Elemen-elemen Brand Equity Euitas Merek

commit to user 40 atas dasar pengalaman masa lalu dalam penggunaan atau kedekatan, asosiasi dengan berbagai karakteristik merek. Dalam kenyataannya, persepsi konsumen terhadap kualitas dan brand association asosiasi merek dapat meningkatkan kepuasan konsumen 16 .

b. Elemen-elemen Brand Equity Euitas Merek

1 Brand Awareness Kesadaran Merek a Pengertian Brand Awareness Kesadaran Merek Kesadaran awareness menurut Durianto, Sugiarto dan Budiman 2004 menggambarkan keberadaan merek di dalam pikiran konsumen, yang dapt menjadi penetu dalam beberapa kategori dan biasanya mempunyai peranan kunci dalam brand equity. Meningkatkan kesadaran adalah suatu mekanisme untuk memperluas pasar merek. Sedangkan brand awareness kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu 17 . Bagian dari suatu kategori produk 16 Aaker, David, Building Strong Brand, New York, The Free Prss. 1996. Hal 20 17 Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak, Strategi Menaklukkan Pasar, Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek , PT Gramedia Pustaka Utama. 2001. Hal 54-55 commit to user 41 perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. b Tingkatan Brand Awareness Kesadaran Merek Peran brand awareness kesadaran merek dalam brand equity tergantung pada tingkatan pencapaian kesadaran di benak konsumen. Urutannya adalah sebagai berikut : · Top of Mind. Merek yang pertama muncul dalam ingatan apabila seseorang diingatkan pada kategori produk tertentu. · Familiar brand. Merek yang diingat atau hafal di luar kepala, tetapi muncul bukan sebagai yang pertama. Top of mind dan familiar brand merupakan brand recall, yaitu merek yang dapat diingat di luar kepala. · Brand recognition. Merek yang diketahui tetapi tidak diingat. · Brand unaware. Mereka yang tidak tahu merek 18 . 18 Bilson Simamora. Ibid. Hal 84-85 commit to user 42 Gambar III Hubungan Antar Kategori Kesadaran Merek 19 2 Brand Association Asosiasi Merek a Pengertian Brand Association Asosiasi Merek Brand association asosiasi merek adalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah produk. Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk mengkonsumsinya 20 . Asosiasi merek adalah segala sesuatu yang dihubungkan dengan daya ingat konsumen terhadap suatu merek. Konstruk 19 Bilson Simamora. Ibid. Hal 85 20 Jurnal-sdm.blogspot.com…brand-equity-kekuatan-suatu-merek.htm commit to user 43 ini merupakan bentuk mix dari kesadaran dan asosiasi merek. Asosiasi merek akan menjadi lebih kuat ketika konsumen banyak mendapatkan pengalaman dari produk atau dari komunikasi periklanan yang sering diterima dibandingkan produk lain yang lebih sedikit. b Sumber-Sumber Brand Association Asosiasi Merek Ada sebelas sumber asosiasi produ, yaitu : · Atribut Produk Product Atributes Mengasosiasikan atribut atau karakteristik suatu produk merupakan strategi positioning yang paling sering digunakan. Mengembangkan asosiasi semacam ini efektif karena jika atribut tersebut bermakna, asosiasi dapat secara lansung diterjemahkan dalam alasan pembelian suatu merek. · Atribut Tak Berwujud Intangibles Atributes Suatu faktor tak berwujud merupakan atribut umun, seperti halnya perspsi kualitas, kemajuan teknologi, atau kesan nilai yang mengikhtisarkan serangkaian atribut yang objektif. commit to user 44 · Manfaat bagi Pelanggan Costumer’s Benefits Sebagian besar atribut produk memberikan manfaat bagi pelanggan, maka biasanya terdapat hubungan antar keduanya. · Harga Relatif Relative Price Evaluasi terhadap suatu merek di sebagian kelas produk ini akan diawali dengan penentuan posisi merek tersebut dalam satu atau dua dari tingkat harga. · Penggunaan Application Pendekatan ini adalah dengan mengasosiasikan merek tersebut dengan suatu penggunaan atau aplikasi tertentu. · Pengguna atau Pelanggan UserCustomer Pendekatan ini adalah dengan mengasosiasikan sebuah merek dengan sebuah tipe pengguna atau pelanggan dari produk tersebut. commit to user 45 · Orang Terkenal atau Khalayak CelebrityPerson Mengaitkan orang terkenal atau artis dengan sebuah merek dapat mentransfer asosiasi kuat yang dimiliki oleh orang terkenal ke merek tersebut. · Gaya Hidup atau Kepribadian Life StylePersonality Asosiasi sebuah merek dengan suatu gaya hidup dapat diilhami oleh asosiasi para pelanggan merek tersebut dengan aneka kepribadian dan karakteristik hidup yang hampir sama. · Kelas Produk Product Class Mengasosiasikan sebuah merek menurut kelas produknya. · Para Pesaing Competitors Mengetahui pesaing dan berusaha untuk menyamai atau bahkan mengungguli pesaing. commit to user 46 · Negara atau Wilayah Geografis CountryGeographic Area Sebuah negara dapat menjadi simbol yang kuat asalkan memiliki hubungan yang erat dengan produk, bahan, dan kemampuan 21 . 3 Perceived Quality Perspsi Kualitas a Perngertian Perceived Quality Persepsi Kualitas Persepsi kualitas perceived quality adalah kepercayaan konsumen terhadap keseluruhan kualitas suatu produk 22 . Sedangkan persepsi kualitas merek adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas suatu merek produk 23 . Persepsi kualitas produk akan berpengaruh secara langsung kepada keputusan pembalian konsumen dan loyalitas mereka terhadap merek. Jika persepsi konsumen pada kualitas negatif, produk tidak akan disukai dan tidak akan bertahan lama di pasar. Sebaliknya, jika positif, produk akan disukai. 21 Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak. Ibid. Hal. 41 22 Joe Chapman and Rush Wahlers. A Revision and Empirical Test of The Extended Price- Perceived Quality Model. Journal of Marketing Theory Practice. 1999. Hal. 53-64 23 Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak. Ibid. Hal. 45 commit to user 47 Persepsi kualitas adalah penilaian subyektif konsumen mengenai superioritas sebuah produk, pengalaman pribadi terhadap produk, kebutuhan yang unik, dan situasi konsumsi yang dapat mempengaruhi penilaian subyektif konsumen terhadap kualitas. Dimensi ini diukur dari penilaian subyektif konsumen tentang kualitas merek produk yang lebih pada kualitas secara keseluruhan dari merek produk dibandingkan unsur secara individu. Persepsi terhadap kualitas adalah suatu persepsi konsumen mengenai kualitas atau superioritas suatu produk atau jasa 24 . Persepsi terhadap kualitas keseluruhan dari suatu produk dapat menentukan nilai dari produk tersebut dan berpengaruh kepada keputusan pembelian dan loyalitas mereka terhadap merek. Persepsi kualitas yang positif akan mendorong keputusan pembelian dan menciptakan loyalitas terhadap produk tersebut. Persepsi konsumen terhadap kualitas merupakan kunci penentu pertimbangan konsumen dalam memberikan penilaian. Persepsi pelanggan akan melibatkan apa yang penting bagi pelanggan karena setiap pelanggan memiliki kepentingan yang berbeda-beda terhadap suatu produk. Jika persepsi konsumen terhadap kualitas negatif, produk tidak akan disukai dan tidak akan bertahan 24 Aaker, David, Ibid. Hal. 46 commit to user 48 lama di pasar. Sebaliknya, jika persepsi konsumen terhadap kualitas positif, produk akan disukai 25 . Menurut Aaker dalam Bilson Simamora, perceived quality persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau layanan ditinjau dari fungsinya secara relatif dengan produk- produk 26 . Perceived quality persepsi kualitas berbeda dengan konsep-konsep lain tentang kualitas seperti : 1 Kualitas aktual atau objektif actual or objective quality adalah kemampuan produk atau layanan memberikan fungsi yang menjajikan. 2 Kualitas produk product based quality adalah sifat dan kuantitas kandungan, fitur, dan layanan tambahan. 3 Kualitas manufaktur manufacturing quality adalah kesesuaian dengan spesifikasi, hasil akhir yang tanpa cacat zero defect. 25 Dodds, William B, Monroe, Kent B., and Grewal Dhruv, Effect of Price. Brand and Store Information on Buyers : Product Evaluations, Journal of Marketing Research, Vol. XXVIII. 1991. Hal. 307-319 26 Bilson Simamora. Ibid. Hal. 78 commit to user 49 b Manfaat Perceived Quality Persepsi Kualitas Menurut Aaker 1991 27 secara umum, apabila suatu produk telah memiliki percived quality persepsi kualitas yang tinggi, perusahaan yang menghasilkan produk tersebut telah memiliki return on investment ROI yang tinggi pula. Manfaat lainnya ketika suatu produk atau perusahaan memiliki perceived quality persepsi kualitas yang tinggi yaitu : · Alasan membeli. Perceived quality merupakan alasan kenapa sebuah merek dipertimbangkan dan dibeli. · Diferensiasi dan pemosisian produk. Kita ingin memilih aspek tertentu sebagai keunikan dan kelebihan produk. · Harga optimum. Sebuah merek yang memiliki perceived quality jyga mempunyai arti penting bagi para pengecer, ditributor, dan berbagai pos saluran lainnya. Mereka lebih mudah menerima produk yang oleh konsumen dianggap berkualitas tinggi. 27 Bilson Simamora. Ibid. Hal. 79 commit to user 50 · Perluasan merek brand extension. Sebuah merek yang memiliki perceived quality dapat digunakan sebagai merek produk lain yang berbeda 28 . c Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perceived Quality Persepsi Kualitas Dalam menentukan suatu produk atau jasa telah memiliki perceived quality atau tidak, perlu diketahui terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhinya. Namun, apa yang mempertimbangkan dalam menilai kualitas berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya. Tapi, secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa ada dua faktor kualitas yang mempengaruhi perceived quality yaitu sebagai berikut : 1 Kualitas Produk a Kinerja : kemampuan produk melaksanakan fungsi utamanya. b Karakteristik produk c Kesesuaian dengan spesifikasi 28 Bilson Simamora. Loc cit. Hal. 79 commit to user 51 d Keandalan : kosistensi kinerja dari satu pembelian hingga pembelian berikutnya. e Ketahanan : mencerminkan kehidupan ekonomis produk atau berapa lama produk tersebut dapat bertahan dalam keadaan baik. f Pelayanan : mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan. g Hasil akhir : menunjukkan pada munculnya atau dirasakannya kualitas. 2 Kualitas Layanan a Aspek fisik : penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil, dan material komunikasi. b Keandalan : kemampuan untuk pelayanan yang dijanjikan secara akurat. c Kompetisi : pengetahuan dan kesopanan para karyawan dan kemampuan merek untuk menciptakan keyakinan akan kualitas pelayanan dalam diri konsumen. d Tanggung jawab : kesediaan untuk membantu konsumen dan daya tanggung karyawan commit to user 52 terhadap permintaan pelayanan dalam waktu yang singkat. e Empati : perhatian dan kesungguhan memahami kebutuhan konsumen 29 . 4 Brand Loyalty Loyalitas Merek a Pengertian Brand Loyalty Loyalitas Merek Brand loyalty loyalitas merek adalah suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk lain, terutama jika merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya. Definisi lain menyatakan brand loyalty loyalitas merek adalah sikap menyenangi terhadap suatu merek yang direpresentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek sepanjang waktu 30 . 29 Bilson Simamora. Loc Cit. Hal. 79-80 30 Sutisna, Perilaku Konsumen komunikasi Pemasaran, PT Remaja Rosdakarya. 2002. Hal. 41 commit to user 53 b Pendekatan Brand Loyalty Loyalitas Merek Ada dua pendekatan untuk memahami brand loyalty loyalitas merek yaitu: 1 Pendekatan Instrumental Conditioning , yang memandang bahwa pembelian yang konsisten sepanjang waktu adalah menunjukkan loyalitas merek. Perilaku pengulangan pembelian diasumsikan merefleksikan penguatan atau stimulus yang kuat. Pengukuran bahwa seorang konsumen itu loyal atau tidak dilihat dari frekuensi dan konsistensi perilaku pembeliannya terhadap satu merek. 2 Pendekatan Behavioral , menekankan bahwa loyalitas dibentuk oleh perilaku, dan oleh karena itu perilaku pembelian berulang adalah loyalitas. Sementara itu pendekatan kognitif memandang bahwa loyalitas merek merupakan fungsi dan proses psikologis decision making 31 . 31 Sutisna. Op Cit. Hal. 41 commit to user 54 c Fungsi Brand Loyalty Loyalitas Merek Ada beberapa potensi yang dapat diberikan oleh brand loyalty loyalitas merek kepada perusahaan yaitu : 1 Reeced marketing cots mengurangi biaya pemasaran Dalam kaitannya dengan biaya pemasaran, akan lebih murah mempertahankan pelanggan dibandingkan dengan upaya mendapatkan pelanggan baru. Jadi, biaya pemasaran akan mengecil jika brand loyalty meningkat. Ciri yang paling nampak dari jenis pelanggan ini adalah merek membeli suatu produk karena harganya murah. 2 Trade leverage meningkatkan perdagangan Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan menghasilkan peningkatan perdagangan dan memperkuat keyakinan peratara pemasaran. Dapat disumpulkan bahwa pembeli ini dalam membeli suatu merek didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini. commit to user 55 3 Attracting new customers menari minat pelanggan baru Dengan banyaknya pelanggan suatu merek yang merasa puas dan suka pada merek tersebut akan menimbulkan perasaan yakin bagi calon pelanggan untuk mengkonsumsi merek tersebut terutama jika pembelian yang mereka lakukan mengandung resiko tinggi. Disamping itu, pelanggan yang puas umumnya akan merekomendasikan merek tersebut kepada orang yang dekat dengannya sehingga akan menarik pelanggan baru. 4 Provide time to respond to competitive threats memberi waktu untuk merespon ancaman persaingan Brand loyalty akan memberikan waktu pada sebuah perusahaan untuk merespons gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan produk yang unggul, pelanggan yang loyal akan memberikan waktu pada perusahaan tersebut untuk commit to user 56 memperbaharui produknya dengan cara menyesuaikan atau menetralisasikannya 32 d Strategi untuk Memelihara dan Meningkatkan Brand Loyalty Loyalitas Merek Secara umum, langkah-langkah untuk memelihara dan meningkatkan brand loyalty loyalitas merek adalah dengan melakukan pemasaran hubungan relationship marketing, pemasaran frekuensi frequency marketing dan pemasaran keanggotaan membership marketing 33 . Berikut ini adalah beberapa contoh untuk memelihara dan meningkatkan brand loyalty loyalitas merek : 1 Menjaga hubungan saling menguntungkan dengan pelanggan. 2 Menjaga kedekatan dengan pelanggan secara berkesinambungan. 3 Menciptakan biaya peralihan yang tinggi yang mampu menyulitkan konsumen untuk berpindah merek. 32 Durianto, Sugiarto, dan Tony sitinjak, Ibid. Hal 127 33 Durianto, Sugiarto, dan Tony sitinjak, Ibid. Hal 144 commit to user 57 4 Memberi imbalan atas loyalitas pelanggan. Dalam hali ini pemasar dapat memberi imbalan berupa hadiahreward lainnya. 5 Memberi pelayanan ekstra kepada pelanggan. c. Membangun Brand Equity Ekuitas Merek Pemasar membangun ekuitas merek dengan menciptakanstruktur pengetahuan yang tepatdan konsumen. Proses ini tergantung pada semua kontak yang berkaitan dengan merek, apakah diprakasai oleh pemasar atau tidak. Akan tetapi, dari sudut pandang manajemen pemasar, ada tiga perangkat utama pendorong ekuitas merek yaitu : 1 Pilihan awal atas unsur-unsur merek atau identitas membentuk merek misalnya nama merek, URL, logo, simbol, karakter, juru bicara, slogan, lagu, kemasan, dan tanda. 2 Produk dan layanan serta semua aktivitas pemasaran yang menyertai program pemasaran yang mendukung. 3 Asosiasi lain yang secara tidak langsung dialihkan ke merek dengan menautkannya dengan beberapa antitas lain misalnya pribadi, tempat, atau barang 34 . 34 Philip Kotler dan Levin Len keller. Ibid. Hal. 341 commit to user 58

4. Komunikasi Pemasaran dan Ekuitas Merek