri. Misal, apakah berita yang up to date tentang kebijakan moneter, surplusdefisit, anggarancadangan devisa, tax
holiday, political news, dan lain-lain yang mempengaruhi. 2. Industri : analisis ini lebih spesifik dan bertujuan untuk melhat kaitan
industri dengan perusahaan, seperti perkembangan perusahaan pesaing, standar industri dan pertumbuhan pasar.
3. Perusahaan : analisis yang bertujuan untuk melihat situasi perusahaan yang meliputi berbagai aspek perusahaan, seperti keadaan keuangan
perusahaan, situasi pemasaran, produksi dan manajemen. Di dalam analisis fundamental terdapat dua pendekatan yang biasa
dilakukan, yaitu : Ahmad Rodoni, 2005
a. Pendekatan top down. Pendekatan yang dimulai dari tingkatan makro ekonomi kemudian kepada situasi dan pertumbuhan industri dan
terakhir adalah situasi dan pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Pada tahap analisis ekonomi dan pasar modal, investor melakukan
analisis terhadap berbagai alternatif keputusan tentang alokasi investasi yang akan dilakukan saham, obligasi, produk derivatif dan
lainnya. Tahap kedua, yaitu analisis industri meliputi analisis berdasarkan hasil
analisis ekonomi dan pasar untuk menentukan jenis-jenis industri mana saja yang akan dipilih tentu saja yang memilki prospek baik
dan menguntungkan. Tahap ketiga, yang didasari tahap sebelumnya bertujuan untuk
menentukan perusahaan-perusahaan mana saja yang menguntungkan sehingga layak dijadikan pilihan investasi.
b. Pendekatan bottom up. Pendekatan yang dimulai dari tingkatan mikro perusahaan yang kemudian berkembang kepada analisis industri dan
terakhir adalah analisis makro ekonomi. Analisis fundamental berhubungan dengan estimasi penentu dasar
nilai sekuritas, seperti penjualan masa depan, pengeluaran dan pendapatan perusahaan. Fundamentalis cenderung melihat ke depan, memperhatikan hal
seperti pendapatan, dan dividen masa depan. Para fundamentalis sangat mengandalkan analisis jenis ini karena menurut mereka analisis ini bebas dari
bias karena mempergunakan data-data yang valid.
Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan :
1 Mengestemasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa datang.
2 Menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.
Model ini sering disebut sebagai share price forecasting model. Suad Husnan, 2001.
Analisis fundamental digunakan untuk memperoleh nilai intrinsik control value suatu saham, dan kemudian membandingkannya dengan harga
pasar saat ini current market price. Pedoman yang dipergunakan adalah sebagi berikut ;
a Apabila nilai intrinsik lebih besar dari harga saham saat ini, maka saham tersebut dinilai undervalued harganya terlalu rendah, dan
karenanya harus dibeli atau ditahan apabila saham tersebut telah dimiliki.
b Apabila nilai intrinsik lebih kecil dari harga pasar saat ini, maka saham tersebut overvalued harganya terlalu tinggi, dan karenanya
harus dijual. c Apabila nilai intrinsik sama dengan pasar saat ini, maka saham
tersebut dinilai wajar harganya dan berada dalam kondisi keseimbangan.
Para pelaku pasar umumnya selalu memperhitungkan kondisi makro ekonomi dalam proses pengambilan keputusan, sehingga keadaan
ekonomi berpengaruh terhadap pergerakan saham.
G. Ilmu Ekonomi Makro dalam Perspektif Islam