commit to user
75
I. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian Penelitian
yang dilakukan
adalah penelitian
eksplanatif explanatory research yang digambarkan Masri Singarimbun sebagai
penelitian penjelasan dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya. Oleh karena itu, dinamakan juga penelitian hipotesa atau
testing research. Walaupun uraiannya sering mengandung deskripsi, tetapi penelitian sebagai penelitian relational terletak pada penjelasan
hubungan-hubungan antar variabel. 2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah survey, yaitu dengan terjun langsung ke lokasi penelitian untuk menyebarkan kuisioner serta
mencari data-data pendukung yang mungkin. Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, dalam survei
informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuisioner. Pada umunya pengertian suryei dibatasi pada pengertian
sampel, dimana informasi dikumpulkan dan sebagian populasi untuk memakili seluruh populasi
46
. Namun, disini yang menjadi responden adalah seluruh populasiyang ada mengingat ada syaratkriteria tertentu
yang harus dipenuhi agar bisa menjadi responden.
46
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta. 1987. Hal. 3
commit to user
76
3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ditentukan di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hal ini karena mahasiswa yang dijadikan objek adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Transfer
yang sedang menempuh pendidikan di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universtias Sebelas Maret Surakarta.
4. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian
47
. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
48
. Populasi untuk penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan Ilmu
Komunikasi Transfer angkatan 2008 dan 2009 yang terdaftar di bagian kemahasiswaan berjumlah 120 orang dan 100 orang. Jumlah
mahasiswa yang merokok yang untuk angkatan 2008 berjumlah 24 dan mahasiswa yang merokok untuk angkatan 2009 berjumlah 19 orang.
Alasannya adalah karena mereka dipandang mampu mewakili target atau sasaran yang akan diteliti. Selain itu alasan yang tidak kalah
penting adalah dengan diambilnya sampel dari jurusan Ilmu Komunikasi maka responden dalam mengisi kuisioner kemungkinan
besar akan bersungguh-sungguh menjawabnya, karena mereka
47
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT Rineka Cipta, 1998. Hal. 115
48
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, 1999. Hal. 72
commit to user
77
mempunyai kompenten atau hubungan dengan fenomena komunikasi yang akan diteliti. Selain itu, lokasi dari penelitian ini memungkinkan
penulis untuk memperoleh responden homogeni yang dapat memberikan data sesuai dengan judul skripsi penulis. Pengambilan
sampel dilakukan secara sensus, dimana seluruh populasi diambil untuk diteliti sehingga populasi sekaligus menjadi sampel. Hal ini
dikarenakan jumlah populasi tidak banyak dan tidak tersebar. Sehingga jumlah responden untuk penelitian berjumlah 43 responden.
5. Jenis Data a. Data Primer Primary Data
Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dengan jalan menyebarkan kuisioner.
b. Data Sekunder Secondary Data Yaitu data tambahan yang diperoleh dengan mengutip dari sumber
lain yang bertujuan untuk melengkapi data primer. Data tambahan berasal dari buku, dan internet.
6. Teknik Pengumpulan Data a. Quesionnaire kuisioner
Quesionnaire adalah metode pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan yang dibagikan untuk dijawab oleh responden
guna memperoleh data informasi tertulis tengtang tanggapan
commit to user
78
konsumen terhadap merek rokok LA Lights. Bentuk pertanyaan yang diajukan bertipe multiple choice pilihan ganda dimana sudah
disediakan jawaban pada setiap pertanyaan dan responden tinggal memilih yang paling sesuai.
b. Kajian Pustaka Kajian pustaka adalah metode pengumpulan data dengan mencari
buku-buku yang dapat menjadi acuan teori yang tentu saja berhubungan dengan penelitian ini.
7. Analisis Data Penelitian ini dianalisis dengan statistik. Statistik digunakan karena
dalam penelitian untuk menguji hipotesa. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Tata Jenjang Spearman. Tata Jenjang
Spearman digunakan untuk mengukur asosiasi antara 2 variabel yang keduanya
setidak-tidaknya mempunyai
skala ordinal
yang memungkinkan agar individu objek yang diteliti itu dapat diberi
jenjang atau rangking. Rumusnya adalah : rs = 1
─ 6 di
2
N
3
–N Rumus tersebut digunakan bila skor sama yang terdapat pada dua
variabel dapat diabaikan. Tetapi bila skor yang sama banyaknya tidak dapat diabaikan pengaruhnya terhadap r
i s
maka harus menggunakan rumus sebagai berikut :
commit to user
79
∑ X² + ∑ Y² - ∑ d² rs =
² √ ∑ X² . ∑ Y²
Dimana : ∑X² = n
2
- n – Tx
12 ∑Y² = n
2
- n – Ty
12 ∑Tx = tx
2
-
tx 12
∑Ty = ty
2
-
ty 12
Keterangan : r
s
= Koefisien korelasi tata jenjang spearman x
2
= Jenjang kembar variabel x y
2
= Jenjang kembar variabel y d
2
= Kuadrat jumlah beda antar jenjang Tx
= Jumlah jenjang kembar pada variabel x Ty
= Jumlah jenjang kembar pada variabel y N
= jumlah Sampel Dalam penelitian ini hasil perhitungan koefisien korelasi r
s
tidak dapat langsung dikorelasikan dengan harga kritik yang hanya berlaku
untuk batas maksimum sampel sebesar 30. sedangkan dalam penelitian ini besarnya sampel lebih dari 30, oleh karena itu harus dipakai rumus harga
commit to user
80
kritik ”t student” dalam menentukan signifikannya dengan rumus sebagai berikut.
t = r
s
√ n-2 1-rs²
Keterangan : t
= Harga signifikan korelasi N
= Jumlah sampel r
s
= Koefisien korelasi Tata Jenjang Spearman Setelah nilai rs diketahui, t dapat segera dihitung. Signifikasi
hubungan antara dua variabel ditentukan dengan perbandingan antara harga t hitung dengan t tabel. Untuk itu perlu ditentukan tingkat
signifikasinya atau taraf kepercayaan 90 atau p = 0,01 dengan derajat kebebasan df = N-2. Bila harga t hitung yang diperoleh lebih besar atau
sama dengan harga t tabel taraf kepercayaan 90 atau p = 0,01 maka hipotesis dapat diterima. Artinya ada hubungan yang signifikan antara
variabel satu dengan yang lainnya. Sebaliknya, bila harga t hitung lebih kecil dari t tabel, maka hipotesis ditolak berarti tidak ada hubungan
signifikan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini hanya meliputi
variabel-variabel yang terkait dengan keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa perokok jurusan Ilmu Komunikasi Transfer Angkatan
2008 dan 2009 dengan variabel brand equity ekuitas merek. Objek
commit to user
81
penelitian adalah mahasiswa perokok jurusan Ilmu Komunikasi transfer Angkatan 2008 dan 2009.
a. Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur seberapa cermat suatu
test melakukan fungsi ukurnya. Dalam penelitian ini alat ukurnya berupa kuesioner, sehingga kuesioner yang digunakan harus
mengukur apa yang akan diukur. Validitas alat ukur diuji dengan cara menghitung korelasi antara nilai keseluruhan yang diperoleh
dari setiap butir pertanyaan dengan nilai keseluruhan yang diperoleh pada alat ukur tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis validitas
empirik, yakni validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil pengalaman. Dengan demikian syarat instrumen dikatakan memiliki
validitas apabila sudah dibuktikan melalui uji coba. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Dimana, X
: skor pertanyaan no. 1 Y
: skor total XY
: skor pertanyaan no.1 dikalikan skor total N
: jumlah subjek
commit to user
82
Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikansi p 0,01. apabila r hitung lebih besar dari
r tabel maka kuesioner sebagai alat ukur itu valid. b. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu instrumen jika dipergunakan untuk mengukur objek penelitian yang
sama, meski berkali-kali digunakan akan mendapatkan hasil yang serupa.
Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alpha
α. Variabel dikatakan konsisten jika memiliki nilai Cronbach Alpha
α 0,60 Arikunto, 1988:190-191.
49
Adapun rumus alpha yang dimaksud yaitu:
Keterangan : r
11
=
reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal σ
b 2
= jumlah varians butir σ
t 2
= varians total
49
Suharsimi Arikunto, Op Cit. Hal. 190-191
[ ]
k k-1
1 ̶
r
11
=
[
Ʃ σ
b 2
σ
t 2
]
commit to user
83
BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
J. Gambaran Umum FISIP UNS
1. Sejarah Perkembangan FISIP UNS
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret FISIP-UNS berdiri pada tahun 1976, bersamaan dengan diresmikannya
Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret yang dikukuhkan dengan Keputusan Presiden RI Nomor: 10 Tahun 1976. FISIP UNS merupakan
salah satu diantara Sembilan Fakultas di lingkungan UNS. Pada saat awal berdiri, nama FISIP UNS adalah Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik, yang memiliki dua jurusan, yaitu jurusan Administrasi Negara dan Jurusan Publisistik. Menginjak tahun 1982, berdasar SK Presiden RI
Nomor: 55 Tahun 1982 tentang “Susunan Organisasi Universitas Sebelas Maret”, nama fakultas dirubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret FISIP UNS. Kemudian berdasarkan SK Mendikbud RI Nomor: 01701983, tertanggal 14 Maret 1983 nama Jurusan
juga berubah, menjadi Jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi.
Dengan keluarnya SK Mendikbud RI Nomor: 05501983 tanggal 8 Desember 1983 tentang “Jenis dan Jumlah Jurusan pada Fakultas di
Lingkungan Universitas Sebelas Maret”, FISIP UNS menambah satu